Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko bersiap memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

PKB dan Nasdem Terseret Kisruh Demokrat

Demokrat menyebut Presiden Jokowi sudah menegur Moeldoko.

JAKARTA—Dua nama partai politik ikut terseret kisruh antara Demokrat dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengaku, berdasarkan pengakuan kadernya, Moeldoko mengeklaim telah didukung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem untuk pencapresan 2024.

Andi menuturkan, awalnya ada pihak yang menelepon kader Demokrat untuk melakukan pertemuan. Pertemuan itu disebut digelar di sebuah hotel, tapi yang datang hanya segelintir orang. "Dari kader kami, di situ (pertemuan) Pak Moel cerita bahwa dia memang mau maju di 2024 dan sudah didukung oleh PKB dan didukung oleh Nasdem," ujar Andi saat dihubung Republika, Kamis (4/2).

Setelah diklaim mendapatkan dua dukungan partai tersebut, Moeldoko masih membutuhkan Demokrat. Dari situ timbul wacana untuk menjadi ketua umum partai lewat kongres luar biasa (KLB). "Butuh Demokrat dia (Moeldoko), siap menjadi ketua umum melalui kongres luar biasa dan sudah di-planning untuk 300 lebih suara," ujar Andi.

photo
Mantan menpora Andi Mallarangeng (tengah). - (ANTARA FOTO)

Klaim ini langsung dibantah PKB dan Nasdem. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan pihaknya belum memikirkan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Menurutnya, tudingan yang menyebut PKB mendukung pencapresan Moeldoko tidaklah benar. "Itu tidak benar, PKB belum ngurusi capres, apalagi nama calon. Soal capres itu bergantung Gus Ami (Muhaimin Iskandar), ketum PKB," ujar Jazilul saat dihubungi, Jumat (5/2).

Ia melihat, permasalahan dugaan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melebar ke pihak lain yang tak ada hubungannya. Dia berharap, konflik antara Moeldoko dan Demokrat dapat segera selesai. "Kami cuma berdoa semoga ketemu akar masalah dan solusinya. Jangan libatkan PKB dalam masalah rumah tangga orang lain," ujar Jazilul.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali juga menegaskan hal serupa. Menurutnya, Nasdem hingga saat ini belum melakukan komunikasi dengan siapa pun, termasuk kepada Moeldoko dan Anies Baswedan terkait Pilpres 2024. "Halusinasi kali ya karena Nasdem sampai hari ini belum pernah membangun komunikasi dengan siapa pun. Apalagi personal tentang pencapresan 2024," ujar Ahmad.

Ia menambahkan, Nasdem masih melakukan konsolidasi di internal partai. Keputusan politik terkait kontestasi pada 2024 merupakan kewenangan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Nasdem memutuskann untuk menggelar konvensi calon presiden dan wakil presiden untuk menyongsong Pilpres 2024.

Ditegur

Di sisi lain, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief mengklaim Presiden Joko Widodo sudah menegur Moeldoko. "KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," cicit Andi Arief lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (5/2).

Ia juga memaklumi bahwa ada senior Partai Demokrat yang kecewa jika partai dipimpin oleh seorang yang masih tergolong muda. Menurutnya, itu adalah sisa feodalisme di partai berlambang bintang mercy tersebut. "Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," ujar Andi.

Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menyebut tindakan Moeldoko tak pantas dilakukan seorang pejabat tinggi pemerintahan. Firman mencermati manuver Moeldoko membuktikan lemahnya mentalitas untuk membangun partai politik secara sungguh-sungguh. Ada pola yang cenderung memilih pembajakan parpol demi kepentingan individu.

"Tampaknya punya syahwat politik. Tapi caranya ini tidak elegan karena tunjukkan partai dianggap sekadar alat penguasa," kata Firman.

Sebelumnya, Moeldoko menilai sejumlah politikus senior Demokrat yang mendorongnya maju dalam pencapresan 2024 sebagai hak menyampaikan pendapat. "Ya kalau beliau-beliau menginginkan, hak beliau kan begitu," ujar Moeldoko di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2).

Meski begitu, ia menegaskan tak memikirkan ihwal Pilpres 2024. Moeldoko mengaku sebagai sosok yang profesional dan tengah fokus dalam pekerjaannya membantu Presiden Joko Widodo.

"Kalau urusan 2024 pernahkah saya berbicara selama ini tentang 2024? Tidak pernah. Kalau yang mengorbitkan di sana (pendiri Demokrat) ya alhamdulillah, kan begitu," tegas dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat