Pasukan Taliban berpose di Provinsi Panjshir, Afghanistan, Rabu (8/9/2021). | AP/Mohammad Asif Khan

Internasional

PBB Usul Bayar Uang Keamanan kepada Taliban

Uang keamanan dibayarkan untuk mensubsidi upah bulanan tentara Taliban yang menjaga fasilitas PBB.

NEW YORK -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusulkan, Selasa (21/12), untuk membayar uang keamanan senilai hampir 6 juta dolar AS kepada Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban.

Uang tersebut akan dibayarkan tahun depan untuk mensubsidi upah bulanan tentara Taliban yang menjaga fasilitas PBB, dan memberikan tunjangan makanan bulanan di bawah perluasan kesepakatan dengan mantan pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS).

Rencana itu menggarisbawahi situasi Afghanistan yang masih belum stabil setelah Taliban kembali berkuasa. Selain itu, pembayaran uang keamanan tersebut juga mempertimbangkan situasi ekonomi di Afghanistan akibat penghentian bantuan keuangan internasional.

“PBB memiliki tugas sebagai pemberi kerja untuk memperkuat dan, jika perlu, menambah kapasitas negara tuan rumah dalam keadaan di mana personel PBB bekerja di daerah yang tidak aman,” ujar wakil juru bicara PBB Farhan Haq, Selasa, di markas PBB di New York, AS.

Dana yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Taliban untuk melindungi sekitar 3.500 personel PBB di Kabul dan 10 kantor lapangan. Dokumen PBB mengatakan, sebagian besar anggaran keamanan senilai 4 juta dolar AS diusulkan untuk tahun 2022. Anggaran ini akan dibagikan kepada 20 badan PBB yang beroperasi di Afghanistan.

"Ini merupakan pembayaran sehubungan dengan penambahan sumber daya negara tuan rumah untuk tanggung jawab utama mereka, dalam melindungi personel PBB (seperti yang tertuang dalam SOMA)," ujar seorang sumber yang berbicara dengan syarat anonim.

SOMA adalah singkatan dari Status of Mission Agreement dengan pemerintah sebelumnya. Berdasarkan kesepakatan tersebut, PBB mensubsidi biaya untuk  Kementerian Dalam Negeri yang melindungi fasilitas PBB.

Tunjangan makanan bulanan sebelumnya hanya dibayarkan di daerah tetapi sekarang diperluas ke Kabul. Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan (UNAMA) membutuhkan tambahan anggaran senilai hampir 2 juta dolar AS untuk layanan serupa di luar anggaran keamanan yang dibagikan dengan badan-badan PBB lainnya.

Beberapa ahli mengatakan, pembayaran uang keamanan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang apakah tindakan ini akan melanggar sanksi AS dan PBB terhadap Taliban. Kemudian apakah PBB dapat mendeteksi atau mengawasi penggunaan dana tersebut.

"Misi tersebut tetap dijaga agar sepenuhnya sejalan terhadap semua perangkat sanksi PBB," ujar Haq, tak langsung menjawab soal sanksi AS.

Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan, bahwa jaringan Taliban dan Haqqani tetap berada di bawah program sanksi kontraterorisme pemerintah AS. Menurut Departemen Keuangan AS, orang-orang tidak berwenang yang mendukung mereka berisiko terkena sanksi AS. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat