
Nasional
Dari Monas untuk Gaza
Umat minta Prabowo pimpin seruan hentikan genosida Israel di Gaza.
JAKARTA -- Lautan manusia tumpah ruah di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (3/8/2025) pagi. Mereka datang dari berbagai penjuru, membawa satu suara yang menggema "Hentikan Genosida di Gaza, Akhiri Kelaparan Massal!
Dalam Aksi Akbar Selamatkan Gaza yang diinisiasi berbagai elemen masyarakat, tokoh ormas Islam, dan tokoh bangsa, peserta aksi pun menyuarakan pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis.
Dengan semangat solidaritas, Kiai Cholil menyampaikan lima poin penting sebagai sikap bersama umat Islam Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina. Ribuan umat Islam yang hadir pun mengikuti poin-poin yang dibacakan Kiai Cholil.
Pertama, peserta aksi secara tegas mengutuk keras genosida yang dilakukan Israel di Gaza yang telah merenggut puluhan ribu jiwa. Mereka menyebut aksi pembantaian dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang merupakan kejahatan luar biasa yang harus dihentikan segera.
"Mengutuk keras genosida yang terjadi di Gaza, Palestina berupa pembantaian dan pelaparan massal yang telah merenggut puluhan ribu nyawa tak berdosa, terutama dari kalangan perempuan dan anak-anak," ujar Kiai Cholil yang berdiri di atas panggungbbersama tokoh-tokoh lainnya, seperti Ustadz Zaitun Rasmin, Ustadz Abdul Somad, Ustadz Das'ad Latief, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Kedua, massa aksi menyerukan kepada seluruh pemimpin negara-negara Islam dan dunia yang masih memiliki nurani, untuk mengambil langkah konkret dan segera dalam menghentikan tragedi ini.
Ketiga, seruan khusus juga disampaikan kepada Pemerintah Mesir dan Yordania agar membuka blokade dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan secara cukup dan berkelanjutan ke Gaza.
Keempat, kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, para peserta aksi memohon agar Indonesia memimpin seruan dunia, khususnya negara-negara Islam, dalam menghentikan genosida dan kelaparan, serta memperjuangkan kemerdekaan penuh bagi bangsa Palestina.
"Meminta kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, untuk memimpin seruan dunia, khususnya negara- negara Islam, dalam menghentikan genosida dan Pelaparan di Gaza," ucap Kiai Cholil.
Seruan ini didasarkan pada amanat konstitusi UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Kelima, umat Islam dan masyarakat dunia diajak untuk terus memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel, serta tak henti melangitkan doa Qunut Nazilah hingga genosida berakhir dan Palestina meraih kemerdekaan sepenuhnya.
Pernyataan sikap ini menggambarkan keprihatinan mendalam rakyat Indonesia dan tekad kuat untuk terus berdiri di sisi rakyat Palestina. Aksi Akbar Selamatkan Gaza ini juga diisi orasi para tokoh nasional lintas organisasi, doa bersama, serta penggalangan bantuan untuk rakyat Gaza yang tengah mengalami bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan Palestina bukan sekadar sikap politik, melainkan perintah konstitusi dan wujud pembelaan terhadap peradaban yang sedang dihancurkan oleh rezim Zionis Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan Fadli saat berorasi dalam Aksi Akbar "Bersatu Padu Selamatkan Gaza dari Pembantaian dan Pelaparan Massal" yang digelar di Monas, Jakarta, Ahad (3/8/2025). Ribuan peserta aksi memadati lokasi untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Gaza yang tengah menghadapi genosida dan krisis kemanusiaan paling brutal abad ini.
“Kita yang hadir di sini mewakili 280 juta rakyat Indonesia yang mendukung penuh kemerdekaan Palestina,” ujar Fadli lantang dari atas panggung aksi.
Lihat postingan ini di Instagram
Dia mengatakan, rakyat Indonesia bersyukur memiliki pemimpin seperti Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Sugiono yang tetap konsisten berada di garis depan dalam membela Palestina.
"Alhamdulillah Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto dan kebijakan politik luar negeri kita yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri tetap setia dan konsisten untuk mendukung Palestina Merdeka mendukung penghentian Genosida yang terus terjadi dan sekarang ini pelaparan massal," ucap dia.
Fadli menggambarkan kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Gaza sebagai sesuatu yang tak lagi bisa diwakili oleh kata-kata. Dia mengutuk keras kebrutalan rezim Zionis Israel yang melakukan pembantaian terhadap warga sipil, termasuk perempuan, anak-anak, serta menyebabkan kelaparan massal yang melanda Gaza.
“Mereka yang menyaksikan semua ini dan tetap membela rezim Zionis Israel, sudah tidak punya lagi hak moral untuk berbicara tentang demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Fadli.
Tak hanya itu, Fadli juga menyoroti aspek lain dari penjajahan yang dilakukan Israel, yakni penghancuran budaya dan peradaban Palestina. Menurut dia, banyak seniman, budayawan, dan intelektual Palestina yang turut menjadi korban kekejaman zionis. “Ini bukan hanya genosida terhadap manusia, tapi juga terhadap peradaban,” ujar dia
Namun Fadli optimistis, tragedi ini justru akan menjadi awal kebangkitan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. "Saya yakin bahwa ini akan menjadi awal dari kebangkitan Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dan bangkitnya kembali peradaban. Karena sebagian besar sekarang dunia telah menyaksikan kebiadaban ini merupakan kebiadaban yang mungkin paling kejam dalam sejarah di abad ke-21 ini," jelas dia.
Di akhir orasinya, Fadli pun menyerukan dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa Indonesia dan dunia untuk terus membela Palestina. “Free Free Palestine! Allahu Akbar!” serunya dengan suara bergetar.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Israel Terus Lancarkan Rencana Penghancuran Gaza
Puluhan warga Gaza kembali dibantai Israel.
SELENGKAPNYAPuluhan Syahid Dibunuh Israel di Gaza
Sedikitnya 70 pencari makanan di bunuh di pusat bantuan.
SELENGKAPNYA