Pedagang merapikan dagangannya di gerai skybridge multiguna Tanah Abang, Jakarta, Senin (28/3/2022). Menjelang bulan suci Ramadhan 1443 Hijirah, Pasar Tanah Abang mulai dipadati warga yang hendak berbelanja busana muslim. | Republika/Thoudy Badai

Tajuk

Ramadhan dengan Tenang

Kita tak berharap momen Ramadhan ini tidak memicu kasus Covid-19 naik lagi.

Bulan Ramadhan sudah menjelang. Berbeda dengan dua tahun yang sudah berjalan, Ramadhan kali ini umat Islam bisa menjalankan ibadah lebih leluasa, khususnya di masjid. Pemerintah sudah memberikan pelonggaran untuk beribadah di masjid.

Pelonggaran untuk beribadah di masjid ini pantas disyukuri. Betapa rindunya umat Islam ber-Ramadhan dengan normal, kendati situasi pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kegiatan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2022 menyesuaikan ketentuan kapasitas tempat ibadah sesuai level PPKM daerah masing-masing. PPKM Level 3 maksimal 50 persen dari kapasitas, PPKM Level 2 maksimal 75 persen, dan PPKM level 1 maksimal 75 persen.

Juru bicara Satuan Tugas (satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, meminta masyarakat yang berada di daerah padat penduduk dengan tingkat mobilitas yang tinggi agar selalu menjaga prokes. Daerah padat penduduk dengan mobilitas yang tinggi rentan terhadap penularan. Satgas optimistis masyarakat mampu menjaga prokes dengan disiplin tinggi sehingga Ramadhan dan Idul Fitri aman.

 
Kita tentu tak berharap momen Ramadhan ini  tidak menjadi pemicu meningkatnya lagi kasus Covid-19. 
 
 

Sementara itu, Kemenag telah merampungkan draf final surat edaran terkait dengan kegiatan pada Ramadhan. Dalam edaran ini, penerapan prokes di rumah ibadah mengikuti perkembangan level PPKM dari setiap wilayah.

Kita tentu tak berharap momen Ramadhan ini  tidak menjadi pemicu meningkatnya lagi kasus Covid-19.  Dalam sebulan terakhir, kasus positif sudah makin menurun.  Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 19 Tahun 2022, jumlah daerah pada Level 1 mengalami kenaikan dari yang sebelumnya 18 daerah menjadi 26 daerah. Begitu juga, dengan jumlah daerah pada Level 2, dari 168 daerah naik menjadi 250 daerah. Secara signifikan, kenaikan pada Level 2 dan Level 1 membuat jumlah daerah yang berada di Level 3 turun, dari 200 daerah menjadi 110 daerah serta tidak ada daerah yang berada di Level 4.

Kita berharap kondisi ini terus berlangsung, dan pandemi bisa segera berakhir. Karena itu, kita semua, khususnya umat Islam, punya kewajiban turut mewujudkan hal tersebut.

 
Caranya, antara lain dengan tetap patuh dengan anjuran dan aturan beribadah selama bulan Ramadhan. 
 
 

Caranya, antara lain dengan tetap patuh dengan anjuran dan aturan beribadah selama bulan Ramadhan. Memang dalam praktiknya akan sulit untuk memantau, apakah masyarakat mau patuh dengan aturan beribadah di masjid selama Ramadhan. Tapi itu harus dilakukan. Jika tidak, potensi peningkatan kasus akan terjadi.

Kita juga berharap, warga tidak memaksakan diri untuk menjalankan ibadah di masjid jika kondisi tubuh sedang tidak sehat. Apalagi, jika gangguan kesehatan mengarah pada ciri-ciri Covid-19. Lebih baik melaksanakan ibadah di rumah daripada sakit yang diderita berpotensi menular ke orang lain.

Semoga Ramadhan ini membawa berkah. Kita tenang menjalankannya, dan kasus Covid-19 tak bertambah banyak.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kongres Kebudayaan Desa

Dibutuhkan kearifan lokal agar budaya data hidup dan selaras dengan budaya desa.

SELENGKAPNYA