Pedagang disabilitas melayani pembeli di kedai Difabis Coffee & Tea, kawasan Terowongan Kendal, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2021). Kedai yang mempekerjakan penyandang disabilitas dari difabel Baznas itu menjual berbagai produk makanan dan minuman hasil ol | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Opini

Mengampanyekan Zakat Digital

Potensi zakat digital dari tahun ke tahun meningkat tajam di tengah kondisi pandemi Covid-19.

M ARIFIN PURWAKANANTA, Direktur Utama Baznas, Program Magister Ilmu Komunikasi UMJ

 

Potensi zakat digital dari tahun ke tahun meningkat tajam, ditambah kondisi pandemi yang menerapkan jarak sosial dan fisik, potensinya diyakini naik drastis.

 

Generasi milenial terus mencuri perhatian masyarakat karena berbagai peran penting yang diemban, juga prestasi pada masa belianya itu. Menariknya, Badan Pusat Statistik (BPS) Januari lalu juga merilis milenial dan generasi Z mendominasi jumlah penduduk di Indonesia, yakni 53,81 persen atau hampir 145 juta jiwa. Maka, tak berlebihan jika berharap makin banyak sumbangsih generasi ini kepada masyarakat.

Salah satu hal yang kini menjadi ciri khas generasi milenial adalah kegemaran berbagi yang tinggi. Jari-jari para milenial ini piawai untuk saling membagikan ajakan kebaikan kepada rekan, kerabat, dan jejaring pada komunitasnya dengan menggunakan satu smartphone saja.

Data dari Gopay Digital Donation Outlook 2020, milenial menjadi yang paling sering berdonasi dengan rata-rata 1,5 kali tiap bulannya. Secara nominal, jumlahnya justru terus meningkat selama pandemi Covid-19 ini.

Kebiasaan ini ditunjang berbagai kemudahan berbagi pada era digital. Masyarakat beradaptasi lebih cepat dari perkiraan selama masa pandemi Covid-19. Teknologi yang awalnya hanya menjadi tren, kini berubah menjadi kebutuhan.

 
Kebiasaan ini ditunjang berbagai kemudahan berbagi pada era digital. Masyarakat beradaptasi lebih cepat dari perkiraan selama masa pandemi Covid-19
 
 

Milenial usia 24-39 tahun berdonasi 1,5 kali per bulan. Sedangkan generasi Z dengan usia di bawah 24 tahun, berdonasi 1.2 kali per bulan. Pada kelas usia yang lebih mapan, generasi X yang berusia 40-55 tahun, rata-rata berdonasi 40-55 persen.

Riset ini berbanding lurus dengan potret demografi muzaki Baznas, yang didominasi rentang usia 25-34 tahun, disusul 35-44 tahun. Riset Gopay ini juga memotret pengaruh media sosial yang menjadi saluran utama penyebaran inisiatif penggalangan dana.

Tiga media sosial utama yang berpengaruh yakni Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Postingan di media sosial menjadi jalan informasi pertama donatur sebesar 48 persen. Ketersediaan metode pembayaran digital juga menjadi kunci pemilihan donasi digital.

 
Ketersediaan metode pembayaran digital juga menjadi kunci pemilihan donasi digital.
 
 

Ketersediaan kanal pembayaran digital ini mencapai 47 persen pengaruhnya dalam mendorong donatur memberikan bantuan, lebih tinggi dari tipe organisasi lembaga sebesar 23 persen, dan cerita yang relevan dalam penggalangan dana yang hanya 21 persen.

Kanal digital yang memudahkan milenial berdonasi, juga menjadi perhatian Kementerian Agama yang mengeluarkan surat edaran Menteri Agama Nomor 6 tahun 2020.

Salah satunya mengatur pengumpulan zakat dengan meminimalkan kontak fisik, tatap muka secara langsung, dan membuka gerai di tempat keramaian.

Merespons hal ini, Baznas bergerak cepat memaksimalkan kembali potensi zakat digital yang dimulai sejak 2016. Potensi zakat digital dari tahun ke tahun meningkat tajam, ditambah kondisi pandemi yang menerapkan jarak sosial dan fisik, potensinya diyakini naik drastis.

Baznas memanfaatkan platform media digital sebagai instrumen pembayaran zakat sejak 2016. Dari 2016 sebesar satu persen, pada 2019 mencapai 14 persen. Pada 2020 mencapai 23 persen yakni Rp 90 miliar dari total penerimaan ZIS Baznas dari seluruh kanal Rp 385 miliar.

Dalam kesiapan menerima zakat dari kanal digital, Baznas menyediakan enam platform. Pertama, Baznas Platform, yakni melalui website Baznas dan aplikasi Muzaki Corner.

Dalam Gopay Digital Donation Outlook 2020, laman baznas.go.id menempati peringkat kedua sebagai laman organisasi yang paling sering digunakan untuk berdonasi dengan alasan kredibilitas, aman, dan mudah

 
Laman baznas.go.id menempati peringkat kedua sebagai laman organisasi yang paling sering digunakan untuk berdonasi.
 
 

Kedua, commercial platform, yakni mengembangkan kerja sama dengan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, Blibli, Elevenia, JD.ID, dan aplikasi daring lainnya seperti Jenius, Tamasia, Muslim Pocket, GetPlus, Sayurbox, SPIN, M-Cash.

Ketiga, non-commercial platform, Baznas menggalang ZIS melalui aplikasi urun dana seperti Kitabisa, We Care, Benih Baik, Peduli Sehat, Waktumu Hijrah, dan Beramal Jariyah.

Keempat, Social Media Platform. Baznas berkampanye agar masyarakat berzakat melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan sebagainya.

Kelima, innovative platform, yakni Baznas membuat pelayanan inovatif dan bekerja sama dengan aplikasi fintech untuk pembayaran menggunakan saldo digital seperti Gopay, OVO, Linkaja, Dana, Shopee pay serta pembayaran dengan cara scan QRIS.

Terakhir, artificial intelligence platform, Baznas menggunakan chatbot pada aplikasi LINE bernama Zavira (Zakat Virtual Assistant) yang dapat ditemui di aplikasi LINE dengan akun @baznasindonesia, dan juga donasi menggunakan augmented reality.

 
Keenam platform ini dekat dengan gaya hidup milenial yang piawai menemukan kemudahan dalam aktivitas hariannya.
 
 

Aplikasi ini memungkinkan pengguna memindai setiap logo Baznas yang ditemui dan akan muncul beberapa fitur menu layanan hingga pembayaran zakat.

Keenam platform ini dekat dengan gaya hidup milenial yang piawai menemukan kemudahan dalam aktivitas hariannya. Dengan layanan ini, Baznas berharap terus menemani milenial dan merasakan pengalaman menyenangkan dalam melakukan kebaikan demi kebaikan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat