Ilustrasi masyarakat membeli pernak pernik dan kue untuk merayakan imlek. | MOCH ASIM/ANTARA FOTO

Jakarta

Menyemarakkan Imlek di Tengah Pandemi Covid-19

Agar Imlek semarak di tengah pandemi Covid-19, penjual kue menawarkan biaya pengiriman gratis

Para penjual kue khas Imlek di Jakarta dan sekitarnya menawarkan layanan pesan antar dan hadir di platform daring untuk menyiasati minimnya mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Terlebih saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti sekarang ini.

Lie Li Hua, pemilik toko Kue Keranjang Keluarga Lie, di Tangerang, mengaku sudah berjualan melalui e-commerce sejak tahun lalu saat pandemi virus korona mulai menyebar di Indonesia dan ia menambahkan bahwa penjualan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu.

"Lebih meningkat tahun ini karena sekarang sebagian orang enggak bikin, jadi ordernya ke kita, ada langganan teman mengenalkan ke kita. Toko-toko ambil di kita," tutur Lie, Senin (8/2) lalu.

Sebagai bagian dari strateginya menyiasati kondisi pandemi, Lie juga menawarkan gratis ongkos kirim untuk pemesan dengan alamat pengiriman berjarak sekitar 10 kilometer dari tempat usahanya. "Kalau jarak dekat enggak pakai ongkos kirim. Ya kira-kira 10 km. Saya di daerah Tangerang, itu masih sih bisa nganter daerah Serpong, Tigaraksa, Lippo Karawaci, kita antar pribadi,” ujar dia.

Selain pesan antar dan gratis ongkos kirim untuk jarak antar sekitar 10 km, Lie juga tahun ini tidak menaikkan harga kue keranjangnya. Meskipun harga bahan-bahan sudah naik, menurutnya, masih tertutupi dan masih mendapatkan untung meskipun tidak menaikkan harga jual.

"Kalau rasa, dari dulu gitu saja. Untuk tahun ini, kita tidak naikin harga biar pun bahan bakunya naik, tapi kita enggak naikin harga seperti tahun kemarin, itu salah satu strateginya," kata Lie.

Ditanya mengenai kue keranjang yang paling diminati konsumen, Lie mengatakan, yang paling disukai pelanggannya adalah yang berkemasan daun pisang. Namun, kalau pemesanan partai besar biasanya memilih yang berbungkus plastik.

"Daun pisang harganya lebih tinggi karena kemasannya beda dan lebih sulit masukinnya (pembuatannya),” kata dia.

Seperti halnya Lie, penjual kue keranjang di Gang Gloria, Glodok, Jakarta Barat, Herman, juga mengandalkan layanan pesan antar untuk beradaptasi dengan situasi pandemi. "Sekarang kita service, kita kirim pakai ojek online atau apa atau kita kirim sendiri. Lebih capek memang, luar biasa harus keliling, tapi gimana lagi," ujar Herman.

Belum merambah ke e-commerce, Herman selama ini memasarkan kue keranjangnya lewat media sosial, seperti Instagram, dan pemesanan ia terima melalui layanan pesan singkat (SMS) dan WhatsApp.

Saat-saat menjelang Imlek seperti sekarang ini, kue yang paling banyak diminati adalah kue keranjang dengan bungkus daun pandan dan yang rasa orisinal berbungkus plastik.

"Sebenarnya sih ada rasa kayak kulit jeruk, tapi kalau kue Cina yang kayak gitu malah aneh ya, mending yang orisinal. Kalau jeruk itu enggak semua orang suka, paling satu atau dua orang doang," kata Herman.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

Di rumah

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengimbau warganya merayakan Imlek tahun ini di rumah untuk menekan jumlah pasien Covid-19 yang masih tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Mengingatkan kepada warga yang merayakan, lebih baik di rumah saja karena situasi kondisi di Jakarta masih tinggi (kasus Covid-19)," ujar Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.

Uus mengatakan, pihaknya telah memberikan sosialisasi mengenai imbauan tersebut kepada jajaran untuk diteruskan pada warga. Terlebih pada saat Imlek, kawasan Petak Sembilan Glodok, Tamansari, merupakan kawasan yang selalu ramai menjelang ataupun saat perayaan Imlek.

"Sementara, tiap tempat kegiatan kerumunan sudah diatur mana yang ditutup. Kalau buka sampai jam berapa. Dasarnya Pergub (Peraturan Gubernur) tentang pengendalian kegiatan di masa pandemi," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat