Santri mengantre untuk tahap verifikasi saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut, Kota Bandung, Selasa (31/8/2021). Pemerintah Kota Bandung bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menggelar | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Khazanah

Vaksinasi Dinilai Perlu Menyasar Pesantren Kecil

Ada saran agar program vaksinasi ini menyasar pula ke pesantren-pesantren kecil.

JAKARTA — Upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di lingkungan pesantren terus dilakukan. Sejumlah ormas Islam yang mengelola banyak pesantren, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persatuan Islam (Persis) mengakui adanya percepatan tersebut. Namun, ada saran agar program vaksinasi ini menyasar pula ke pesantren-pesantren kecil.

Saran itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) KH Abdul Ghaffar Rozin. Ia menilai, vaksinasi untuk para santri sudah masif  dilaksanakan, terutama di pesantren-pesantren besar.

"Hanya, RMI PBNU memandang perlu perhatian lebih terhadap pesantren-pesantren kecil, menengah, dan yang dimiliki oleh kiai yang bukan figur publik, agar mendapatkan kesempatan akses yang sama terhadap vaksinasi," kata Kiai Rozin kepada Republika, Jumat (3/9).

Ia juga menyampaikan, ada beberapa kepala daerah, dalam hal ini bupati selaku ketua satgas Covid-19, yang belum mengizinkan vaksinasi untuk santri usia 12-18 tahun. Kepala daerah itu beralasan vaksin masih terbatas sehingga diprioritaskan untuk kelompok usia lainnya.

Terkait hal ini, RMI menyarankan agar ada komunikasi dua arah antara pesantren dan pemegang vaksin, yakni TNI, Polri, dan dinas kesehatan. Pesantren tidak perlu malu untuk mengajukan vaksinasi bagi para santrinya.

"Sebaliknya, pemegang vaksin juga diharapkan proaktif berkomunikasi dengan pesantren," ujarnya.

photo
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 ke warga saat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal di Pondok Pesantren Nurul Iman, Jalan Cibaduyut, Kota Bandung, Selasa (31/8). Pemerintah Kota Bandung bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menggelar vaksinasi Covid-19 bagi 810 kiai dan 1.211 santri di Kota Bandung sebagai upaya menanggulangi penyebaran Covid-19 sekaligus upaya percepatan program vaksinasi nasional untuk mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok. Foto: Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama KH Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, percepatan vaksinasi sangat penting sebagai ikhtiar untuk bisa segera mewujudkan kekebalan kelompok (herd immunity). Ia menilai, vaksinasi di lingkungan pesantren sangat strategis. Sebab, selain jumlah kiai dan santri sangat banyak, juga bisa mendorong kepercayaan masyarakat sekitar untuk ikut vaksinasi.

Upaya untuk mempercepat vaksinasi di pesantren juga dilakukan Persis. Wakil Ketua Umum PP Persis Ustaz Jeje Zaenudin mengatakan, pesantren Persis di berbagai daerah sedang memasifkan program vaksinasi Covid-19.

Salah satu pesantren Persis yang sudah menjalankan program vaksinasi adalah Ma’had Al Imarat Bandung, yang bekerja sama dengan dinas kesehatan dan Polri. Kemudian, pada 12 Agustus lalu, program vaksinasi juga digelar di Pesantren Persis yang berada di Jalan Pejagalan, Bandung.

"Di sana juga ada ribuan (santri dan ustaz) yang divaksin sekaligus juga vaksin tahap kedua pada 8 September nanti," ujarnya.

Sementara, pada Kamis (3/9), menurut Ustaz Jeje, belasan pesantren Persis se-Kabupaten Garut juga menyelenggarakan program vaksinasi untuk santri dan para ustaz. "Begitu pula di tempat-tempat yang lain, baik yang di Sumatra maupun di Riau itu juga mengadakan semua," kata Ustaz Jeje.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MCCC PP Muhammadiyah (mucovid19)

Dia menjelaskan, lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Persis berjumlah 1.062, mulai dari tingkat diniyah sampai perguruan tinggi. Adapun program vaksinasi di pesantren-pesantren Persis sudah berjalan sekitar 30-35 persen.

"Terutama yang santrinya cukup signifikan, seperti di Garut, Tasik, Bandung, Sumedang, Ciamis, Banjar, Cianjur, Jakarta," kata Ustaz Jeje.

Ia berharap, sebelum akhir tahun ini, seluruh warga pesantren Persis sudah divaksinasi Covid-19. “Sehingga, Januari 2022 kita sudah bisa tatap muka bertahap di seluruh pesantren," kata dia.

Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah juga terus berupaya membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi. Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Budi Setiawan mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong percepatan vaksinasi di pondok pesantren, sekolah, dan madrasah, terutama yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat