Abu Bakar Baasyir dikawal sejumlah aparat saat hendak melakukan pemeriksaan kesehatan di Jakarta beberapa waktu lalu. | ANTARA

Internasional

Australia Minta Jaminan RI Soal Baasyir

Keluarga menyatakan Abu Bakar Baasyir akan lebih banyak berdakwah dari rumah.

CANBERRA -- Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyoroti pembebasan terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Baasyir. Dia meminta Indonesia memastikan Baasyir tidak lagi berbahaya dan menghentikan hasutannya terhadap orang lain terkait aksi kekerasan. 

"Kedutaan besar kami di Jakarta telah menjelaskan keprihatinan kami bahwa orang-orang seperti itu dicegah untuk menghasut orang lain untuk melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," kata Payne dalam sebuah pernyataan pada Selasa (5/1). 

Media internasional seperti Reuters menyebutkan, Baasyir diyakini sebagai pemimpin spiritual Jamaah Islamiyah (JI). Anggota JI diyakini sebagai pelaku di balik sejumlah serangan, termasuk pengeboman di klub malam di Bali pada 2002. 

Lebih dari 200 orang tewas dalam pengeboman itu, sebagian dari mereka adalah warga Australia. Baasyir telah menyangkal terlibat dalam pengeboman tersebut.

photo
Warga beraktivitas di kawasan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki jelang kebebasan Abu Bakar Baasyir, di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (5/1/2021). Narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir bebas murni dari LP Gunung Sindur Bogor pada Jumat (8/1) mendatang, setelah menjalani vonis penjara 15 tahun dikurangi remisi 55 bulan. - (Maulana Surya/ANTARA FOTO)

Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, pihak Kepolisian akan terus memantau orang-orang yang pernah melakukan tindak pidana. Termasuk narapidana kasus tindak pidana terorisme Abu Bakar Baasyir yang akan bebas murni pada Jumat (8/1).

"Terhadap Abu Bakar, jajaran intelijen terus awasi orang-orang yang pernah melakukan tipid (tindak pidana) apa pun. Pergerakannya akan selalu kita awasi," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1).

Bebas murni

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat telah mengumumkan bahwa Abu Bakar Baasyir akan bebas murni pada Jumat (8/1) mendatang. Saat ini, Baasyir ditahan di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Imam Suyudi mengatakan, pembebasan Baasyir dipastikan sudah sesuai prosedur. Dia telah menjalani vonis hukuman penjara 15 tahun dikurangi remisi sebanyak 55 bulan. 

photo
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan), mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1/2019).  - (ANTARA FOTO)

"Beliau sudah menjalani pidana secara baik, dan mengikuti semua ketentuan dan prosedur, pelaksanaan pembinaan keamanan di lapastingkat keamanan maksimum, LP Gunung Sindur, dan hari Jumat akan kami bebaskan," kata Suyudi, di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/1). 

Suyudi melanjutkan dalam pembebasan Baasyir, LP Gunung Sindur bakal berkoordinasi dengan pihak terkait yang menangani kasus terorisme. Dengan demikian, pengawasan terhadap Baasyir akan tetap dilakukan pihak terkait lain.

"Jadi, tidak ada persyaratan khusus, kalau dia dibebaskan secara murni, kalau remisi itu hak, mereka tetap mendapatkan," katanya.  

Putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim, mengungkapkan, ayahnya sudah tidak bisa seproduktif dahulu dalam berdakwah. Sebab, kondisi fisiknya sudah lemah sekali. "Kalau nanti sudah di rumah, beliau akan lebih banyak di rumah, berdakwah dari rumah. Beliau akan menyampaikan sesuai kemampuan," kata Abdul Rochim saat ditemui di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Selasa (5/1).

Menurut Abdul Rochim, dalam aktivitas berdakwah ayahnya lebih pada menunaikan kewajiban. Ayahnya memiliki karakter tidak takut kepada siapa saja yang menghalangi dalam melaksanakan dakwah. "Yang penting bagi keluarga kami, beliau sehat, bisa dakwah sesuai kemampuan karena kewajiban sebagai ulama," ungkapnya.

photo
Ustaz Abu Bakar Baasyir dikawal pasukan Gegana Mabes Polri saat menjalani operasi mata di RS Aini, Setia Budi, Jakarta, beberapa waktu lalu. - (ANTARA)

Sekretaris Ponpes Al Mukmin Ngruki, Muhammad Darwis, menyatakan para santri menyambut gembira dengan bebasnya pendiri pesantren tersebut. Sebab, banyak alumni yang tidak bisa bertatap muka langsung, terutama setelah Abu Bakar Baasyir mendapat masalah hukum.

"Tapi santri-santri sangat paham bahwa pesantren ini pendirinya Ustaz Abu Bakar Baasyir. Kemudian, apa yang dinasihatkan ditausiahkan menjadi pembelajaran di sini, itu tentu sangat merindukan sekali. Dengan berita ini tentu sangat gembira. Tapi dalam situasi pandemi ini, cara meluapkan kegembiraan tidak sebebas ketika tidak ada pandemi," terang Darwis.

Darwis mengaku belum mengetahui aktivitas Abu Bakar Baasyir nantinya setelah sampai di pondok. "Karena rumah beliau ada disini kami bisa ketemu setiap saat, paling tidak saat sholat lima waktu," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat