Petugas pemikul jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong peti jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Kihafit, Leuwigajah, Kota Cimahi, Ahad (22/8/2021). Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan signifikan. | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

Angka Kematian Akibat Covid-19 Harus Terus Ditekan

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan signifikan.

JAKARTA -- Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia bahu membahu menurunkan angka kematian akibat Covid-19. Data menunjukkan meski kasus menurun tapi angka kematian di Indonesia masih tinggi.

Peringkat pengendalian Covid-19 di Indonesia diklaim amat baik di kawasan Asia Tenggara berdasarkan Nikkei Recovery Index versi 6 Oktober 2021. Indonesia ada di peringkat ke-54 dari 120 negara. Adapun Singapura (peringkat 70), Malaysia (102), Myanmar (105), Thailand (109), Vietnam (118), Laos (120).

John Hopkins University Center for Systems Science and Engineering pada 12 September 2021 juga menilai Indonesia sebagai salah satu negara terbaik di dunia dalam menangani kasus Covid-19. Alasannya, Indonesia berhasil menurunkan kasus sebesar 58 persen dalam waktu dua pekan.

"Dengan melihat data-data di atas dan juga perkembangan yang kita lihat di Tanah Air, maka kita patut bersyukur bahwa jumlah kasus Covid-19 dapat terkendali," kata Prof Tjandra dalam keterangan pers, Selasa (12/10).

Perbaikan peringkat Indonesia juga tampak pada Bloomberg Resilience Index yang memberi peringkat pada 53 negara di dunia. Indonesia pada 28 Juli 2021 ada di peringkat terbawah atau ke-53. Lalu pada versi 26 Agustus 2021 membaik menjadi ke-51 dan pada versi 28 September membaik lagi menjadi peringkat 49. Sedangkan Thailand di peringkat 50, Malaysia di 51, Vietnam 52 dan Filipina peringkat 53.

"Peringkat India dan Singapura di  Bloomberg Resilience Index lebih baik dari Indonesia, India ada di peringkat ke-45 dan Singapura bahkan peringkat ke-19," ujar mantan petinggi Kemenkes dan WHO Asia Tenggara tersebut.

Ia mengajak semua pihak mewaspadai angka kematian akibat Covid-19. Dari data John Hopkins, data kematian sejak pertengahan September 2021 menunjukkan Indonesia ada di peringkat ketiga tertinggi (dari 20 negara yang paling terdampak) untuk angka fatalitas.

Data per 9 Oktober 2021 menunjukkan angka fatalitas Indonesia adalah 3,4 persen. Jumlahnya di bawah Meksiko (7,6 persen) dan Bulgaria (4,2 persen). Negara ASEAN lain lebih rendah angka fatalitasnya, yaitu Vietnam 2,4 persen, Filipina 1,5 persen, Malaysia 1,2 persen dan Thailand 1 persen. "Mungkin penanganan dan pencegahan kematian masih harus perlu ditingkatkan," ujar Prof Tjandra.

Perkembangan kasus positif di Indonesia memang terus menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pada Senin (11/10), mengatakan tren penurunan kasus karena banyaknya masyarakat yang telah memiliki kekebalan melalui vaksinasi maupun karena sembuh dari sakit.

“Jadi melihat kasus di Indonesia turun dengan sangat drastis, salah satu penjelasan ilmiahnya adalah karena sudah banyak rakyat Indonesia yang memiliki kekebalan itu secara buatan manusia melalui vaksin ataupun alamiah karena sembuh dari sakit,” jelasnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat