Nasional
Genose Diterapkan di Empat Stasiun
Penambahan layanan Genose di empat stasiun itu setelah sebelumnya dilakukan uji coba.
JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara resmi meluncurkan layanan pemeriksaan Genose C19 untuk mendeteksi Covid-19 di empat stasiun pada Jumat (5/2). Empat stasiun tersebut adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Gambir, dan Stasiun Solo Balapan.
VP Public Relations KAI (Persero) Joni Martinus mengatakan, penambahan layanan itu sebagai hasil sinergi antara KAI dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak usahanya, Rajawali Nusindo, serta Universitas Gadjah Mada (UGM). Sesuai aturan Satuan Tugas Covid-19 dan Kementerian Perhubungan, pelanggan KA jarak jauh diharuskan menunjukkan surat bebas Covid-19 dari hasil pemeriksaan Genose C19 atau rapid test antigen dan PCR.
"Penyediaan layanan ini sebagai komitmen KAI dalam mendukung program pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 di kereta api dan sebagai dukungan atas peralatan buatan Indonesia," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/2).
Untuk dapat melakukan pemeriksaan Genose C19 di stasiun, calon penumpang harus memiliki tiket KA jarak jauh dan menyiapkan biaya sebesar Rp 20 ribu.
“Layanan pemeriksaan Genose di stasiun akan makin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19 dan menjadikan kereta api makin nyaman, aman, sehat," kata Joni.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, kendati sudah ada layanan Genose C19, PT KAI tetap menyediakan layanan rapid test antigen di stasiun tersebut. "Ada tiga pilihan pemeriksaan deteksi dini Covid-19. Ada PCR, rapid test antigen, dan Genose C19. Silakan masyarakat memilih," kata Eva di Stasiun Senen, kemarin.
Genose C19 adalah alat screening Covid-19 buatan UGM. Genose melakukan screening melalui embusan napas seseorang dalam rangka mendeteksi keberadaan Covid-19.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu (3/2) meminta penerapan alat Genose C19 dilakukan di stasiun dengan banyak penumpang agar jangkauan lebih banyak dan merata.
“Kami serahkan ke dirut KAI untuk menyebar ke 10 atau 20 kota. Kami ingin ke stasiun yang penumpangnya banyak. Jadi, alat ini juga lebih teruji dan sosialisasi merata ke seluruh Jawa,” katanya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.