Sejumlah warga beraktivitas di pusat perbelanjaan di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (3/5). Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Kabar Utama

Daerah Perketat Pasar

Sebanyak 670 personel gabungan diterjunkan ke Pasar Tanah Abang.

JAKARTA -- Kerumunan dalam jumlah besar mulai muncul di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan memasuki akhir Ramadhan dan menjelang perayaan Idul Fitri. Pemerintah sejauh ini mengandalkan pengetatan pengawasan penerapan prosedur kesehatan guna mencegah munculnya klaster baru penularan Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan, berbelanja tanpa menerapkan protokol kesehatan sangat berpotensi mengakibatkan peningkatan kasus. "Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah membuat peraturan baru terkait operasional Pasar Tanah Abang. Itu otoritas masing-masing pemerintah daerah," ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (3/5).

Ia mengungkapkan, personel TNI-Polri di Pasar Tanah Abang juga telah ditambah untuk mengawasi kedatangan pengunjung. Selain itu, satgas daerah juga melakukan pengaturan masalah ini. "Namun, kiblat kebijakan dari kebijakan pemerintah pusat, satu narasi," katanya.

Pengunjung Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat membeludak sejak Sabtu (1/5). "Hari Sabtu terjadi lonjakan jumlah pengunjung yang sebelumnya 35 ribu jadi 87 ribu. Dan hari ini data sementara diperkirakan sekitar 100 ribu pengunjung," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Ahad (2/5).

@republikaonline

Penampakan Lautan Manusia di Pasar Tanah Abang. ##pasar ##tanahabang ♬ original sound - Republika

Sementara pada Senin (3/5), posko di Pasar Tanah Abang mulai aktif mengingatkan pengunjung patuhi protokol kesehatan. Petugas di posko-posko tersebut secara terus menerus mengingatkan warga mematuhi protokol kesehatan melalui pengeras suara, serta memberi sanksi bagi yang membandel.

Jika pada Sabtu pengunjung sempat memadati Pasar Tanah Abang mulai dari pintu Stasiun Kereta Tanah Abang sampai ke lorong-lorong tempat belanja, kemarin pengunjung tidak terlalu padat dan lebih tertib.

Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Singgih Hermawan mengatakan, sekitar 670 personel dari unsur Polri, TNI, dan Satpol PP dikerahkan ke Pasar Tanah Abang.Ratusan personel itu, mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di Bok A, B, F, G, serta Stasiun Tanah Abang.

Singgih menyebut, 670 personel itu bertugas membantu petugas keamanan pasar melakukan pengecekan suhu pengunjung dan mengingatkan pengunjung memakai masker. Petugas juga akan menyisiri setiap area pasar untuk mengurai setiap kerumunan yang muncul. Termasuk pula membatasi jumlah pengunjung yang masuk gedung pasar sesuai batasan kapasitas yang ditentukan pengelola pasar.

photo
Petugas kebersihan saat beraktivitas di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/5/2021). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mulai Senin (3/4/2021), melakukan rekayasa perjalanan untuk kereta rel listrik (KRL) yang berhenti ataupun melintasi Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00 hingga 19.00 WIB, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dari Pasar Tanah Abang - (Republika/Putra M. Akbar)
 

Sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Bandung juga ramai dipadati oleh pengunjung, kemarin. Mayoritas pengunjung tidak menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak. Sebagian juga tak mengenakan masker sebagaimana mestinya.

Beberapa petugas berjaga nampak mengingatkan pengunjung untuk menerapkan protokol kesehatan. Beberapa tidak segan untuk menegur langsung pengunjung yang tidak memakai masker dengan benar.

"Ramai tingkat kunjungan diluar perkiraan yang biasa tingkat kunjungan 1.000 sampai 3.000 di akhir pekan. Sekarang mencapai 10.000 ribu sampai lebih, jenis dagangan tertentu yang ramai," ujar Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B), Iwan Suhermawan, Senin (3/5).

Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan pihaknya terus mengimbau pengunjung di pusat perbelanjaan untuk menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya juga akan memberikan sanksi kepada mal yang tidak memiliki petugas mengingatkan pengunjung.

"Kalau untuk pengunjungnya tetap diimbau dan diingatkan tetapi untuk malnya akan diberikan sanksi manakala tidak ada petugas yang mengingatkan pengunjung terkait prokesnya," ujarnya.

Kejadian di Tanah Abang juga memicu pihak berwenang di Garut, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan di pasar. Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, aparat kepolisian telah mendapat perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mencegah kemunculan klaster baru.

Di antara tempat-tempat yang perlu diwaspadai adalah pusat perbelanjaan. "Sudah terjadi di wilayah lain, seperti di Tanah Abang," kata dia, Senin (3/5).

 
Di antara tempat-tempat yang perlu diwaspadai adalah pusat perbelanjaan.
 
 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta bupati dan wali kota di daerahnya untuk mewaspadai pasar-pasar tradisional, pasar kaget hingga mal dan supermarket. Ganjar mengingatkan, menjelang prepegan (sehari menjelang hari raya Idul Fitri) pasar-pasar tradisional selalu ramai pengunjung yang berbelanja berbagai kebutuhan untuk berlebaran.

Sebab itu, ia meminta bupati dan wali kota menyiapkan petugas pengawas protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisional, dan pusat perbelanjaan lainnya. “Semua harus dijaga betul, jangan sampai longgar yang risikonya semakin besar,” kata dia di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/5).

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha juga meminta seluruh lurah pasar di Kabupaten Semarang mengoptimalkan pengawasan serta sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan. Hal tersebut penting karena sebagian masyarakat masih ada yang belum sadar untuk mematuhi protokol kesehatan.

Kurangi belanja

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M Cholil Nafis menyoroti fenomena ramainya pasar-pasar oleh masyarakat yang berbelanja menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kiai Cholil mengingatkan Muslim sebaiknya menunaikan iktikaf ke Masjid ketimbang belanja.

Kiai Cholil mengimbau umat Muslim tak perlu bermewah-mewahan untuk merayakan Idul Fitri. Muslim dianjurkan memahami makna sebenarnya Idul Fitri ialah kembali ke kesucian diri.

photo
Sejumlah warga beraktivitas di pusat perbelanjaan di Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Senin (3/5/2021). Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, sejumlah pusat perbelanjaan di kawasan tersebut mulai ramai dikunjungi warga untuk berbelanja kebutuhan lebaran. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Kiai Cholil juga menganjurkan Muslim supaya mengindari kegiatan belanja yang menimbulkan kerumunan. Ia menganjurkan Muslim melakukan belanja daring.

"Lebaran barang kali seperlunya saja karena tidak perlu pulang kampung dan belanja online saja untuk hindari kerumunan," kata Kiai Cholil pada Republika, Senin (3/5).

Selain itu, Kiai Cholil menekankan pentingnya melaksanakan iktikaf ketimbang belanja. Menurut Kiai Cholil, iktikaf merupakan sunnah spesial yang hanya ada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan guna mendongkrak pahala sekaligus melunturkan dosa. 

"Seharusnya umat Islam mengikuti sunnah rasul jelang akhir Ramadhan dengan melakukan itikaf di Masjid," ujar Kiai Cholil.

Kiai Cholil menyampaikan itikaf bermakna besar bagi Muslim. "Rasul lakukan itu untuk melepaskan diri dari kepentingan duniawi semata-mata untuk Allah sebisa mungkin," ucap Kiai Cholil.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat