Pemain Juventus Dusan Vlahovic (kiri) membawa bola yang dibayangi pemain Atalanta Merih Demiral (kanan). | EPA-EFE/PAOLO MAGNI

Olahraga

Kutukan Perdelapan Final Si Nyonya Tua Juventus

Tentu, Juventus kecewa dan akan melakukan evaluasi dari kekalahan ini.

TURIN -- Juventus seolah dikutuk tidak bisa melangkah lebih jauh dari babak 16 besar Liga Champions. Tampil di laga kandang dan mendominasi permainan nyaris pada sepanjang laga, Juventus menyerah, 0-3, dari Villarreal dalam laga leg kedua babak perdelapan final Liga Champions, Kamis (17/3) dini hari WIB.

Usai bermain imbang, 1-1, pada leg pertama, I Bianconeri dipastikan tersingkir dari fase pertama babak gugur Liga Champions musim ini dengan agregat, 1-4, dari Villarreal. Si Nyonya Tua memperpanjang rekor mengecewakan di pentas Liga Champions dengan tiga kali gagal melewati babak 16 besar menyamai rekor kegagalan Juventus melangkah di babak 16 besar dalam 10 musim sebelumnya.

Ironisnya, Juventus selalu menyerah di tangan tim-tim yang relatif tidak diunggulkan — baik dari segi level permainan, pengalaman tampil di Liga Champions, raihan juara, maupun disparitas kualitas pemain. Setelah Porto, Villarreal membubuhkan tinta merah itu ke dalam lembaran sejarah Juventus.

''Villarreal bertahan dengan sembilan pemain di belakang bola, bahkan tidak berusaha melakukan serangan balik dalam satu momen. Satu episode buruk buat kami mengubah segalanya. Ini kekalahan yang begitu buruk, tapi saya cukup puas dengan performa para pemain,'' kata pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, seperti dikutip Football Italia.

Dalam laga ini, Dusan Vlahovic dan Alvaro Morata sempat mendapatkan peluang emas, termasuk sepakan Vlahovic yang membentur mistar gawang. Dominasi ini berlanjut pada babak kedua. Namun, tekanan dan serangan yang dilancarkan Juventus dijawab dengan Villarreal dengan strategi bertahan begitu dalam.

Kegagalan memecahkan kebuntuan ini ternyata harus dibayar mahal I Bianconeri pada 12 menit akhir laga. Tekel ceroboh yang dilakukan Daniel Rugani kepada Francis Coquelin berujung hadiah penalti untuk Villarreal. Gerard Moreno, yang baru tampil selama empat menit, mengeksekusi penalti dengan apik.

Setelah gol pertama ini, laga tidak sama lagi buat Juventus. Pertahanan Juventus begitu rentan dalam menghadapi serangan Villareal. Pau Torres menambah keunggulan Villarreal pada menit ke-85 dan diikuti dengan gol via tendangan penalti Arnaut Danjuma pada injury time. Juventus menelan kekalahan kandang terbesar di pentas Liga Champions sejak musim 2008/2009 sekaligus tersingkir dari babak 16 besar pada musim ini.

''Tentu, kami kecewa dan akan melakukan evaluasi dari kekalahan ini. Namun, menyebut musim ini adalah musim bencana setelah tersingkir di Liga Champions adalah kebohongan intelektual,” kata Allegri.

“Kami masih memiliki target dan peluang meraih kesuksesan. Kami masih bersaing di empat besar liga dan masih berburu trofi Coppa Italia,'' ujar eks pelatih AC Milan itu menambahkan.

Hasil ini telah menjadikan Villarreal sebagai tim ketiga asal Spanyol yang tetap bertahan di Liga Champions. Dua tim sebelumnya adalah Real Madrid dan Atletico Madrid. Keberhasilan Villarreal melaju ke babak perempat final ini menjadi kejutan. Capaian ini jadi keberhasilan pertama the Yellow Submarine di perempat final sejak musim 2008/2009.

“Malam ini akan tercatat dalam sejarah. Kami memanfaatkan peluang untuk mencatatkan sejarah itu. Dengan persiapan matang sebelum laga ini, kami layak meraih kemenangan ini,'' kata kiper Villarreal, Geronimo Rulli, yang juga terpilih sebagai pemain terbaik dalam laga ini, seperti dilansir laman resmi UEFA.

Pelatih Villarreal, Unai Emery, menyambut positif pula sukses dini ini. Ia berharap timnya bisa mengulangi prestasi serupa pada babak perempat final. Rencananya, undian babak perempat final Liga Champions akan digelar Jumat (18/3) waktu setempat.

''Siapa pun yang akan kami hadapi dalam babak selanjutnya merupakan tim besar, seperti yang kami hadapi pada malam ini. Namun, kami akan siap menjawab tantangan itu,'' kata Emery, yang pertama kalinya berhasil meraih kemenangan di fase gugur Liga Champions.

 
Siapa pun yang akan kami hadapi dalam babak selanjutnya merupakan tim besar, seperti yang kami hadapi pada malam ini.
 
 

Lolos dari lubang jarum

Dari laga lainnya, Chelsea lolos dari lubang jarum lewat kemenangan tipis, 1-2, atas Lille. Juara bertahan Liga Champions itu lolos ke babak perempat final dengan keunggulan agregat, 4-1.

Dalam laga tersebut, tim besutan Thomas Tuchel ini dikejutkan dengan gol penalti Burak Yilmaz pada menit ke-38. Beruntung, pada injury time babak pertama, Chritian Pulisic menyamakan. Lalu, pada menit ke-71, Cesar Azpilicueta memastikan kemenangan the Blues.

''Ini merupakan langkah besar. Kami berhasil menunjukkan kegigihan, mentalitas, dan kemampuan untuk mengatasi situasi sulit dan melaju ke babak perempat final. Para pemain telah menunjukkan kemampuan maksimal mereka,'' kata Tuchel.

Tuchel menilai, tidak ada tim yang mau menghadapi Chelsea pada saat ini. ''Kami ingin menciptakan kesan sebagai tim yang ingin dihindari oleh siapa pun dalam babak delapan besar,'' ujar eks pelatih PSG itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Juventus (juventus)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mendag: Ada yang Bermain Minyak Goreng

Masyarakat khawatir kenaikan harga minyak goreng merembet ke harga lainnya.

SELENGKAPNYA

Puskes Haji Kirim Tim untuk Cek Alkes di Saudi

Kemenag optimistis Indonesia akan memberangkatkan jamaah untuk ibadah haji 2022.

SELENGKAPNYA

Sirkuit Mandalika 100 Persen Siap Dilintasi Pembalap

BMKG memperkirakan potensi terjadi hujan sedang hingga lebat selama tiga hari ke depan di Mandalika.

SELENGKAPNYA