Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada acara penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2). | Republika/Putra M Akbar

Jawa Timur

‘Jago’ PDIP di Surabaya Masih Disimpan

Megawati menepis anggapan PDIP kesulitan mencari calon kepala daerah di Surabaya.

JAKARTA –- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menunda pengumuman calon kepala daerah yang akan diusung sebagai penerus Tri Rismaharini pada Pilkada Surabaya. ‘Jago’ PDIP di Surabaya sedianya disampaikan pada Jumat (28/8) saat pengumuman gelombang ke-4 calon kepala daerah dari PDIP secara virtual.

“Terkait calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Kota Surabaya ini, sudah ada suratnya. Karena belum tersambung, nanti akan diumumkan pada waktu yang akan datang,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan, Puan Maharani, dalam konferensi virtual, Jumat (28/8).

Awalnya, Puan memanggil para pengurus partai di Jatim dan Surabaya. Namun, dengan alasan terkendala persoalan teknis akibat jaringan internet, para pengurus PDIP Jawa Timur belum bisa terkoneksi ke konferensi yang digelar. Dia mengeklaim, sudah ada nama-nama calon dari PDIP yang akan diumumkan. Ketua DPR RI itu kemudian hanya menunjukkan sebuah amplop tertutup yang berisi nama calon wali kota-calon wakil wali kota Surabaya.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menepis anggapan bahwa PDIP kesulitan mencari calon kepala daerah di Surabaya. “Bahwa sepertinya sulit sekali mencari calon Surabaya, itu sebenarnya sih tidak demikian. Karena, semua itu pasti akan ada calonnya,” kata Megawati singkat saat memberikan pengarahan.

Wali Kota Surabaya yang juga kader PDIP Tri Rismaharini mengaku diminta masukan oleh Megawati terkait sosok yang layak menggantikannya dan bisa dicalonkan dalam Pilkada Surabaya. Risma mengeklaim, ia tidak merekomendasikan nama ke Megawati.

Menurut dia, keputusan sepenuhnya ada di tangan Megawati. Risma pun mengaku belum mendapat bocoran terkait nama yang dipilih untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2020. “Waktu saya pun (dipilih jadi calon wali kota Surabaya) juga nggak tahu, tapi Ibu (Megawati) melihat pada orang yang punya visi,” ujar dia.

Di sisi lain, dukungan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, untuk maju pada Pilkada Surabaya 2020 terus mengalir. Kali ini beberapa kiai sepuh di Kota Pahlawan yang mendorong Eri Cahyadi menjadi penerus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Di antaranya adalah KH Mas Mansur Tholhah, pengasuh Ponpes at-Tauhid, Sidoresmo, Surabaya, yang juga mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya. Mas Mansyur mengatakan, perlu mempertimbangkan calon wali kota yang amanah, punya kemampuan dan kapasitas, serta sudah memperlihatkan khidmatnya untuk warga dan program-program jam’iyah selama ini.

“Oleh karena itu, kami sepakat mendorong saudara Eri Cahyadi untuk dicalonkan sebagai wali kota dan berkebulatan tekad untuk memenangkannya pada Pilkada Surabaya 2020,” kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan, segala instrumen yang diperlukan untuk Pilkada 2020 sudah disiapkan. Ia berharap pesta demokrasi tidak menimbulkan kesedihan akibat Covid-19.

Pilkada 2020, kata dia, tidak boleh mundur. Proses pemungutan suara akan dilaksanakan pada 9 Desember. “Pemilu jangan sampai menjadi pembuat pilu,” ujar dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat