Sadio Mane | EPA-EFE/Tim Keeton

Olahraga

Jatuh Bangun Sadio Mane

Senegal tidak mau mengambil risiko kehilangan Sadio Mane pada sisa turnamen ini.

Senegal berutang banyak pada Sadio Mane. Berkat kontribusi penyerang Liverpool itu, Senegal melanjutkan kiprahnya di Piala Afrika 2021. Tim berjuluk Les Lions de la Teranga itu menyingkirkan Tanjung Verde dengan kemenangan 2-0 pada babak 16 besar di Stadion Kouekong, Bafoussam, Kamerun, Rabu (26/1) dini hari WIB.

Mane mendapatkan sorotan terbesar karena dedikasinya. Penyerang Muslim tersebut jatuh bangun dalam upaya mengantarkan Senegal memetik kemenangan. Mane bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera kepala. Kabar terakhir, ia sudah kembali bersama rekan-rekannya setelah mendapatkan perawatan.

Penyerang berusia 29 tahun itu mengalami gegar otak ringan setelah berbenturan kepala dengan penjaga gawang Tanjung Verde Vozinha pada menit ke-52. Saat itu, Mane tengah berduel dalam perebutan bola dengan Vozinha. 

Setelah benturan tersebut, eks striker Southampton itu terkapar dan langsung mendapatkan pertolongan medis. Mane kemudian dapat terus merumput dan melanjutkan laga. Sementara itu, wasit mengganjar Vozinha dengan kartu merah karena dianggap sembrono dalam upayanya menghalau bola.

Berselang 11 menit setelah insiden tersebut, Mane justru berhasil memecah kebuntuan dengan mencetak gol dari dalam kotak penalti. Namun, itu menjadi kontribusi terakhir Mane pada laga tersebut. Tidak lama berselang, Mane terduduk dan meminta ditarik keluar. Mane agaknya sudah tidak tahan dan baru benar-benar merasakan dampak benturan kepala yang dialaminya. Pengoleksi 84 caps untuk Senegal itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, keterangan pelatih Senegal Aliou Cisse sedikit berbeda soal keluarnya Mane.

''Dia merasa pusing dan seperti ingin pingsan. Kami memutuskan, dia harus segera pergi ke rumah sakit,'' tutur Cisse, seusai laga seperti dikutip BBC, Rabu (26/1).

Pilihan untuk segera menarik keluar Mane juga ditegaskan kapten Senegal Kalidou Koulibaly. Menurut bek tengah Napoli itu, Senegal tidak mau mengambil risiko kehilangan Mane pada sisa turnamen ini. Koulibaly sempat berbicara secara langsung via sambungan telepon dengan Mane setelah laga tersebut. Menurut Koulibaly, Mane harus menjalani sejumlah tes, tapi mengaku baik-baik saja.

“Dia sebenarnya tidak mau ditarik keluar, tapi kami tidak mau mengambil risiko. Dia salah satu pemain terpenting di tim ini,'' kata Koulibaly, seperti dikutip Wiw Sports.

Beberapa saat setelah laga tersebut, Mane mengunggah foto di akun Instagram-nya. Dalam foto tersebut, Mane ditemani Vozinha. ''Alhamdulillah, semua baik-baik saja. Terima kasih atas semua dukungan dan pesan yang disampaikan,'' tulis Mane dalam keterangan foto itu. Mane dikabarkan sudah kembali ke skuad Senegal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sadio Mane (sadiomaneofficiel)

Terlepas dari kondisi terakhir Mane tersebut, sejumlah pihak menyoroti protokol pencegahan cedera kepala yang diterapkan oleh pihak penyelenggara Piala Afrika 2021. Menilik insiden tabrakan dengan Vozinha, Mane bisa dibilang beruntung terhindar dari cedera kepala serius.

Cisse pun mengaku tidak mau gegabah dalam menurunkan Mane di laga Senegal berikutnya. ''Kami belum bisa memutuskan sepenuhnya. Saya harap tidak ada yang serius dari kondisi Mane,'' kata mantan penggawa timnas Senegal tersebut.

Satu gol tambahan kemenangan Senegal dicetak Bamba Dieng pada injury time babak kedua. Di perempat final, Senegal menunggu pemenang Mali kontra Guinea Khatulistiwa yang baru digelar pada Kamis (25/1) dini hari WIB.

Sementara itu, pada laga babak 16 besar lainnya, Maroko berhasil mengandaskan Malawi, 2-1. Maroko akan menghadapi pemenang laga Pantai Gading kontra Mesir di babak perempat final. 

photo
Sadio Mane - (AP/Jon Super)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat