Manajer Bidang Riset, Pengabdian pada Masyarakat, Inovasi dan Kerjasama FK Unpad Profesor Kusnandi Rusmil dalam jumpa pers uji klinis vaksin Covid-19 di Kota Bandung, Rabu (22/7) | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Nasional

Uji Vaksin Menunggu Izin

Masyarakat diklaim sudah banyak yang mengajukan diri menjadi relawan. 

 

BANDUNG -- Uji klinis vaksin Covid-19 yang diimpor dari Cina ditargetkan dimulai pada Agustus dan selesai akhir tahun ini. Saat ini, tim uji klinis masih menunggu izin dari komite etik penelitian Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. 

Ketua tim uji klinis vaksin, Prof Kusnandi Rusmil, mengatakan, keberadaan komite etik akan mendorong kualitas penelitian uji vaksin tersebut bagus. Pengawasan selama uji vaksin dilakukan juga oleh tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin. 

"Komite akan rapat, (izin) belum keluar. Komite etik terdiri dari bermacam-macam unsur dari biomolekuler, fakultas kedokteran, hukum. Tujuannya melindungi tim penelitian agar tidak salah dalam melakukan tindakan," ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (27/7).

Manajer lapangan penelitian tersebut, Eddy Fadliana berharap penelitian sudah bisa dimulai pada awal Agustus. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih dini mendapatkan manfaat vaksin Covid-19. "(Jika) Hari ini dapat (izin) komite etik, kita akan sosialisasi di tiap puskesmas dan koordinasi dengan muspika dan membagikan //leaflet// dan dialog ke masyarakat," kata Eddy. 

Pihaknya membutuhkan sebanyak 1.620 relawan dengan kisaran umur 18 hingga 59 tahun. Setiap hari, 20-25 orang relawan akan disuntik di puskesmas. Uji vaksin ini diharapkan selesai Desember dan secara keseluruhan pada April 2021. 

Menurut dia, masyarakat sudah banyak yang mengajukan diri menjadi relawan. Namun, pihaknya belum membuka pendaftaran karena masalah izin tersebut. "(Yang daftar) dari rumah sakit dan perusahaan BUMN," katanya.

Para relawan yang uji klinis akan dilengkapi buku catatan perkembangan kesehatannya. Peneliti akan memantau relawan tersebut setiap bulan. "Jadi, setiap dia sakit apa pun itu harus dicatat dan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Kami ada tim survailance menelepon subjek, nanya kondisinya gimana, sehat //enggak//. Kalau sakit dirawat dimana dan minum obat apa. Nanti di akhir penelitian kita akan tahu manfaat vaksin," katanya. 

Menurut Kusnadi, uji klinis vaksin kepada relawan akan dilaksanakan di enam titik, yaitu di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Dago, Sukapakir, dan Ciumbuleuit. "Masyarakat yang mau ikut dipersilahkan," katanya. 

Setelah penyuntikan, para relawan diperbolehkan beraktivitas tanpa isolasi diri. Hanya saja, para relawan tidak diperkenankan pulang langsung selama 30 menit seusai disuntik. 

Beberapa efek samping penyuntikan vaksin, di antaranya bengkak merah di tempat suntikan yang diperkirakan hilang dalam dua hari. Jika terjadi demam ringan, itu pun akan hilang dalam dua hari. Para relawan direncanakan disuntik dua kali selama uji tersebut. 

Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma mendatangkan vaksin dari Sinovac, Cina, Sabtu (19/7). Jumlahnya ada sebanyak 2.400 vaksin. 

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, uji klinis vaksin Sinovac dari Cina itu adalah yang ketiga kalinya. Menurut dia, uji klinis tersebut tidak hanya dilakukan Indonesia, tetapi juga negara lain. "Untuk memastikan apakah kemudian vaksin ini cocok dengan karakteristik manusia di negara tersebut dan virus yang ada di negara tersebut yang katanya itu karakteristik virusnya bisa berbeda. Ini kalau menurut saya patut dicoba," ujarnya, kemarin.

Selain itu, dirinya juga menyambut baik pengembangan vaksin yang saat ini juga tengah dilakukan peneliti dalam negeri. "Nanti kita lihat mana yang bisa berhasil secepat mungkin itu yang kita pakai," tuturnya.

Vaksin lokal

Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto meminta pemerintah berhati-hati melakukan berbagai tahapan uji klinis ini. Pemerintah harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin ini aman. "Harus dipelototi betul proses uji klinis vaksin ini," kata Mulyanto, pekan lalu.

Mulyanto juga minta pemerintah lebih serius mendorong produksi vaksin merah putih yang tengah dikembangkan konsorsium Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dengan lembaga litbang nasional lainnya. Tujuannya agar Indonesia tidak bergantung pada vaksin impor dan menjadi pasar bisnis vaksin. 

Saat ini, LBM Eijkman mempercepat penelitian vaksin Covid-19. Kepala LBM Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan, sampai saat ini progres persiapan vaksin Covid-19 baru menyentuh 30 persen. “Tiga puluh persen itu adalah kalau kita bikin rumah, kita bikin fondasinya dulu bagian terpenting. Biasanya setelah pondasi selesai ke depan akan lebih cepat,” kata Amin, Ahad (26/7).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat