Pemudik bersiap menaiki bus jurusan Madura di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (19/5). Setelah berakhirnya aturan larangan mudik oleh pemerintah pada Senin (17/5) membuat sejumlah masyarakat memilih mudik ke kampung halamannya pada saat arus balik mu | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Pemudik Positif Covid-19 Digiring ke Wisma Atlet

Terminal Kampung Rambutan telah kembali melayani penumpang bus AKAP.

JAKARTA -- Pemerintah daerah (pemda) mewajibkan pemudik yang positif Covid-19 setelah kembali dari kampung halamannya untuk melakukan isolasi. Di DKI Jakarta, petugas langsung menggiring pemudik ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet jika terbukti terinfeksi Covid-19.

Pemeriksaan tes Covid-19 kepada para pemudik yang kembali ke Jakarta tak hanya dilakukan di pos penyekatan di berbagai titik jalan, tapi juga di terminal-terminal. Pengelola Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, misalnya, menyatakan telah mengirim lima pemudik positif Covid-19 ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, setelah melakukan tes usap PCR.

Kepala Terminal Pulogebang Bernard Pasaribu mengatakan, lima pemudik tersebut dikirim ke Wisma Atlet berdasarkan data yang dihimpun hingga Selasa (18/5). Para pemudik yang positif Covid-19 itu masing-masing satu orang baru tiba dari Kudus, satu orang tujuan ke Pekalongan, satu orang tujuan ke Padang, satu orang ke Ngawi, dan satu orang tujuan ke Purwokerto.

Selanjutnya, lima pemudik tersebut dibawa ke Wisma Atlet dengan menggunakan bus sekolah dan dikawal oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta menggunakan protokol kesehatan. Bernard melanjutkan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, seluruh penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang akan berangkat dan tiba di Terminal Pulogebang wajib menunjukkan bukti negatif Covid-19.

"Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan oleh damkar (pemadam kebakaran) bagi bus yang baru tiba dari luar daerah," imbuhnya.

photo
Pemudik menaiki bus jurusan Yogyakarta di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Setelah berakhirnya aturan larangan mudik oleh pemerintah pada Senin (17/5) membuat sejumlah masyarakat memilih mudik ke kampung halamannya pada saat arus balik mudik. - (Republika/Thoudy Badai)

Hal serupa dilakukan pengelola Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Satu pemudik yang baru tiba pada Selasa (18/5) dinyatakan positif Covid-19 setelah melewati tes usap antigen.

"Dari 75 yang sudah dites, ada satu orang positif Covid-19 dan langsung dirujuk ke Wisma Atlet di Tower 4," kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jony. Made melanjutkan, penumpang tersebut nantinya akan melakukan tes usap PCR untuk memastikan benar terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Made mengatakan, Terminal Kampung Rambutan telah kembali melayani penumpang bus akap setelah sebelumnya menghentikan layanan sementara karena larangan mudik pada 6-17 Mei 2021. Dia mengatakan, setiap penumpang bus AKAP yang baru tiba di Jakarta melalui Terminal Kampung Rambutan akan menjalani tes usap antigen atau Genose untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"Bus yang digunakan langsung disemprot menggunakan disinfektan oleh dari petugas damkar," ujar Made Jony.

Menurut dia, para pemudik yang tiba di Terminal Kampung Rambutan mematuhi aturan tes usap antigen atau Genose. "Masyarakat mau patuh terhadap aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, jadi mereka mau kita lakukan pengetesan rapid antigen," katanya.

Langkah mengisolasi pemudik positif Covid-19 juga dilakukan daerah yang menjadi destinasi mudik. Hal itu dilakukan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatra Selatan.

Pemeriksaan dilakukan di dua titik penyekatan, yakni Pintu Tol Celikah Kayuagung dan Pangarayan, Tanjung Lubuk, OKI. Petugas gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP dan Dishub OKI menghentikan kendaraan secara acak.

"Setidaknya 140 orang pelintas yang diperiksa secara acak melalui Genose C19 maupun tes antigen, sebagian mereka ingin ke Lampung dan Jawa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Iwan Setiawan.

