Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin Covid-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan segera selesai. | Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO

Nasional

Peleburan Eijkman tak Ganggu Vaksin Merah Putih

pengembangan vaksin Merah Putih hingga saat ini masih berjalan.

JAKARTA--Direktur Utama (Dirut) PT Biofarma Honesti Basyir mengaku, pengembangan vaksin Merah Putih tak terganggu peleburan Lembaga Biologi dan Molekuler (LBM) Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Ia menegaskan, pengembangan vaksin Merah Putih terus berjalan.

"Tidak ada masalah, ini (vaksin Merah Putih) kan sudah kita inisiasi dari awal kita juga sudah koordinasi dengan BRIN. Dengan Pak Laksana (Kepala BRIN) ini tidak mengganggu inisiasi yang sudah dilakukan sebelum ada peleburan, jadi no issue," ujar Honesti di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/1).

Ia menjelaskan, saat ini, tahapannya tengah dilakukan optimalisasi dari vaksin yang sudah ada tiga prototipe. Honesti Basyir menyebut, proses optimalisasinya makin bagus dan akan segera dilakukan uji klinis.

"Harus dites dulu dia secara industri, skalanya bagus tidak? Gitu kan. Sehingga memang kita lakukan berapa kali optimalisasi, tahapan sekarang kita akan segera masuk ke uji praklinis ke hewan," ujarnya.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko juga mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih hingga saat ini masih berjalan. Walaupun, LBM Eijkman telah dilebur ke dalam lembaganya. "Vaksin Merah Putih masih jalan, kalau yang protein rekombinan sekarang mencari yield yang lebih tinggi," ujar Handoko.

Ia menjelaskan, tim Eijkman yang ada di BRIN sedang fokus melakukan peningkatan yield atau produktivitas bibit vaksin Merah Putih. Peningkatan yield bibit vaksin dilakukan di laboratorium untuk optimalisasi berbagai parameter. "Ini kan cari yield-nya yang lebih tinggi, supaya ini nantinya tidak terlalu mahal ya kalau sudah jadi. Jadi, biarkanlah jalan dulu," ujar Handoko.

Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno meminta, proses peleburan lembaga riset ke BRIN tidak boleh mengorbankan sumber daya manusia (SDM) yang ada di dalamnya. Ia berharap, BRIN tak menjadi lembaga yang menghambat riset di Indonesia.

"Jangan sampai BRIN itu kemudian menjadi lembaga birokrasi, bukan lembaga riset, yang justru menghambat proses riset ke depannya," ujar Eddy, Rabu (12/1).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menekankan pengembangan vaksin buatan dalam negeri melalui vaksin Merah Putih. "Bapak Presiden juga menggarisbawahi terkait pengembangan vaksin Merah Putih dan dilaporkan bahwa vaksin-vaksin Merah Putih ada beberapa yang sudah masuk dalam tahap uji coba," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin (10/1).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat