Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. | MOCH ASIM/ANTARA FOTO

Jawa Timur

Satgas Soroti Rencana Konser Musik di Jatim

Potensi penularan virus Covid-19 akan semakin besar di kerumuman konser musik.

JAKARTA – Rencana Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar konser di tengah suasana pandemi menuai kritik. Langkah tersebut dinilai tidak bijak mengingat kasus positif harian di Jatim masih tinggi dan masyarakatnya yang relatif tidak disiplin dalam penerapan protokol pencegahan Covid-19.

Tim Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Tommy Soeryotomo mengatakan, keadaan Jatim memang mulai terkendali tetapi belum aman dari penularan Covid-19. “Kami menyayangkan kalau Jatim dan Surabaya Raya kembali menjadi sumber penularan (karena konser),” ujar Tommy saat dihubungi Republika, Rabu (26/8).

Menurut dia, kondisi di Surabaya Raya kini mulai terkendali tetapi tetap belum aman. Artinya, dia melanjutkan, ketika ada kerumunan maka potensi terjadinya klaster akan bisa membawa Jatim dan khususnya Surabaya Raya kembali ke posisi kritis. Apalagi, kata Tommy, masyarakat Jatim belum disiplin menggunakan masker.

“Potensi penularan akan semakin besar kalau ada kerumuman (seperti konser) yang tidak menggunakan masker dan berteriak-teriak. Jangan lupa, penularan Covid-19 itu melalui aerosol yang keluar dari mulut,” kata dia.

Jika peningkatan kasus terjadi, lanjut Tommy, kerja keras selama 5 bulan terakhir mengatasi Covid-19 menjadi sia-sia. Karena itu, Satgas akan menjalin komunikasi dengan daerah karena kepala daerah adalah Ketua Satgas Penanganan Covid-19 di daerahnya masing-masing.

Tommy menambahkan, jika tetap melanggar masalah ini, teguran formal dari Menteri Dalam Negeri pada kepala daerah tersebut. Pihaknya berharap Gubernur Jatim kembali mempertimbangkan rencana menyelenggarakan konser terbuka.

Gubernur Khofifah dan mantan wakil gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya sepakat untuk menggelar konser dengan mendatangkan Ari Lasso di era normal baru. “Ini uji coba pertama di Indonesia dan kebetulan Jatim dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan,” ujar Khofifah usai bertemu dengan Gus Ipul.

Menurut Khofifah, pergelaran konser nantinya dipastikan dengan format protokol kesehatan ketat seperti membatasi jumlah penonton, pembelian tiket daring, wajib bermasker hingga jaga jarak. Lokasinya, kata dia, direncanakan di panggung terbuka di area wisata Ngopibareng Pintu Langit di Desa Ledug, Kabupaten Pasuruan.

Tempat itu merupakan milik Gus Ipul dan konser dijadwalkan berlangsung pada 12 September 2020. Melalui gelaran tersebut, Khofifah berharap industri kreatif dan seni kembali menggeliat, namun dengan sangat kehati-hatian karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

“Jadi, ini bertahap, lalu bertingkat dan berlanjut. Penjualan tiketnya secara daring, kapasitas hanya 1.200 orang sampai 1.300 orang dari kapasitas normal mencapai 13 ribu orang, dan digelar sore hari di alam terbuka,” kata dia.

Orang nomor satu di Jatim tersebut juga mengaku telah bertemu dengan Ari Lasso untuk membahas konsep hingga detail, kemudian meminta Gus Ipul bertemu Kapolda Jatim membicarakan pengamanan serta jumlah personel, termasuk dengan TNI.

Dalam pertemuan di kantor gubernur itu, Gus Ipul menyatakan pertemuannya dengan Khofifah untuk meminta arahan tentang pengembangan wisata di era normal baru. “Kebetulan Ari Lasso punya program yang cocok dengan era normal baru sehingga orang bisa mendengarkan sajian musik, tapi tetap kesehatan terjaga. Kami tadi membicarakan rencana itu dan semoga terlaksana,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat