Penyanyi Melly Goeslaw tampil melantunkan lagu pada acara Banyuwangi Batik Festival di Gasibu Blambangan , Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/11/2018) malam. Melly Goeslaw yang tampil sebagai bintang tamu pada acara itu, menghibur penggemarnya dengan menge | ANTARA FOTO

Geni

Menyatukan Hit Melly Goeslaw

Dari 500-an lagu milik Melly Goeslaw, dipilih 10 tembang untuk album Masterpiece. 

OLEH UMI NUR FADHILAH

Penyanyi Melly Goeslaw membawakan kembali karya-karyanya dengan cara berbeda. Melly tidak menyanyikan dan mengaransemen ulang lagunya sendiri, tapi menggandeng musisi lintas generasi.

Ada Mayangsari yang menyanyikan lagu “Menghitung Hari” dan "Ku Tak Baik-Baik Saja”, Reza Artamevia dengan “Cinta Sejati”, Rizky Febian “Salah”, Tata Janeeta “Cinta”, Anneth “Jera”, Petra Sihombing “Denting”, Rafathar “Catatanku”, Khirani Trihatmodjo “Gantung”, dan Arsy Hermansyah melantunkan tembang “Bunda”.

Semua hit itu Melly satukan dalam album berjudul Materpieces. “Saya sangat terharu, sampai kadang menangis, kalau ada penyanyi yang masih ingat sama saya,” kata Melly dalam acara peluncuran album Melly Goeslow dan Anto Hoed di KFC Resto dan Cafe, Jakarta, Senin (21/3).

Di album ini, Melly membebaskan para penyanyi untuk mengubah aransemen lagu sesuai ciri khas masing-masing. Produser sekaligus suami Melly, Anto Hoed; hanya memproduseri tiga lagu di album ini. Secara garis besar, tidak ada kesulitan berarti selama proses pengerjaan album ini. 

Menurut Melly, bagian tersulit hanya mengurasi ratusan lagu menjadi 10 karya untuk masuk di album Materpieces. “Mengurasi itu bagian paling susah. Album saya banyak, tapi disuruh pilih 10 lagu,” ujar Melly.

Album Materpieces berawal dari obrolan ringan bersama sahabatnya, Mayangsari dan Sunny Lie. Selain bernyanyi, Mayangsari sekaligus bertindak sebagai produser eksekutif di album Masterpieces. Sementara, Sunny Lie menjadi produser di bawah naungan label Le Moesiek Revole yang bekerja sama dengan MST Production.

“Senang untuk kerja samanya di album Masterpieces. Dari 500-an lagu Melly, kami pilih 10 lagu,” kata Mayangsari yang juga berduet dengan Melly membawakan lagu “Menghitung Hari” di album ini.

Mayangsari juga mengajak putrinya, Khirani Trihatmodjo, untuk berkalaborasi dengan Melly. Mayangsari berharap, album ini dapat dinikmati semua orang. “Kami MST Production ingin lagu Melly bisa dinikmati semua usia,” kata dia.

Selain Khirani, duo musisi yang sudah lama bersahabat baik itu juga memutuskan mengajak Rafathar dan Arsy Hermansyah untuk mengenalkan lagu Melly kepada generasi anak-anak. Menurut Mayangsari, kehadiran Arsy dan Rafathar yang ikut bernyanyi bisa membantu mengenalkan lagu Indonesia kepada anak-anak. “Saya ingin memunculkan penyanyi cilik di Indonesia,” ujar Mayangsari.

Melly penasaran bagaimana jadinya lagunya ketika dibawakan oleh generasi muda saat ini. Pada kesempatan yang sama, Reza menyebut sangat menggemari lagu “Cinta Sejati” yang dinyanyikan Bunga Citra Lestari itu. “Ini lagu indah banget,” kata dia.

Reza tidak menolak saat mendapat tawaran untuk menyanyikan lagu tersebut. “Tahunya diajakin gabung, senang, langsung oke,” kata Reza. 

Selama ini, Reza sering membawakan lagu tersebut. Kali ini, dia mengaransemen “Cinta Sejati” bersama Ade Nurulianto (Ade Govinda).

Once Mekel bergabung dalam proyek album ini di belakang layar. Baginya, Masterpieces merupakan kebanggaan dengan para penyanyi yang sangat apik membawakan lagu Melly. 

“Saya selalu jadi pengagum Melly. Kami optimistis ini responnya bagus. Sayang sekali enggak bisa ikut dalam menyanyikan lagu,” ujar Once.

Rizky Febian sangat senang diberi kesempatan membawakan lagu Melly. Dia secara khusus memang menyukai lagu “Salah”. “Ada background story (cerita latar belakang) di lagu ini, ada sejarahnya buat saya,” kata dia.

Dia langsung meminta izin untuk mengubah aransemen lagu “Salah” menjadi versinya. “Ini pengen jadi saya banget. Teh Melly persilakan, akhirnya jadi,” ujar Rizky.

Di lagu ini, Rizky mencoba keluar dari lagu sebelumnya. Meskipun mengubah aransemen, dia tetap ingin versinya dapat dinyanyikan sepanjang masa seperti versi Melly.

“Aku pengen warna baru sebagai generasi muda bisa enggak bawakan ini,” kata dia.

CEO Jagonya Musik & Sport Indonesia, Steve Lillywhite, memuji Melly Goeslaw sebagai musisi legenda yang menjadi pusat musik pop Indonesia sejak lebih dari 25 tahun lalu. Kariernya selalu mengutamakan karya seni, bahkan musiknya masih relevan pada masa sekarang seperti dulu. 

“Album ini menciptakan karya-karya ciptaan Melly yang sangat indah dan wajib dimiliki oleh setiap kolektor musik di Indonesia,” ujar Lillywhite. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Melly Goeslaw (melly_goeslaw)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Morad Bicara Romansa

Seiring dengan perilisan album, video musik

SELENGKAPNYA

Sisi Personal Raisa

Raisa merasa sudah aman blak-blakan soal kehidupan pribadinya.

SELENGKAPNYA

Ambulance: Klasik Namun Menegangkan

Film Ambulance membius penonton tetap fokus pada layar selama dua jam 16 menit.

SELENGKAPNYA