Ucapan selamat atas berdirinya Universiti Muhammadiyah Malaysia. Universiti Muhamadiyah Malaysia buka 15 program studi. | muhammadiyah.or.id

Kabar Utama

Bersejarah, Muhammadiyah Buka Kampus di Malaysia

Universiti Muhamadiyah Malaysia buka 15 program studi.

JAKARTA – Universitas Muhammadiyah pertama di luar negeri, Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), bakal memulai operasional studi pada tahun ini. Sebagai langkah awal, UMAM membuka 15 program studi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengatakan, izin resmi pendirian UMAM dikeluarkan Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia dikeluarkan pada 5 Agustus 2021. “Izin ini kami peroleh setelah melalui proses perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh tiada henti sejak 2017," kata Haedar dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/8).

Haedar menyampaikan, Muhammadiyah mengkhidmatkan UMAM bagi bangsa dan dunia untuk Islam yang berawasan dan menebarkan rahmatan lil-alamin. Adapun alasan mengapa Malaysia yang dipilih sebagai tempat pertama universitas Muhammadiyah di luar negeri adalah karena Malaysia merupakan negara serumpun Indonesia.

Menurut Haedar, Malaysia dan Indonesia sebagai anggota ASEAN terus bergerak menjadi kekuatan regional dengan semangat fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) untuk terus memainkan peran global bersama bangsa-bangsa dari seluruh dunia. 

“Malaysia adalah bangsa serumpun. Indonesia dan Malaysia terus bergerak menjadi kekuatan regional dan dapat bersatu membawa misi perdamaian dalam warna Islam yang berkebudayaan timur,” kata dia.

Terkait proses pendirian UMAM, Haedar menceritakan bahwa upaya pendirian dimulai melalui tim yang dibentuk PP Muhammadiyah, antara lain dengan mendirikan University Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCCM Konsortium) Sdn. Bhd. bersama pihak Malaysia pada 8 Februari 2017.  Lembaga Pengarah Syarikat atas nama Haedar Nashir, Mohd Noh Bin Dalimin, Ahmad Dahlan Rais, dan Marpuji Ali Muanam. 

Kemudian, usaha pengajuan kelulusan diawali dengan penyiapan semua dokumen persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Malaysia. Proses dilakukan bertahap dan membutuhkan waktu selama lebih tiga tahun. 

Pada 2 Muharram 1443 Hijriyah atau tepatnya 11 Agustus 2021, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima salinan resmi Surat Kelulusan (SK) UMAM. SK tersebut berisi bahwa universitas yang diusulkan oleh UCMM Konsortium , yakni UMAM dinyatakan lulus sebagai institusi pendidikan tinggi swasta (IPTS) Malaysia.

Adapun SK UMAM bernomor JPT/BPP(U)1000-801/172 Jld.(6) dikeluarkan per 5 Agustus 2021. Selanjutnya, UMAM memulai proses persiapan pendirian, pendaftaran di kementerian dan memulai operasional pada program studi yang sudah disetujui sesegera mungkin. 

Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia Waluyo Adi Siswanto mengatakan, UMAM akan memulai operasional studi pada tahun ini. Ada 15 program studi yang ditawarkan kepada mahasiswa dari seluruh dunia.  “UMAM menawarkan 15 prodi. Program ini didukung dengan tujuh guru besar," kata Waluyo dalam konferensi pers virtual, Kamis (12/8).

Ia menjelaskan, 15 program studi yang dibuka terdiri atas lima program studi PhD, lima program studi master, dan lima program studi bachelor.

Waluyo menegaskan, Universiti Muhammadiyah Malaysia merupakan kampus yang bersifat terbuka untuk warga bangsa global. Sebab, kata dia, pendidikan Muhammadiyah adalah pendidikan yang bersifat inklusif bagi semua warga di ranah global.

PP Muhammadiyah didukung UCMM Konsorsium, Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Badan Pembina dan Pengelola UMAM, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), akan bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta maupun berbagai pihak di Indonesia dan Malaysia.

Kerja sama ini akan dilakukan dalam pengembangan UMAM sebagai pendidikan tinggi yang unggul guna menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi dan dunia modern abad ke-21.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Persyarikatan Muhammadiyah (lensamu)

Beasiswa

Dibukanya Universiti Muhammadiyah Malaysia juga membuka harapan bagi para pelajar di Tanah Air maupun internasional untuk meraih beasiswa. Haedar Nashir mengatakan, saat ini terdapat sejumlah beasiswa yang dikhususkan kepada dosen-dosen di perguruan tinggi Muhammadiyah di Tanah Air. 

Namun demikian, kata dia, tak menutup kemungkinan ke depannya akan ada beasiswa bagi pelajar Tanah Air maupun global.

“Kami akan berikhtiar agar dapat memudahkan keinginan anak-anak bangsa dan warga global untuk dapat menempuh pendidikan, salah satunya dengan beasiswa. Ke depan, mudah-mudahan beasiswa UMAM semakin diperlebar,” kata Haedar. 

Menurut Haedar, pendirian UMAM juga merupakan cara Muhammadiyah dalam berbagi pesan dan energi positif kepada seluruh bangsa yang tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan akibat pandemi Covid-19.

 
Bahwa sesulit apapun masalah yang kita hadapi, di tengah pandemi yang berat, kita harus tetap optimistis, dan kehidupan tidak boleh berhenti.
PROF HAEDAR NASHIR, Ketua Umum PP Muhammadiyah
 

“Bahwa sesulit apapun masalah yang kita hadapi, di tengah pandemi yang berat, kita harus tetap optimistis, dan kehidupan tidak boleh berhenti. Muhammadiyah, insya Allah akan terus bergerak bersama komponen menghadapi pandemi untuk kemajuan bangsa dengan karya-karya cerdas,” kata dia.

Rektor UMAM Waluyo Adi Siswanto mengakui, pemberian beasiswa saat ini masih terbatas dan dikhususkan kepada kalangan Muhammadiyah karena pendanaan UMAM yang belum terlalu luas. Sehingga, Waluyo mengatakan, pemberian beasiswa kepada khalayak mahasiswa pun belum tersedia. 

Namun demikian, Waluyo meyakini beasiswa akan tersedia pada waktunya. "Tak menutup kemungkinan beasiswa tersebut akan bersifat luas dan terbuka bagi siapapun," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat