Sejumlah anak mengikuti Program Magrib Mengaji di Masjid Baetul Mutaqin, Kampung Munggangwareng, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan para kiai dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jabar meluncur | ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.

Khazanah

Potensi Masjid Dipetakan

DMI siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam pemetaan potensi masjid.

JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan memetakan potensi masjid. Pemetaan ini bertujuan memperkuat peran masjid, utamanya dalam memberdayakan ekonomi umat. Sejumlah pihak menyambut baik rencana pemetaan tersebut.

Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menilai, pemetaan masjid dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat merupakan hal yang positif. Karena itu, DMI mengapresiasi dan menyambut baik hal tersebut. Bahkan, menurutnya, DMI siap berkolaborasi dengan pemerintah.

"Karena DMI juga merancang atau memprogramkan pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid, maka jika dimungkinkan DMI juga siap jika pelaksanaan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid ini nantinya bisa dikolaborasikan dengan DMI," kata Imam kepada Republika, Kamis (17/3).

Imam berpendapat, pemetaan tersebut sebaiknya mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar masjid yang secara ekonomi masih lemah. Menurut dia, pemetaan masjid nantinya juga dapat menjadi sumber informasi penting bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan program pemberdayaan ekonomi umat.

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib mengatakan, pihaknya berencana menggandeng sejumlah lembaga, seperti Baznas, BWI, atau CSR perusahaan BUMN dalam pemetaan potensi masjid. "Jadi, kita ingin memetakan masjid-masjid yang berpotensi bisa memberdayakan ekonomi umat. Kita nantinya akan menggandeng Baznas, BWI, hingga CSR perusahaan BUMN," katanya melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa (15/3).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Masjid Jogokariyan (masjidjogokariyan)

 

Adib menjelaskan, pemetaan potensi masjid dilakukan sebagai upaya memperkuat ekonomi keumatan melalui peran masjid. Apalagi, menteri agama mencanangkan masjid sebagai pusat peradaban Islam.

"Jadi, roadmap penguatan peran masjid yang disusun itu orientasinya mendukung gagasan Pak Menteri tadi," ujarnya.

Dari data Sistem Informasi Masjid (Simas), masjid di Indonesia berjumlah 288.653 unit. Di masjid yang jumlahnya banyak itu ada potensi untuk menguatkan ekonomi umat.

“Kita ke masjid tidak hanya untuk shalat berjamaah, tetapi juga bagaimana kita berkontribusi menangani persoalan-persoalan keumatan. Sudah tidak asing lagi misalnya ketika terjadi bencana, masjid menjadi tempat kumpul, bahkan menjadi pusat informasi dan sebagainya," kata Adib.

Rencana pemetaan potensi masjid juga disambut baik Badan Wakaf Indonesia (BWI). Menurut Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI Imam Teguh Saptono, sebaran masjid di Tanah Air begitu luas sehingga memegang peran strategis dalam fungsi sosial dan pembinaan umat.

photo
Seorang pelukis mengambar masjid Al Aqsa saat acara International Womens Conference for the Liberation of Al Aqsa and Palestine (IWCLA) di Jakarta, Kamis (17/3/2022). Konferensi yang mengambil tema Bergerak Berjamaah Membela Perempuan dan Anak-anak Palestina ini merupakan sebagai salah satu wujud dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina dan kaum Muslimin dalam membebaskan Al-Aqsa dan kemerdekaannya.Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

Imam mengatakan, sebagian besar masjid juga berdiri di atas tanah yang berstatus wakaf dan kemungkinan berada di daerah strategis. Untuk itu, pemanfaatan lebih lanjut atas tanah tersebut berpotensi untuk dikembangkan sebagai aset-aset produktif tanpa kehilangan status wakafnya dan mengurangi fungsinya sebagai sarana ibadah.

Ia mencontohkan, di Singapura ada masjid yang berdiri di atas tanah wakaf. Karena letaknya yang strategis, di atas tanah tersebut dibangun perkantoran dan apartemen sewa, kemudian masjidnya dibangun kembali, menyatu dengan desain bangunan lainnya.

“Dampaknya masjid mendapatkan penghasilan reguler yang signifikan dari aset produktif dimaksud sehingga mampu membiayai kegiatan-kegiatannya secara mandiri," kata Imam.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Erick Thohir Bubarkan Tiga BUMN

PPA akan lelang aset milik tiga BUMN yang dibubarkan. 

SELENGKAPNYA

Keuangan Syariah Lebih Maju dalam Penerapan ESG

Konsep ESG juga dapat memberikan korelasi positif pada keuntungan perusahaan.

SELENGKAPNYA

Mendag: Ada yang Bermain Minyak Goreng

Masyarakat khawatir kenaikan harga minyak goreng merembet ke harga lainnya.

SELENGKAPNYA