Dari hasil tes tersebut, petugas gabungan menemukan tiga pemudik terdeteksi reaktif Covid-19. Ketiganya langsung dikirim ke Wisma Atlet Palembang sebagai sarana isolasi yang disediakan oleh pemerintah.

Sejauh ini, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten OKI memprioritaskan dua pos penyekatan tersebut untuk dijadikan titik utama lokasi tes antigen bagi pemudik. Meski demikian, pos-pos lain juga dapat melaksanakan kegiatan serupa apabila dianggap perlu.

 
Upaya ini tak lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19
 
 

Menurut dia, tes antigen bagi para pemudik ini akan terus berlangsung hingga akhir perpanjangan masa penyekatan mudik di Sumatra Selatan, yakni 31 Mei 2021. “Upaya ini tak lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata dia.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel menunjukkan, kasus aktif yang tercatat saat ini berjumlah 1.109 kasus, 836 kasus di antaranya isolasi mandiri, dan 273 kasus mendapatkan perawatan di rumah sakit dengan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) mencapai 47 persen.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri, mengatakan, tambahan kasus positif, sembuh, serta meninggal masih mengalami fluktuasi, sementara dampak Lebaran terhadap grafik kasus belum dapat dideteksi secara keseluruhan. "Paling tidak satu pekan setelah Idul Fitri baru bisa dilihat trennya naik atau turun," kata dia.

Meski tiga indikator kasus itu mengalami fluktuasi, jumlah sampel tes usap yang diperiksa cenderung stabil di kisaran 500 sampel atau sekitar 200-300 orang per hari.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah) saat meninjau tes rapid antigen di Km 34 B Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/5/2021). Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau screening kesehatan untuk pemudik yang kembali ke wilayah Jakarta. - (Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO)

Pemudik dilacak 

Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Polsek Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, melakukan sistem jemput bola untuk melacak para pemudik yang kembali ke wilayahnya setelah Idul Fitri 1442 H. Kapolsek Cikarang Pusat AKP Zaini Abdillah Zainuri mengatakan, pihaknya menyiapkan mobil pemburu Covid-19 untuk melacak warga Cikarang Pusat yang pulang mudik.

Mobil itu digunakan untuk membawa warga yang kembali ke Cikarang Pusat tanpa membawa surat hasil negatif tes antigen. "Agar mempercepat proses tracing dan testing, kami juga telah menyediakan posko tes usap gratis. Ini agar yang reaktif Covid-19 lebih cepat terdeteksi," ujar AKP Zaini.

Menurut dia, beberapa posko tersebut disediakan di Mapolsek Cikarang Pusat, Perum Cikarang Baru RW 07, Jayamukti, Cikarang Pusat, Desa Sukamahi, Desa Cicau, dan Desa Hegarmukti di Kampung Tangguh Binaan Batalyon D, Pelopor Satbrimob, Polda Metro Jaya.

Zaini mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas Sukamahi, Babinsa, dan RT/RW untuk mendata warga Cikarang Pusat yang mudik. "Hasil pelaksanaan tes pada Senin (17/5) diketahui sebanyak 88 warga hasilnya negatif," kata Zaini.

Namun, dari hasil tes di salah satu posko lain, terdapat satu orang yang reaktif. "Orang itu selanjutnya diminta melakukan isolasi mandiri di tempat yang telah ditentukan selama 14 hari," ucapnya.

Polsek Cikarang Pusat, lanjut Zaini, juga membuat pos penyekatan sebelum Lebaran di tiga tempat, yakni kampung Cilampayan Kalimalang, gerbang tol Deltamas, dan di Kaligandu. "Kita juga memasang stiker pemberitahuan kepada pemudik untuk wajib melakukan tes swab di depan rumah para pemudik," katanya.

Agar pencegahan berjalan efektif, ketua RT, RW, telah diperintahkan mengawasi warganya dan memberikan imbauan tentang keharusan tes usap bagi yang baru kembali dari perjalanan mudik.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat