Pekerja menggulung tembaga yang menjadi komponen utama pembuatan Transformator Daya buatan Elsewedy Electric Indonesia di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Transformator untuk sektor utilitas listrik buatan anak bangsa ini selain memasok un | ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.

Ekonomi

PLN-IBC Bangun Battery Energy Storage System

PLN menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik.

JAKARTA   —  PT PLN (Persero) bersama anak usahanya berkolaborasi dengan Indonesia Battery Coorporation (IBC) untuk membangun Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 5 megawatt (MW) pada tahun ini.

Program ini merupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC memulai ekosistem baterai storage di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi energi hijau dan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menyampaikan, PLN menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sangat membutuhkan BESS yang baik. Evy mengatakan, pengembangan pembangkit EBT saat ini banyak didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten.

“Terlebih, PLN memiliki rencana program konversi PLTD ke EBT yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Pada tahun ini rencananya ada 250 MW PLTD yang akan dikonversi ke PLTS,” kata Evy di Jakarta, Kamis (17/3). 

Dalam membangun BESS ini, PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkitan, yaitu PT Indonesia Power dan PT Pembangkitan Jawa Bali, serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis). Sebab, nantinya teknologi BESS akan diterapkan diseluruh pembangkit milik PLN Group.

"Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBC pada tahun 2022 adalah dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) untuk Pilot Project BESS sebesar 5 MW," kata Evy menambahkan. 

Evy menargetkan setelah melakukan pilot project bersama, KSO diharapkan dapat langsung diimplementasikan pada program Dedieselisasi PLTD milik PLN.

Direktur Keuangan IBC Bernardi Djumiril menyambut positif kerja sama antara IBC dan PLN Group yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

"Karena pengembangan dan risetnya harus di-develop sedemikian rupa sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna," ujar Bernardi.

Sebagai anak usaha dari PLN, IBC melihat framework pengembangan teknologi saat ini sudah terbentuk dengan PLN Group. Melalui kerja sama, maka visi IBC untuk menciptakan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat terealisasi lebih cepat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil listrik pertama di Indonesia. Fasilitas produksi besutan Hyundai Motor ini menjadi pabrik mobil listrik pertama yang hadir di Tanah Air.

Presiden Jokowi mengatakan, ke depan kendaraan listrik harus menjadi moda transportasi utama negara Indonesia. Melalui peresmian pabrik mobil listrik ini, diharapkan bisa mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia.

"Ini momen yang saya tunggu-tunggu, karena kita ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang berbahan bakar fosil menjadi mobil listrik yang ramah lingkungan" kata Presiden.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PLN (pln_id)

Tak hanya mobil listrik, Presiden juga mengatakan Indonesia juga akan memulai pembentukan pabrik battery cell pada tahun ini. Dengan adanya pabrik baterai mobil listrik, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri dan ekosistem kendaraan listrik.

"Kita punya nikel, cobalt, dan bauksit yang semua merupakan komponen utama battery cell dan kendaraan listrik. Ini 2022 jadi momen penting pengembangan baterai litium," ujar Presiden.

PLN juga siap mendukung masifnya kendaraan listrik ini. Dengan masifnya kendaraan listrik, target carbon neutral pada 2060 bisa tercapai. 

“Kami PLN tentu saja mendukung penuh dan berperan aktif dalam membangun ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari infrastruktur listrik, pasokan, hingga membuat ekosistem tersebut," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. 

Darmawan menjelaskan, PLN telah melakukan banyak hal dalam mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan. Mulai dari masifnya pembangunan pembangkit EBT yang tertuang dalam RUPTL juga beberapa program, seperti dedieselisasi PLTD, retirement PLTU, sampai pada program co-firing di PLTU. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Erick Thohir Bubarkan Tiga BUMN

PPA akan lelang aset milik tiga BUMN yang dibubarkan. 

SELENGKAPNYA

AP I Catat Kenaikan Trafik Penumpang 

AP I mencatat Bandara Adisutjipto Yogyakarta menjadi bandara yang mengalami kenaikan penumpang tertinggi

SELENGKAPNYA

BI Tahan Suku Bunga

Dampak konflik Rusia dan Ukraina masih bisa ditangani dengan baik.

SELENGKAPNYA