Ilustrasi proyek pembangunan yang dikerjakan konsorsium BUMN. | Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Ekonomi

Konsorsium BUMN Garap Tol Yogyakarta-Bawen

Konsorsium BUMN masih menunggu penetapan lokasi dari Kementerian PUPR.

 

 

JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan bahwa konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggarap Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Kelima  BUMN yang akan terlibat adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan porsi saham 60 persen, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,5 persen, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 12,5 persen, dan PT Brantas Abipraya (Persero) 2,5 persen.

Konsorsium BUMN tersebut menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) pada Jumat (13/11). “Dengan ditandatanganinya PPTJ ini, saya sangat bersyukur karena nanti Joglosemar menjadi kawasan yang terhubungkan satu sama lain,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Borobudur, Jawa Tengah, Jumat (13/11).

Basuki memastikan proyek infrastruktur pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo akan terus dilakukan. Menurut dia, hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun pada lima tahun sebelumnya.

“Tol Trans-Jawa akan kita lengkapi dengan kawasan Jawa, Batang, Subang, sampai ke Gresik,” tutur Basuki.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengharapkan dibangunnya Tol Yogyakarta-Bawen akan meningkatkan konektivitas dan ekonomi di Indonesia, terkhusus untuk Semarang, Solo, dan Yogyakarta. “Tol ini diharapkan mendukung kawasan strategis superprioritas Candi Borobudur bisa terlaksana,” ujar Danang.

Danang mengatakan, pelelangan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dimulai pada 25 November 2019. Selanjutnya, penetapan pemenang diumumkan pada 6 November 2020.

Danang menuturkan, konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen akan dilakukan pada Agustus 2021 setelah pembebasan lahan selesai. “Mudah-mudahan ini bisa selesai cepat. Diharapkan selesai dan dioperasikan pada kuartal III 2023,” ujar Danang.

Konsorsium BUMN yang akan menggarap pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen masih menunggu penetapan lokasi (penlok) tol tersebut. Saat ini Kementerian PUPR tengah menyelesaikan hal tersebut dengan pemerintah daerah setempat.

“Jadi, karena penloknya belum ada, kita masih menunggu. Insya Allah Desember 2020. Trase dan sebagainya menunggu keputusan itu (penlok),” kata Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur.

Ekspansi Waskita

photo
Pekerja kontraktor PT Waskita Karya menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol ruas Antasari-Blok M di Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (9/5). - (Wihdan Hidayat/Republika)

Proyek Tol Yogyakarta-Bawen menjadi salah satu upaya ekspansi bisnis yang akan dilakukan PT Waskita Karya dalam lima tahun mendatang. Waskita memproyeksikan potensi pengembangan bisnis bisa mencapai Rp 92 triliun.

“Proyek tol sepanjang 75,8 km tersebut memiliki nilai investasi sebesar Rp 14 triliun. Kemudian, untuk total potensi proyek pengembangan bisnis sekitar Rp 92 triliun,” ujar Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono.

Destiawan mengatakan, potensi pengembangan bisnis dalam lima tahun mendatang tersebut meliputi proyek di Jawa, yakni infrastruktur, konektivitas, dan pipanisasi senilai Rp 49 triliun. Selanjutnya adalah potensi proyek di Kalimantan Timur dan Sulawesi untuk infrastruktur konektivitas dan engineering, procurement, and construction (EPC) senilai Rp 20 triliun.

Selain itu, terdapat proyek yang tengah dikembangkan entitas anak usaha, yakni PT Waskita Realty. Menurut dia, saat ini Waskita Realty bermitra dengan Grup Modern Land mengembangkan kawasan seluas 600 hektare yang diperuntukkan kawasan hunian dan pusat komersial.

Sementara itu, potensi ekspansi ke pasar luar negeri diproyeksikan senilai Rp 71 triliun antara lain ke Timur Tengah, Afrika, serta potensi pasar Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pada tahun ini Waskita menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 26,8 triliun. Hingga Oktober 2020, raihan kontrak baru mencapai Rp 15 triliun.

“Dalam proses pengerjaan beberapa proyek tersebut, Waskita melakukan sinergi dengan anak perusahaan, yaitu Waskita Precast yang merupakan salah satu manufaktur terbesar di Indonesia dalam menyuplai produk precast dan readymix berkualitas,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat