Warga melintas di Air Terjun Curug Tujuh Bidadari di Desa Keseneng, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (13/10). | ANTARA

Kisah Dalam Negeri

Milenial Jaga Keseimbangan Alam Saat Pandemi

Kegiatan ini melibatkan puluhan relawan dari berbagai komunitas milenial.

OLEH BOWO PRIBADI

Di tengah pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya ini, sejumlah komunitas memanfaatkan libur aktivitas harian dengan kembali karib dengan alam. Komunitas k'Ngen di Kabupaten Semarang, menginisiasi kegiatan untuk mengembalikan keseimbangan lingkungan di sekitar kawasan Curug Tujuh Bidadari, Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. 

Komunitas ini diisi para milenial dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Koordinator Kegiatan Komunitas k'Ngen, Wishnu Wasis Indahono menuturkan, selama hampir lima bulan terakhir, kegiatan anggota komunitas seperti kesenian tradisional, olahraga, kewirausahaan maupun kegiatan sosial vakum akibat pandemi Covid-19. Kini, setelah penerapan era normal baru, komunitas ini ingin mengupayakan pengembalian keseimbangan alam yang hampir hilang di pedesaan.

“Secara riil, kegiatan ini diwujudkan melalui penebaran dua ribu ekor ikan tawes ke habitat aslinya di sungai Banteng dan sungai Ringin, pelepasliaran 15 ekor burung pelanduk semak dan burung Mantenan serta penanaman puluhan bibit pohon aren sebagai upaya konservasi air,” tuturnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (22/7).

Wishnu juga menyampaikan, kegiatan ini melibatkan puluhan volunteer dari berbagai komunitas milenial. Antara lain Seniman Muda Kabupaten Semarang, Relawan Ambarawa Bersatu (RATU) dan Relawan Militan Covid Ambarawa. Selain itu juga melibatkan komunitas The Marjinal Fishing, Bojo Muring Tetep Mancing (BMTM), Wild Water Indonesia (WWI), Pam Swakarsa Bima serta Karang Taruna Putra Harapan Desa Keseneng. 

Menurut Komunitas k'Ngen, pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan yang terus merambah pedesaan mengakibatkan terganggunya keseimbangan alam. Dalam skala yang lebih masif, tidak jarang ikut memberi andil terhadap meredupnya nilai-nilai kearifan lokal. Kondisi ini ditandai oleh hilangnya keleluasaan warga untuk bisa memanfaatkan berbagai kekayaan sumber daya sungai, akibat semakin menurunnya kualitas habitat serta populasi berbagai jenis ikan endemik.

Masyarakat di pedesaan, kini juga semakin kehilangan riuhnya kicau pelanduk semak (Malcocincla sepiaria), spesies burung penjaga keseimbangan alam yang jamak membantu petani memangsa kumbang dan belalang pengganggu tanaman. Hal ini diamini oleh Margianto, salah satu anggota WWI. Menurutnya persoalan menurunnya keseimbangan lingkungan alam di kawasan hulu tersebut memang butuh perhatian. Sejumlah ikan endemik seperti tawes justru semakin habis di habitatnya.

 
Sejumlah ikan endemik seperti tawes justru semakin habis di habitatnya.
 
 

Kawasan hulu juga butuh upaya konservasi, guna menjaga keberlangsungan sumber daya air. “Salah satunya melalui penanaman bibit pohon aren di sekitar kawasan Curug Tujuh Bidadari,” ujarnya, didampingi Sekretaris k'Ngen, Labib Iza Ahmad. 

Sementara itu, Camat Sumowono Asep Mulyana mengapresiasi kegiatan para milenial yang tergabung dalam Komunitas k'Ngen ini. Sebab, komunitas ini mampu melibatkan kalagan milenial untuk peduli terhadap permasalahan sosial lingkungan. Ia berharap, apa yang sudah diinisiasi ini akan menjadi satu stimulan dan ke depan bisa dilanjutkan para milenial yang berada di lingkungan Desa Keseneng dan desa-desa lain di sekitarnya.

Sehingga akan lebih banyak lagi para milenial yang peduli dan tergerak untuk berbuat lebih banyak terhadap kelsetarian dan keberlanjutan lingkungan. “Muspika Sumowono sangat mendukung penuh kegiatan konservasi dalam mengembalikan kualitas lingkungan dan keseimbangan alam ini. Karena manfaat jangka panjangnya bagi para generasi penerus,” tutur Asep. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat