Warga menggantungkan paket makanan serta vitamin untuk warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di Jalan Sekepanjang, Cikutra, Kota Bandung, Kamis (1/7). berinisiatif untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan menyediakan paket makanan, vitamin serta | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Tajuk

Kebersamaan Redam Dampak Covid

Semangat kebersamaan dan tekad kuat untuk mengakhiri wabah ini membutuhkan komitmen berkelanjutan dari kita semua.

Meledaknya kasus Covid-19 sejak Juni 2021, yang belum mereda hingga saat ini membawa kekhawatiran pada makin dalamnya krisis kesehatan. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, jumlah kasus positif Covid-19 per Rabu (7/7) mencapai 34.379 kasus dari 31.189 kasus pada Selasa (6/7). Penderita Covid-19 memperlihatkan tren lonjakan.

Kenaikan kasus positif ini juga membawa kekhawatiran baru karena angka tersebut diikuti peningkatan jumlah kematian akibat Covid-19. Penambahan kasus meninggal harian mencapai 1.040 orang. Jumlah kematian harian ini merupakan yang tertinggi, sebagaimana jumlah kasus positif harian.

Positivity rate juga memperlihatkan tren tinggi yang mengkhawatirkan. Per Rabu (7/7), positivity rate mencapai 24,22 persen. Positivity rate merupakan persentase jumlah kasus positif terinfeksi Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang menjalani tes atau pemeriksaan. Bandingkan dengan data positivity rate pada Selasa (6/7) yang 19,9 persen.

 
Data statistik tersebut berimplikasi panjang karena berdampak pada sarana dan prasarana rumah sakit. 
 
 

Data statistik tersebut berimplikasi panjang karena berdampak pada sarana dan prasarana rumah sakit. Makin tingginya jumlah kasus, tentu menambah tempat perawatan pasien. Akankah infrastruktur rumah sakit sudah menunjang lonjakan pasien ini?

Data Satgas Penanganan Covid-19 pada Rabu (7/7) menunjukkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di enam provinsi di Pulau Jawa melebihi 80 persen. Artinya, tempat tidur yang dikhususkan bagi pasien Covid hanya tersisa 20 persen. Perlu langkah-langkah terkoordinasi agar jumlah tempat tidur pasien Covid-19 ini masih tercukupi.

Tingginya BOR di sejumlah provinsi ini harus ditindaklanjuti pemerintah daerah dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit atau menambah fasilitas isolasi terpusat. Selain hal tersebut, solusi lain bisa juga dilakukan mengajak kontribusi aktif masyarakat.

Bagi masyarakat yang bergejala ringan dan tak memiliki penyakit penyerta, tidak perlu panik. Mereka bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Selanjutnya, pasien isoman ini bisa melakukan konsultasi secara daring. Pemerintah mengajak kerja sama 11 aplikasi telemedisin atau layanan kesehatan secara daring. Konsultasi melalui aplikasi telemedisin ini juga dilengkapi dengan layanan antarobat dengan rekomendasi dokter.

 
Semangat berbagi beban juga berperan penting agar krisis ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 ini tidak makin dalam.
 
 

Peran aktif kontribusi masyarakat ini tentu membantu agar fasilitas kesehatan di rumah sakit, hanya digunakan bagi pasien yang bergejala berat. Pasien yang memerlukan perawatan intensif. Gotong-royong dan saling membantu merupakan kata kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Kearifan lokal yang dimiliki warga nusantara.

Saling membantu tak hanya dalam menghadapi krisis kesehatan. Semangat berbagi beban juga berperan penting agar krisis ekonomi dampak dari pandemi Covid-19 ini tidak makin dalam.

Indikator ekonomi yang menunjukkan tren positif pada April hingga medio Juni 2021, jangan sampai terjerembap akibat ledakan Covid pada Juni-Juli ini. Skenario optimistis bahwa ekonomi bisa tumbuh di atas tujuh persen pada kuartal II 2021 merupakan asa kita bersama. Namun, skenario ini mewujud bilamana tingkat kepatuhan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tinggi: seberapa disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Jika kepatuhan pada protokol kesehatan ini sesuai dengan yang diharapkan, bukan tidak mungkin terjadi penurunan signifikan kasus positif Covid-19 pada Juli-Agustus. Kondisi normal pun kembali terjadi sehingga pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV masing-masing 4,0 dan 4,6 persen.

Tentu semua komponen masyarakat berharap skenario ini yang mewujud. Menjaga pemulihan ekonomi tetap berlanjut dan sigap menuntaskan penyebaran Covid-19.

Semangat kebersamaan dan tekad kuat untuk mengakhiri wabah ini membutuhkan komitmen berkelanjutan dari kita semua. Tidak ada yang dapat memutus rantai penularan virus ini selain kita sendiri. Mari kuatkan tekad, tingkatkan kebersamaan, akhiri penyebaran Covid-19. Ekonomi bangkit dan kesehatan kembali pulih.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat