Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kiri) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan | Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Ekonomi

Proyek Lumbung Pangan Mulai Tanam pada Oktober 2020

Targetnya proyek lumbung pangan ini dapat ditanami pada musim kedua.

KAPUAS -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan penanaman padi dalam proyek lumbung pangan atau food estate Kalimantan Tengah dilaksanakan pada Oktober 2020. Syahrul menyampaikan, proyek di bekas lahan gambut ini memiliki lahan potensial seluas 165 ribu hektare.

Dari lahan potensial tersebut, seluas 85.500 hektare merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya. Sementara itu, 79.500 hektare sisanya sudah berupa semak belukar sehingga perlu dibersihkan.

"Targetnya proyek lumbung pangan ini dapat ditanami pada musim kedua, yakni mulai Oktober 2020 sampai Maret 2021," ucap Syahrul melalui siaran pers, Kamis (9/7).

Proyek itu merupakan bagian dari pengembangan lahan rawa yang dilakukan pemerintah dalam mempercepat upaya untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan, seperti diperingatkan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).

Pemerintah memprioritaskan agar dapat mengejar musim tanam tahun ini dengan tahap awal seluas 28.321 hektare. Sebanyak 8.747 hektare lahan berada di kawasan eks pengembangan lahan gambut (PLG) dan 19.574 hektare di luar kawasan eks PLG. Hal itu terdiri atas 19.103 hektare lahan yang sudah memiliki irigasi yang baik, sedangkan 9.218 ha perlu perbaikan irigasi.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyampaikan, dari total luas 165 ribu hektare lahan yang akan digarap, pemerintah memprioritaskan agar dapat mengejar musim tanam tahun ini untuk tahap awal.

Sementara itu, sisanya proyek lumbung pangan seluas total 165 ribu hektare tersebut ditargetkan diselesaikan penggarapannya pada 2022. Selain itu, peningkatan irigasi akan dikerjakan secara bertahap mulai dari 2020 hingga 2022 dengan perincian tahun 2020 seluas 1.210 hektare senilai Rp 73 miliar, pada 2021 seluas 33.335 hektare senilai Rp 484,3 miliar, dan tahun 2022 seluas 22.655 hektare senilai Rp 497,2 miliar.

"Kami menyiapkan untuk musim tanam besok, Oktober hingga Maret. Jadi, kami (PUPR) memperbaiki saluran irigasinya, Kementan menyiapkan semuanya untuk bisa tanam Oktober-Maret," ujar Basuki.

Desa Bentuk Jaya, Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah, merupakan salah satu titik lahan yang terpilih untuk digunakan dalam pengembangan program food estate. "Dengan adanya rencana pengembangan food estate ini, petani menjadi lebih semangat dalam bertani," ujar Ketua Kelompok Tani Karya Mukti Desa Bentuk Jaya, Caswawi Ifrayogi (56 tahun).

Caswawi mengatakan, lahan pertanian di desa tersebut sangat subur. Petani setempat fokus berproduksi menanam komoditas tanaman pangan dan hortikultura seperti padi dan cabai. Namun, karena tantangan kondisi alam seperti banjir, kini minat petani berkurang untuk bertani.

"Petani di sini berharap program food estate ini menjadi penyemangat kami untuk mengembalikan minat petani lain ke sawah," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat