PM Thailand Prayuth Chan-ocha. | AP/Sakchai Lalit

Internasional

PM Thailand Kunjungi Saudi Pascaskandal Blue Diamond

Kepolisian Thailand mengeklaim telah memecahkan kasus pencurian perhiasan.

RIYADH – Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengunjungi Arab Saudi, Selasa (25/1). Itu menjadi kunjungan tingkat tinggi pertama sejak kedua negara terlibat pertikaian diplomatik yang dipicu kasus pencurian perhiasan hampir tiga dekade lalu.

Kunjungan Prayuth memenuhi undangan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Saat tiba di bandara, Prayuth disambut Wakil Gubernur Riyadh Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz.

Tak ada siaran langsung televisi yang menyiarkan kedatangannya. Media Pemerintah Saudi pun hanya menerbitkan beberapa foto saat Prayuth bertemu Mohammed bin Abdulrahman bin Abdulaziz.

Pernyataan Kerajaan Saudi tentang kunjungan Saudi pun tak spesifik. Mereka hanya mengatakan, kedatangan Prayuth menunjukkan “keinginan Saudi untuk memperkuat hubungan bersama dan membangun jembatan komunikasi dengan semua negara di seluruh dunia”.

Hubungan Saudi dan Thailand memburuk pascakejadian pencurian perhiasan, termasuk di dalamnya berlian biru 50 karat, sehingga dikenal sebagai skandal Blue Diamond. Pencurian dilakukan seorang petugas kebersihan asal Thailand di istana seorang pangeran Saudi pada 1989. Semua perhiasan itu disebut bernilai 20 juta dolar AS.

 
Kepolisian Thailand mengeklaim telah memecahkan kasus pencurian perhiasan tersebut.
 
 

Setelah peristiwa tersebut, Saudi berhenti mengeluarkan dan memperbarui visa bagi ratusan ribu pekerja asal Negeri Gajah Putih itu. Saudi pun menutup pintu bagi umat Muslim Thailand untuk melakukan ibadah haji. Sementara warga Saudi diperingatkan untuk tidak mengunjungi Thailand.

Setahun setelah kasus pencurian, tiga diplomat Saudi yang berusaha menemukan dan memulangkan perhiasan-perhiasan yang dicuri itu tewas ditembak mati di Bangkok. Ketiganya dibunuh dalam tiga kejadian terpisah dalam satu malam.

Seorang pengusaha Saudi yang berbasis di Bangkok diyakini turut berburu permata yang hilang. Dia pun menghilang dan diduga kuat sudah tewas. Hingga kini belum ada pelaku yang dihukum atas serangkaian pembunuhan tersebut.

Kepolisian Thailand mengeklaim telah memecahkan kasus pencurian perhiasan tersebut. Namun, banyak perhiasan yang dipulangkan ke Riyadh palsu.

Media Thailand sempat dihebohkan dengan laporan bahwa istri pejabat tinggi di negara tersebut terlihat mengenakan kalung berlian yang sangat mirip dengan perhiasan curian dari istana pangeran Saudi. Kendati demikian, hingga kini, permata itu belum ditemukan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat