Suasana aksi menuntut polisi untuk segera memroses Denny Siregar di depan Polresta Tasikmalaya, Jumat (7/8). | Bayu Adji P/Republika

Nasional

Polda Jabar Diminta Serius Tangani Kasus Denny Siregar

Hingga kini polisi belum memeriksa Denny sebagai terlapor.

 

TASIKMALAYA -- Pihak pelapor pegiat media sosial, Denny Siregar, terkait dugaan pencemaran nama baik santri dan pesantren di Tasikmalaya, meminta Polda Jawa Barat serius menangani kasus tersebut. Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani, mengaku sebagai pelapor tidak mendapatkan informasi pengembangan kasus setelah Polres Tasikmalaya melimpahkan kepada Polda Jabar.

Padahal, selama ini pihaknya sudah berusaha menghadirkan para saksi yang dimintai polres. "Belum terima update sampai sekarang," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (27/8).

Denny dilaporkan atas dugaan SARA dan/atau penghinaan dan/atau pencemaran nama baik ke polisi pada Kamis (2/7). Laporan itu terkait status Facebook Denny yang menulis "Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang" dengan mengunggah santri yang memakai atribut tauhid.

Polisi telah memeriksa semua saksi yang dibutuhkan dari pihak pelapor. Namun, hingga kini polisi belum memeriksa Denny sebagai terlapor.

Perwakilan Forum Mujahid Tasikmalaya, Aliansi Muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz), dan puluhan ormas akan kembali menggelar aksi di Kota Tasikmalaya.Ketua Forum Mujahid Tasikmalaya, Nanang Nurjamil, mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi progres yang jelas dari Polda Jabar terkait penanganan kasus dugaan penghinaan tersebut.

"Sesuai komitmen kami, jika proses hukum atas kasus tersebut tidak jelas, maka kami umat Muslim Tasikmalaya, bahkan kawan-kawan dari luar daerah, siap untuk bergabung melakukan aksi demo mempertanyakan sejauh mana kasus penghinaan kepada para santri tersebut ditangani oleh Polda Jabar," kata dia, kemarin.

Ia meminta kepolisian memahami faktor psikologis masyarakat Tasikmalaya, yang notabene dikenal religius. Pihaknya juga percaya dan sangat menaruh harapan besar kepada kepolisian.

 
Pihaknya juga percaya dan sangat menaruh harapan besar kepada kepolisian.
 
 

Karena itu, ia berharap aparat penegak hukum dapat lebih serius dan bijak dalam menyikapi masalah ini. "Tegakkan keadilan hukum sebagaimana mestinya. Jangan sampai ada kesan penilaian diskriminatif di masyarakat, bahwa seolah-olah kalau laporan kasus penghinaan terhadap yang lain cepat ditangani, sementara kasus penghinaan kepada para santri lambat sekali," kata dia.

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengaku pesimistis kasus Denny Siregar bakal ditindaklanjuti. "Negara kita tengah sakit keras, termasuk aspek law enforcement," kata Munarman, kemarin.

Menurut Munarman, bermunculannya para penista agama yang semakin masif dan terang-terangan ini adalah indikasi dari kelemahan penegakan hukum. Sebagai negara hukum, seharusnya berbagai penistaan agama tersebut harus diperlakukan sebagai kriminal dan penjahat yang berbahaya karena akan menimbulkan gesekan sosial yang makin tajam.

"Kita merasakan bersama sejak beberapa tahun terkahir, ada ketimpangan dalam proses penegakan hukum. Oleh karena perlu pembenahan besar-besaran dalam aspek ini," ujar Munarman.

 
Kita merasakan bersama sejak beberapa tahun terkahir, ada ketimpangan dalam proses penegakan hukum.
MUNARMAN
 

Direktur Reskrimsus Polda Jabar Kombes Yaved Duma Parembang tidak memberikan jawaban pasti ketika ditanya kapan dilakukan gelar perkara dan hasil verifikasi alat bukti dan keterangan saksi. Sebelumnya, Yaved mengatakan, akan memanggil Denny setelah gelar perkara. Yaved mengaku akan mengecek dulu perkembangannya. "Saya cek dulu (ke penyidik)," kata dia, kemarin.

Kuasa hukum Denny Siregar, Muannas Alaidid, pada awal Agustus mengatakan, kliennya siap memberi keterangan jika diminta polisi. "Kalau harus diperiksa, namanya dipanggil, kita wajib hadir," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat