Warga yang berpuasa Ramadhan biasanya merujuk Jadwal Imsak untuk mengetahui waktu shalat. | Wihdan Hidayat / Republika

Khazanah

Menapak Jejak Peradaban Islam Lewat Jadwal Imsak

Jadwal imsak menginformasikan masa-masa keemasan Islam.

OLEH SILVY DIAN SETIAWAN

Jadwal imsak Ramadhan tidak hanya berfungsi memberikan informasi terkait waktu berpuasa dan shalat. Bagi dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Susiknan Azhari, banyak hal yang bisa dipelajari dari jadwal imsak tersebut.

Menurut Susiknan, melalui jadwal imsak seseorang dapat mengetahui dan menilai peradaban Islam. Jadwal imsak bahkan juga menginformasikan masa-masa keemasan Islam. 

“Menarik memang ketika kita bisa menilai peradaban kehidupan Islam lewat jadwal imsak," kata Susiknan kepada Republika melalui sambungan telepon, Rabu (2/6) malam.

Susiknan menilai, pembuatan jadwal imsak telah melalui proses perhitungan yang sangat teliti yang menggabungkan unsur sains dan seni di dalamnya. Dengan demikian, muncul berbagai macam desain jadwal imsak di berbagai belahan dunia. Dari berbagai desain tersebut, terlihat jejak-jejak sejarah peradaban Islam.

“Di zaman keemasan Islam itu kan aspek seni dan sains itu menyatu," ujar dia.

Meski demikian, belum banyak masyarakat yang mengakses jadwal imsak untuk kepentingan ilmu pengetahuan. jadwal imsak yang hanya keluar saat Ramadhan sekadar dimanfaatkan sebagai informasi waktu berpuasa dan shalat oleh sebagian besar masyarakat.

Hal ini pun membuat Susiknan untuk mempelajari lebih lanjut terkait jadwal imsak Ramadhan dengan melihat banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa didapatkan. Mulai 1993, Susiknan telah mengumpulkan jadwal imsak dari 50 negara hingga saat ini.

Ratusan jadwal imsak dengan berbagai desain dari berbagai tahun telah dikumpulkan. Terkait desain, menurutnya, jadwal imsak yang unik berasal dari Benua Eropa.

"Kalau dari desain itu London kreatif, itu produktif sekali hampir setiap masjid desainnya bagus," kata dia.

Susiknan bahkan telah mengumpulkan jadwal imsak berumur 85 tahun. Dia mendapatkannya dari Mesir dengan tahun pembuatan 1938. Dari jadwal imsak yang dikumpulkan, ia juga bisa mengetahui perbedaan waktu shalat antarnegara di dunia.

"Kalau (jadwal imsak di Mesir) itu komplet (informasinya). Kita kan (Indonesia) cuma jadwal imsak dari waktu shalat ditambah waktu imsak, tapi kalau di Mesir ditambah (informasi) berapa lama puasa, dan yang membedakan juga tentang adanya informasi berapa lama waktu imsak," jelasnya.

Hingga saat ini, Susiknan pun masih terus mengumpulkan berbagai jadwal imsak. Menurutnya, pengumpulan jadwal imsak dari negara dengan minoritas Muslim masih sulit didapatkan.

"Yang sulit itu di daerah minoritas, seperti Ukraina, Amerika Latin juga masih menjadi ladang untuk pencarian bagi saya," tambahnya.

Susiknan menuturkan, pengumpulan jadwal imsak ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama bagi peneliti dan mahasiswa yang tertarik dengan astronomi Islam.

"Semangatnya di situ (agar bermanfaat bagi masyarakat). Saya berpikir ini bisa memberi inspirasi bagi para pemerhati, selama ini saya berpikir hanya mengumpulkan dan mungkin ada periset yang membutuhkan (nantinya)," kata Susiknan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat