Pemain AC Milan Theo Hernandez (baju putih) berupaya mempertahankan membawa bola di tengah bayang-bayang pemain US Salernitana di Stadion Arechi, Salerno, Italia, 19 Februari 2022. | EPA-EFE/MASSIMO PICA

Olahraga

Tekad AC Milan Pertahankan Puncak

Segenap jugador AC Milan bakal turun dengan kepercayaan diri tinggi. 

MILAN -- Pada akhir pekan ini, AC Milan melanjutkan petualangan di Liga Seri A Italia musim 2021/22. Milan akan menjamu Udinese di Stadion San Siro, Sabtu (26/2) dini hari WIB. Jelas, Rossoneri menginginkan hasil maksimal sehingga bisa terus bertakhta di singgasana. Apalagi, Rafael Leao dan rekan-rekan tampil di rumah sendiri.

Kehadiran para tifosi sangat berarti. Teriakan pemain ke-12 menjadi energi tambahan. Segenap jugador Milan bakal turun dengan kepercayaan diri tinggi. 

"Kami bermain di kandang, di depan fan kami. Ini kesempatan lain untuk mendapatkan poin dan bergerak maju," kata Leao, dikutip dari Football Italia, Kamis (24/2).

Sejatinya, Il Diavolo dalam tren positif. Pasukan merah hitam tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhir. Hitungannya dari berbagai ajang. Sebanyak tiga laga berhasil dimenangkan. Dua partai lainnya berkesudahan imbang. 

Akan tetapi, dalam laga teranyar, skuad polesan Stefano Pioli bermain seri 1-1 dengan Salernitana. Milan tak bisa meraih hasil maksimal saat berhadapan dengan tim yang berada di juru kunci. Itu menjadi catatan tersendiri bagi pasukan Pioli. Mereka harus  melakukan evaluasi.

"Kami terlalu panik. Itu bisa menjadi pelajaran untuk pertandingan berikutnya agar kami tidak mengulangi kesalahan yang sama," ujar winger Milan, Alexis Saelemaekers.

Pesepak bola berkebangsaan Belgia itu sedikit menyinggung perburuan gelar musim ini. Ia menegaskan, pihaknya telah melakukan banyak hal sehingga bisa berada di posisi seperti sekarang. Mereka tak ingin melepas status capolista yang kini digenggam dengan 56 angka dari 26 kali bermain.

Sudah cukup lama Milan gagal meraih gelar prestisius di Negeri Spageti. Terakhir kali elite kota mode itu mendapatkan scudetto yaitu pada musim 2010/2011. Lebih dari satu dekade yang lalu.

"Tapi, sekarang kami hanya berpikir untuk memenangkan pertandingan satu demi satu. Kami harus tetap fokus," ujar Saelemaekers.

Kubu tamu juga menginginkan hasil positif. Ini demi asa terus menjauh dari zona degradasi. Udinese berada di posisi ke-16 klasemen sementara Seri A. Dengan mengantongi 25 poin, Le Zebrette hanya unggul tiga angka atas Cagliari di urutan ke-18. Sinyal bahaya untuk pemilik Stadion Friuli. Andai terpeleset, mereka bisa disusul para rival di papan bawah.

Kini, kubu hitam putih siap tempur menuju San Siro. Pelatih Gabriele Cioffi telah mengetahui apa yang kurang dari mereka. Pasukannya tak memperlihatkan identitas klub belakangan ini. 

"Kami tidak berpegang teguh pada senjata kami dan bermain ala Udinese selama bertahun-tahun, sambil menambahkan apa yang kami tuju, agresivitas, sepak bola yang bagus, dan keberanian," ujar Cioffi, dikutip dari laman resmi klubnya.

Roberto Pereyra dkk hanya sekali menang dalam enam partai terakhir Liga Italia. Sisanya mereka merasakan tiga kekalahan dan dua hasil imbang. Sebuah bekal kurang mentereng menjelang lawatan ke markas Milan.

Pertemuan pertama kedua tim pada musim ini berlangsung pada pertengahan Desember tahun lalu. Saat itu, papan skor Stadion Friulli menunjukkan angka 1-1.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat