Prajurit PLA. (ilustrasi) | AP POOL

Opini

Bergandengan Bela Perdamaian

Cina melakukan pertukaran militer dengan lebih dari 150 negara.

SENIOR KOLONEL ZHOU JIAN, Atase Pertahanan Kedubes Cina di Jakarta

Tanggal 1 Agustus 2020 merupakan HUT ke-93 Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA). 93 tahun lalu, satu tentara rakyat tipe baru yang dipimpin partai secara resmi didirikan. Mulai waktu itu, kemerdekaan dan peremajaan bagi bangsa Cina sudah terjamin.

PLA memberi sumbangan besar bagi bangsa dan negara, membangun Tembok Besar Baja dalam membela kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan nasional. PLA tidak saja garda bagi rakyat Cina, tetapi juga berperan penting dalam peremajaan bagi bangsa Cina.

Dengan proses reformasi, PLA berupaya mewujudkan impian pembangunan tentara yang kuat dan menampilkan dirinya di panggung dunia dengan gambaran baru. Tentara Cina berkembang dari satu matra ke tentara kuat yang memiliki matra terpadu.

Cina selalu menjalankan kebijakan pertahanan defensif. Perkembangan kekuatan militernya, tak akan menjadi ancaman bagi negara mana pun. Sampai kapan pun, Cina tak akan mencari hegemoni, ekspansi, dan lingkup pengaruh.

 
Cina melakukan pertukaran militer dengan lebih dari 150 negara, mutu kerja sama pertahanan makin ditingkatkan, kepercayaan strategis makin diperkuatkan.
 
 

Cina secara aktif membangun hubungan militer konstruktif dengan negara lain, mendorong kemitraan keamanan tipe baru yang sama rata, saling percaya, dan saling menguntungkan.

PLA selalu aktif menjalin hubungan militer dengan tujuan saling menguntungkan, dengan upaya membangun satu kerangka kerja sama militer internasional baru yang bersifat multidimensi.

Cina melakukan pertukaran militer dengan lebih dari 150 negara, mutu kerja sama pertahanan makin ditingkatkan, kepercayaan strategis makin diperkuatkan, semua ini mempunyai makna penting bagi stabilitas strategis global.

Cina aktif membela ketertiban internasional yang berpusat di PBB dan membela teguh multilateralisme. Cina merupakan negara yang mengirimkan pasukan penjaga perdamaian paling banyak di antara negara anggota tetap PBB.

Selain itu, Cina adalah negara yang memberi sumbangan kedua terbesar untuk anggaran pemeliharaan perdamaian PBB. Tentara Cina mengemban tanggung jawab dan kewajiban internasional. Antara lain, misi pemeliharaan perdamaian, antiterorisme, pengawalan kapal komersial, penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan, serta memberi sumbangan besar bagi perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran dunia.

Sejarah membuktikan, perkembangan Cina tidak pernah menciptakan ancaman dan masalah apa pun bagi dunia, tetapi dengan perkembangan Cina, dunia sudah dan akan menjadi makin damai dan aman.

Sebagai komponen penting dalam hubungan kemitraan strategis secara menyeluruh kedua negara, Cina dan Indonesia, hubungan militer berkembang pesat. Kedua tentara melakukan pertukaran tingkat tinggi bagi peningkatan kepercayaan strategis.

Sejak Prabowo Subianto menjabat menteri pertahanan, beliau sudah berkunjung ke Cina, melakukan pertukaran yang terus terang dan membuahkan hasil banyak dengan Jenderal Wei Fenghe, menteri pertahanan Cina.

Kedua pihak juga sering melakukan pertukaran multilateral di bidang dialog kebijakan pertahanan dan keamanan militer. Hubungan kedua militer makin erat di bidang pendidikan, jumlah siswa militer makin bertambah setiap tahun.

Alumni Pertahanan Indonesia-Cina (ICDA) memainkan peran positif dalam memperdalam persahabatan antara kedua tentara. Latihan bersama antara kedua tentara juga sedang diperluas ke berbagai tingkat dan dimensi.

 
Sekarang kerja sama dalam melawan Covid-19 sudah menjadi titik berat kerja sama kedua tentara, Cina dan Indonesia.
 
 

Terakhir ini, kedua tentara saling memberi bantuan dan dukungan untuk berpartisipasi dalam latihan bersama. Sekarang kerja sama dalam melawan Covid-19 sudah menjadi titik berat kerja sama kedua tentara, Cina dan Indonesia.

Penularan pandemi Covid-19 di seluruh dunia sudah menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan perekonomian negara dunia, termasuk Cina dan Indonesia. Kedua tentara juga bersama-sama menghadapi tantangan, memberi dukungan, dan bantuan satu sama lain, yang menjadi contoh baik dalam melawan Covid-19.

Pada masa kesusahan Cina, Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto memberi dukungan penuh kepada Cina dari berbagai jalur. Tentara Cina juga melakukan komunikasi terus dengan mitranya.

Kedua menhan bertukar pendapat secara langsung melalui sambungan telepon, Kementerian Pertahanan Cina mengerahkan pesawat angkatan udara untuk membawa alat kesehatan untuk Indonesia.

Tim medis militer dari kedua pihak, juga sudah mengadakan video konferensi untuk bertukar pandangan dan berbagi pengalaman. Seperti pepatah Indonesia “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, kerja sama antara kedua tentara ini sungguh mencerminkan persahabatan antara dua negara dan bangsa.

Penulis percaya, dengan ujian pandemi ini, persahabatan antara kedua tentara ini pasti akan diperkokoh dan diperdalam lagi. Tentara Cina memegang teguh konsep keamanan yang bersifat bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan.

Tentara Cina ingin bersama Tentara Nasional Indonesia menembus jalan perdamaian, perkembangan, dan kemakmuran bersama. Kedua pihak berkehendak melakukan kerja sama pragmatis lebih banyak, bergandeng tangan untuk mengatasi tantangan global.

Bersama-sama memberi sumbangan lebih banyak dalam upaya pembangunan hubungan internasional tipe baru dan komunitas senasib sepenanggungan, menciptakan masa depan dunia lebih cemerlang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat