Mengejar Ketertinggalan | Dok Quipper

Inovasi

Mengejar Ketertinggalan

Sistem pendidikan yang sukses, juga tak bisa dipisahkan dari sarana belajar yang menunjang dan kualitas tenaga pengajar.

Belum meratanya akses pendidikan di Indonesia, dirasakan benar oleh Viktor Piawai, salah satu Quipper Super Teacher, yang ikut bersama rombongan ke SMPN 7, Halmahera Barat. Menurutnya, ada banyak kendala yang menyebabkan gapyang jauh ini terjadi. Di antaranya, terbatasnya jumlah tenaga pengajar hingga akses dari sekolah ke rumah yang memang jauh dan membuat satu guru bisa mengajar tiga mata pelajaran sekaligus. Buku yang digunakan sebagai materi ajar pun masih dari kurikulum 2006. Sementara, kita di kota menggunakan kurikulum 2013 yang telah direvisi, ujar Viktor.

Namun, dia mengakui, pengalaman datang ke Halmahera Barat jelas merupakan pengalaman yang membekas di hati. Terutama, karena melihat sorot- sorot kebahagiaan dari 49 anak yang baru pertama kali merasakan sensasi belajar dengan memanfaatkan teknologi.

Mereka belum pernah membayangkan bahwa ada cara yang berbeda untuk belajar. Hal ini juga membuat mereka sangat antusias, kata Viktor mengenang.

Pendidikan tentu tak hanya bicara tentang siswa yang mengikuti proses belajar-mengajar. Sistem pendidikan yang sukses, juga tak bisa dipisahkan dari sarana belajar yang menunjang dan kualitas tenaga pengajar.

Anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Itje Chodidjah mengungkapkan, dalam mengejar ketertinggalan taraf pendidikan antara kota besar dan daerah-daerah 3T, ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan. Menurut dia, hal terpenting dalam proses mengajar bukan hanya mendidik siswa, melainkan juga penguasaan materi, manajemen kelas, dan komunikasi yang baik.

Pelatihan peningkatan kapasitas pendidik juga memainkan peranan yang krusial dan tak bisa dilepaskan proses belajar. Untuk menjawab tantangan zaman, guru masa kini harus mulai diarahkan untuk terus meningkatkan kompetensinya. Guru kini harus mengajar dengan berbekal konteks dan mampu menjadi fasilitator antara satu opini dan opini lainnya, ujar Itje menjelaskan.

Peningkatan kompetensi ini, lanjut dia, juga perlu ddapatkan oleh para guru di daerah. Mengingat para guru di daerah memiliki pemahaman dan kearifan lokal yang lebih baik dalam berinteraksi dengan anak-anak yang menjadi siswa didik di daerahnya masing- masing.

Dengan begitu, guru akan bisa memiliki kemampuan penyampaian materi yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman 4.0 seperti sekarang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat