
Ekonomi
CIMB Niaga Syariah Catat Laba Naik 35 Persen
Segmen konsumen mencakup lebih dari setengah total portofolio pembiayaan CIMB Niaga Syariah.
JAKARTA -- CIMB Niaga Syariah mencatatkan kenaikan laba 35 persen pada kuartal II 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Direktur Syariah Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk, Pandji P Djajanegara, menyampaikan, kinerja keuangan CIMB Niaga Syariah mengalami peningkatan dengan total laba sebelum pajak mencapai Rp 851 miliar per 30 Juni 2021.
“Laba meningkat sebesar 35 persen pada kuartal II 2021 secara tahunan (yoy)," katanya kepada Republika, Rabu (4/8).
Peningkatan tersebut terjadi karena sejumlah faktor. Total penyaluran pembiayaan pada semester I 2021 tercatat sebesar Rp 33,1 triliun atau tumbuh 3,5 persen dibandingkan posisi Desember 2020. Pandji mengatakan, penyaluran pembiayaan pada 2021 difokuskan kepada segmen consumer banking dan UMKM.
Segmen konsumen mencakup lebih dari setengah total portofolio pembiayaan CIMB Niaga Syariah. Hal tersebut didukung dengan pertumbuhan produk mortgage atau pembiayaan perumahan, otomotif, dan personal financing yang secara total tumbuh sebesar 20 persen (ytd). Selain itu, segmen UMKM juga tumbuh sebesar 14 persen (ytd).
"Pada semester II 2021, kami optimistis dapat meningkatkan portofolio penyaluran pembiayaan CIMB Niaga Syariah," katanya.
Pandji mengatakan, perusahaan telah menyesuaikan fokus strategi pertumbuhan pembiayaan dan profitabilitas sejak kuartal III 2020. Hal itu dilakukan setelah mempertimbangkan dampak dari pandemi Covid-19 yang mulai mencuat pada kuartal I 2020. Sehingga, target pertumbuhan aset serta pembiayaan pada 2021 direncanakan dengan lebih hati-hati dan berfokus pada pengelolaan kualitas aset.
Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga itu mencatat kenaikan porsi aset terhadap induknya pada semester I 2021. Pandji menyampaikan, total aset CIMB Niaga Syariah sebesar Rp 47,9 triliun atau sebesar 16,7 persen dari total aset CIMB Niaga per 30 Juni 2021.
"Porsi aset CIMB Niaga Syariah itu naik signifikan jika dibandingkan posisi pada 2016 yang berkisar 5,3 persen dari total aset CIMB Niaga," kata Pandji.
Pertumbuhan porsi aset CIMB Niaga Syariah ini didorong oleh pertumbuhan penyaluran pembiayaan sejak 2015 sampai 2019 dari segmen business banking. Secara khusus pada 2020-2021, pertumbuhan yang signifikan berasal dari segmen konsumer dengan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp 17,7 triliun per 30 Juni 2021.
Sementara itu, compound annual growth rate (CAGR) berada di kisaran 27 persen per tahun sejak 2016. "Seiring pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan, CIMB Niaga Syariah juga memfokuskan pada pertumbuhan portofolio dana murah melalui produk giro dan tabungan atau current account savings account (CASA)," katanya.
Total CASA pada Juni 2021, sebesar Rp 19,2 triliun dengan CAGR 31,1 persen per tahun sejak 2016. CIMB Niaga Syariah menargetkan untuk bisa mencapai porsi atau share of book sekitar 25 persen pada 2024 dengan penerapan strategi sharia first. Strategi ini sekaligus untuk mempersiapkan UUS untuk spin off dari induk pada tahun yang sama.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.