Sejumlah prajurit Korps Marinir berusaha mendorong meriam Howitzer 105 mm ketika proses embarkasi melalui pintu rampa KRI Teluk Amboina di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta,beberapa waktu lalu. | ANTARA FOTO

Kisah Dalam Negeri

Dua KRI Beda Generasi di Satu ‘Panggung’

Usia KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Teluk Amboina 503 terpaut 18 tahun.

OLEH RONGGO ASTUNGKORO

 Dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) beda generasi berada di satu ‘panggung’ sesaat setelah keluar dari Pelabuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Keduanya melakukan latihan bersama kala melakukan tugas lintas laut dalam rangka mendukung batalion TNI AD yang purnatugas operasi perbatasan darat RI-RDTL sektor barat.

Keduanya, yakni KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Teluk Amboina 503. Usia kedua KRI ini terpaut relatif jauh, yakni 18 tahun. Latihan-latihan yang dilakukan, antara lain, flag hoist atau latihan isyarat bendera, MBT (mail bag transfer) alias latihan pengiriman surat di laut, flashex yang berarti latihan isyarat lampu, dan publish exercise yang merupakan latihan pemberitaan.

“Kita bangga atas semangat dan daya juang prajurit KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Teluk Amboina 503. Pesan saya tetap semangat jaga kekompakan di antara kita,” kata Komandan KRI Teluk Lampung Letkol Laut (P) Edi Herdiana, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (23/8).

KRI yang sama-sama memiliki kelas Landing Ship Tank dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) itu melaksanakan latihan saat lintas laut. Dua unsur ini adalah KRI Teluk Lampung 540 dengan komandan Letkol Laut (P) Edi Herdiana dan KRI Teluk Amboina 503 dengan komandan Letkol laut (P) Bambang Purnomo. Dua kapal beda usia ini berpapasan dalam menjalankan tugas negara.

Kegiatan itu meneruskan arahan Panglima Kolinlamil, Laksma TNI Irwan Achmadi, agar unsur KRI tetap melaksanakan pembinaan profesionalisme saat lintas laut dalam rangka mendukung angkutan laut militer. Karena itu, KRI Teluk Lampung 540 dan KRI Teluk Amboina 503 melaksanakan latihan bersama.

photo
Sejumlah prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri Raider 142/Ksatria Jaya menaiki KRI Teluk Lampung 540 usai mengikuti upacara pemberangkatan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu. - (ANTARA FOTO)

Panglima Kolinlamil memerintahkan kepada kedua Komandan KRI agar dalam melaksanakan kegiatan operasi selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan personel serta material. Itu perlu dilakukan, baik prajurit KRI maupun pasukan yang diangkut, serta melaksanakan pembinaan kemampuan selama lintas laut menuju daerah operasi dengan patuhi protokol kesehatan.

“Unsur KRI Kolinlamil, tingginya frekuensi operasi tetap menjadikan kita untuk pelihara profesionalisme sebagai prajurit matra laut, dengan melaksanakan latihan sesuai profesi dan pembinaan kemampuan selama pelayaran menuju daerah operasi. Selain itu, di saat pademi ini, tetap patuhi disiplin protokol kesehatan dengan ketat sesuai aturan pemerintah,” kata Irwan.

Seluruh kapal perang TNI Angkatan Laut selalu diawali dengan istilah KRI atau Kapal Perang Republik Indonesia. Banyak jenis kapal perang yang dimiliki TNI AL. Ada kapal perang jenis Fregat, jenis Korvet, kapal selam, kapal rudal cepat, dan yang lainnya.

Semua itu belum termasuk jenis kapal layar, seperti KRI Dewaruci dan KRI Bimasuci, serta beberapa jenis kapal lainnya. Sementara, kapal patroli yang digunakan TNI AL dengan panjang kurang dari 36 meter yang biasa disebut Kapal Angkatan Laut (KAL) yang berjumlah 317 unit.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat