Ilustrasi Masjid Agung Kota Bogor | Youtube

Bodetabek

Tuntaskan Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor

Dewan kecewa dengan progres pembangunan Masjid Agung Kota Bogor.

BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor diminta segera menuntaskan pembangunan Masjid Agung Kota Bogor yang terintegrasi dengan Alun-Alun Kota Bogor. Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengingatkan Pemkot Bogor memprioritaskan untuk menyelesaikan pembangunan masjid yang dimulai sejak 2016 itu.

"Karena lebih elok jika di samping alun-alun yang indah, berdiri Masjid Agung yang megah. Miris jika Masjid Agung terbengkalai, diapit oleh alun-alun yang indah dan Pasar Blok F yang megah," ujar Atang di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/12).

Pembangunan Alun-Alun Kota Bogor memang berbarengan dengan Masjid Agung dan revitalisasi Pasar Kebon Kembang Blok F yang lokasinya saling terintegrasi. Atang pun menegaskan, dewan berkomitmen mengawal penyelesaian pembangunan Masjid Agung, yang memang sempat terhenti dua kali karena masalah anggaran dan salah konstruksi.

Dia pun menyebut, DPRD pada 2020 menyetujui anggaran sebesar Rp 15 miliar. Sayangnya, Pemkot Bogor malah tidak bisa menyerap semua anggaran yang tersedia. Pada tahun ini, APBD Kota Bogor mengalokasikan lagi Rp 32 miliar untuk penyelesaian pembangunan Masjid Agung.

"Alhamdulillah sekarang sedang proses pengerjaan. Untuk RAPBD 2022 yang saat ini sedang dalam tahap evaluasi gubernur, dianggarkan kembali Rp 27,6 miliar. Sehingga, besar harapan kami, pembangunan bisa dimulai di awal tahun 2022, dan selesai secepatnya," jelas politikus PKS tersebut.

Dia mengaku, mendapat laporan dari anggota Komisi III DPRD Kota Bogor yang melakukan inspeksi mendadak ke Masjid Agung. Hasil temuan di lapangan pada Oktober dan Desember 2021, menurut Atang, dewan malah kecewa dengan progres pembangunan masjid terbesar di Kota Bogor tersebut.

Untuk itu, ia mendesak Pemkot Bogor agar bisa mengebut sisa pekerjaan. Dengan begitu, pembangunan Masjid Agung bisa kelar sesuai kontrak kerja. "Pembangunan tahun ini dengan target hingga atap dan kubah, harus selesai tepat waktu akhir Desember 2021. Sebab, dengan selesainya pekerjaan tahun ini, maka pembangunan interior dan lanjutan bisa dikerjakan tahun depan," ucap Atang.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim secara tersirat mengakui, jika proyek revitalisasi Masjid Agung sepertinya akan molor dari jadwal. Dia menyebut, PT Gelora Megah Sejahtera selaku kontraktor hendaknya mempercepat proses pembangunan fabrikasi. Proses tersebut dilakukan untuk membentuk tiang-tiang kolom bangunan yang dibutuhkan.

Dia menyebut, pekerjaan fabrikasi dilaksanakan di daerah Bekasi. Jika proses itu selesai, Dedie menargetkan, 100 persen pembangunan tiang kolom dan atap bisa selesai pada Desember. Tiang-tiang kolom tersebut diharapkan tidak membebani konstruksi lama dan ada jaminan keselamatan bagi jamaah. Dengan begitu, sisa penyelesaian pembangunan Masjid Agung bisa dilakukan pada 2022, dan bahkan 2023 untuk penataan interior.

Dedie beralibi, pelaksanaan revitalisasi Masjid Agung dari awal sudah terkendala beberapa hal. Mulai adanya masa sanggah dari kontraktor yang terlibat lelang hingga masalah administrasi lain. Kondisi itulah yang menyebabkan proses pekerjaan molor dari awal hingga akhirnya Masjid Agung selesai pada akhir 2021.

Selain itu, kontraktor juga harus menyesuaikan desain pembangunan berdasarkan rekomendasi dari Komite Keselamatan Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Pun dengan pembangunan atap tidak boleh menumpu pada konstruksi lama. Hal itu dilakukan agar bangunan masjid tidak ambruk. "Intinya memang pelaksanaannya agak molor," kata Dedie, belum lama ini.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat