Pemain Mesir Mohamed Salah menghadiri sesi latihan untuk menghadiri pertandingan Piala Afrika. | EPA-EFE/Mohamed Hossam

Olahraga

Kesebelasan Mesir Lolos dari Lubang Jarum

Mesir gagal bersaing dengan Nigeria dalam penyisihan Grup D.

DOUALA -- Mesir lolos dari lubang jarum pada babak gugur Piala Afrika 2021. Bermodal performa kurang meyakinkan, meskipun diperkuat salah satu penyerang tersubur di dunia Mohamed Salah, Mesir berhasil menembus babak perempat final. Ini setelah The Pharaohs mengatasi Pantai Gading, 5-4, via adu penalti dalam babak 16 besar, Kamis (27/1) dini hari WIB.

Dalam laga yang digelar di Stadion Japoma, Douala, Kamerun, Mesir sebenarnya tidak diunggulkan melewati adangan Pantai Gading. Meski unggul rekor pertemuan dengan Les Elephants di pentas Piala Afrika, the Pharaohs dianggap belum bisa memberikan penampilan meyakinkan sepanjang gelaran Piala Afrika 2021.

The Pharaohs gagal bersaing dengan Nigeria dalam penyisihan Grup D dan harus puas finis di peringkat kedua dengan raihan enam poin dari tiga laga. Namun, pada laga kontra Pantai Gading, Mesir seolah menemukan kembali performa terbaiknya. Mesir berhasil meredam setiap serangan Les Elephants, yang mencatatkan rekor tidak terkalahkan di penyisihan Grup E.

Upaya tendangan salto Ibrahim Sangare pada babak pertama ataupun tandukan Sebastian Haller pada babak kedua berhasil dipatahkan penjaga gawang Mesir, Mohammed El Shenawy. Tidak hanya itu, Mesir juga sempat mengancam lewat aksi Amr El Soleya dan sepakan Mohamed Elneny pada babak kedua.

Akhirnya, hingga laga dilanjutkan ke babak pertambahan waktu, kedua tim gagal mencetak gol. Pada babak adu penalti, petaka menimpa Les Elephants saat Eric Baily gagal mengeksekusi tendangan penalti. Sepakan bek tengah Manchester United itu mampu dihalau oleh Mohamed Abou Gabal, yang menggantikan El Shenawy pada pengujung babak kedua.

Kegagalan Baily, yang menjadi eksekutor ketiga tendangan penalti, harus dibayar mahal Pantai Gading. Mohamed Salah, yang menjadi eksekutor terakhir tendangan penalti Mesir, sukses melakoni tugasnya. Gol penyerang Liverpool itu memastikan kemenangan the Pharaohs atas Les Elephants dan berhak melaju ke babak perempat final.

Pelatih Mesir Carlos Queiroz mengungkapkan, meski ada sedikit aspek keberuntungan dalam setiap babak adu penalti, timnya memang layak meraih kemenangan dalam laga ini. ''Babak adu penalti memang selalu memiliki aspek keberuntungan. Namun, pada laga ini, tim terbaik benar-benar meraih kemenangan,'' tutur Queiroz seperti dilansir Record seusai laga.

Mantan asisten pelatih Sir Alex Ferguson di Manchester United itu menegaskan, tekanan dan sorotan yang diterima anak-anak asuhnya pada sepanjang partisipasi di Piala Afrika 2021 menjadi motivasi terbesar untuk bisa meraih kemenangan dalam laga ini. Kemenangan ini, tutur Queiroz, juga menjadi jawaban para penggawa Mesir atas keraguan terhadap mereka.

Pelatih asal Portugal itu pun mengakui, anak-anak asuhnya memang cukup kesulitan saat mengawali langkah di edisi ke-33 Piala Afrika, terutama usai dibekuk Nigeria. ''Namun, performa kami secara perlahan terus meningkat. Sekarang, kami akan mempersiapkan diri menghadapi Maroko,'' ujar eks pelatih Real Madrid tersebut.

Kendati tersingkir tragis, pelatih Pantai Gading Patrice Beaumelle mengaku cukup bangga dengan performa anak-anak asuhnya sepanjang gelaran Piala Afrika 2021.

''Saya tidak memiliki banyak keluhan soal penampilan para pemain. Selamat untuk Mesir yang melanjutkan langkah di turnamen ini,'' kata pelatih asal Prancis itu, seperti dilansir Sport News Africa.

Mesir akan berhadapan dengan rivalnya di kawasan Afrika Utara, Maroko, pada delapan besar. Maroko menyingkirkan Malawi lewat kemenangan 2-1. Duel Mesir kontra Maroko, yang kerap disebut Derbi Afrika Utara ini, rencananya akan digelar di Stadion Ahmadou Ahidjo, Yaounde, Ahad (30/1) waktu setempat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AFRICA CUP OF NATIONS ⚽️ (@afcon2022)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat