ILUSTRASI Seorang sahabat diinterogasi Nabi SAW | DOK Needpix

Kisah

Ketika Nabi Menginterogasi Sahabatnya

Hathib bin Balta'ah membocorkan informasi kepada pihak Quraisy Makkah.

Kisah berikut ini diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Ali. Konteks peristiwanya adalah menjelang Pembebasan Makkah atau Fath Makkah pada tahun kedelapan Hijriah.

Sekira dua tahun sebelum momen penaklukan itu, sesungguhnya telah ada perjanjian damai antara kaum Muslimin dan kaum musyrikin Quraisy Makkah. Masing-masing pihak terikat Kesepakatan Hudaibiyah.

Belakangan, pihak musyrikin Quraisy melanggar poin-poin perjanjian. Nabi Muhammad SAW pun tak tinggal diam.

Dalam merespons pengkhianatan orang-orang Quraisy, Rasulullah SAW sempat menyuruh para sahabat di Madinah agar mulai mempersiapkan persenjataan. Ada rencana untuk menyerang Makkah.

Falam misi menyerang Makkah, Rasul SAW ingin bahwa pihak lawan tidak tahu menahu. Dengan demikian, beliau merencanakan serangan mendadak.

Sayangnya, seorang sahabat beliau dari kalangan Muhajirin merasa khawatir. Hathib bin Balta'ah, demikian nama sahabat tersebut, cemas akan keselamatan keluarganya yang masih berada di Makkah bila kaum Muslimin dari Madinah melancarkan serangan.

photo
Pemandangan Kota Makkah. - (Republika/Fuji Eka Permana)

Diam-diam, Hathib bin Balta'ah menulis surat. Kemudian, ia menyuruh seorang budak wanita untuk pergi dari Madinah guna menyampaikan surat rahasia itu kepada pihak Quraisy di Makkah. Isinya: mengabarkan bahwa Rasulullah SAW sedang menyusun pasukan untuk menyerang Makkah.

Allah mewahyukan melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Nabi SAW pun mengetahui perihal korespondensi diam-diam Hathib itu walau tak langsung mengumumkannya.

Nabi Muhammad SAW memilih untuk menugaskan Ali, Zubair, dan Miqdad Al-Aswad. Beliau berpesan kepada ketiganya, "Kalian pergilah ke suatu kebun buah di antara Madinah dan Makkah." Demikian Rasul SAW menunjukkan titik lokasi yang dimaksud.

"Sesampainya di sana, kalian akan menemukan seorang perempuan yang membawa sepucuk surat. Ambillah surat itu darinya dan bawa surat itu kemari!"

Ketiga sahabat Nabi SAW itu lantas berangkat ke kebun yang dimaksud. Benar saja. Di sana, mereka mendapati seorang perempuan.

Maka, Ali berkata kepadanya, "Keluarkan surat yang engkau bawa!"

Awalnya, perempuan itu membantah membawa surat. Akan tetapi, setelah didesak terus, ia pun mengakuinya dan menyerahkan surat itu.

Ketiga sahabat Nabi SAW itu lantas membawa surat itu kepada Rasulullah SAW. Setelah dibuka, ternyata surat itu ditulis oleh Hathib. Alamat penerimanya adalah orang-orang musyrik di Makkah.

Para sahabat geram. Rasulullah SAW lalu memanggil Hathib untuk dimintai keterangan langsung.

Hathib berkata, "Wahai Rasulullah, jangan tergesa-gesa kepadaku. Sungguh, aku hanyalah seorang pendatang di tengah Quraisy."

photo
ILUSTRASI Rasulullah SAW. - (dok islam online)

Hathib lalu mengungkapkan, ia berkirim surat itu lantaran ingin melindungi keluarganya yang masih ada di tengah-tengah kaum Quraisy Makkah.

Mendengar penjelasan Hathib tersebut, Nabi SAW berkata, "Sungguh, ia telah berkata jujur."

Turunlah wahyu Allah SWT, yakni surah al-Mumtahanah ayat pertama.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوۡا عَدُوِّىۡ وَعَدُوَّكُمۡ اَوۡلِيَآءَ تُلۡقُوۡنَ اِلَيۡهِمۡ بِالۡمَوَدَّةِ وَقَدۡ كَفَرُوۡا بِمَا جَآءَكُمۡ مِّنَ الۡحَـقِّ‌ ۚ يُخۡرِجُوۡنَ الرَّسُوۡلَ وَاِيَّاكُمۡ‌ اَنۡ تُؤۡمِنُوۡا بِاللّٰهِ رَبِّكُمۡ ؕ اِنۡ كُنۡـتُمۡ خَرَجۡتُمۡ جِهَادًا فِىۡ سَبِيۡلِىۡ وَ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِىۡ ‌ۖ تُسِرُّوۡنَ اِلَيۡهِمۡ بِالۡمَوَدَّةِ ‌ۖ وَاَنَا اَعۡلَمُ بِمَاۤ اَخۡفَيۡتُمۡ وَمَاۤ اَعۡلَنۡتُمۡ‌ؕ وَمَنۡ يَّفۡعَلۡهُ مِنۡكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ السَّبِيۡلِ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman setia sehingga kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran yang disampaikan kepadamu. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Akan tetapi, beberapa sahabat masih kesal kepadanya. Bahkan, ada yang menginginkan agar Rasul SAW menjatuhkan hukuman mati atas Hathib lantaran dinilai sudah membocorkan rahasia kepada musuh.

Namun, Nabi SAW menolak usulan itu. Sebab, beliau memandang Hathib sebagai salah satu sahabat yang pernah turut berjuang dalam Perang Badar (ahl al-Badr).

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tak Dengar tapi Didengar: Kisah Fachri di Kilang Pertamina Balongan

Pertamina sangat mendukung agar difabel bisa memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja.

SELENGKAPNYA

Berapa Jumlah Pemuda Ashabul Kahfi?

Sebagian Nasrani pada zaman Rasulullah SAW berselisih pendapat tentang jumlah mereka.

SELENGKAPNYA

Telunjuk Nadiem Mengarah kepada Bekas Stafsusnya

Pengacara menyebut inisiator pembahasan awal adalah staf khusus Nadiem saat menjadi menteri.

SELENGKAPNYA