Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) bersama Kapolri Jenderal Idham Azis (kanan) tiba untuk memberikan pembekalan kepada Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (8/7). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Inovasi Perwira Dinanti

Perwira TNI-Polri harus berpikir inovatif dan lebih cepat dibanding negara lain

JAKARTA –- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan tantangan dan ancaman kejahatan yang dihadapi TNI dan Polri saat ini semakin berat dan kompleks. Berbagai kejahatan yang menggunakan teknologi canggih dan kejahatan siber lintas negara pun membutuhkan kemampuan antisipasi dan mitigasi yang lebih baik.

“Kita tidak bisa lagi berpikir dengan cara biasa-biasa saja, tidak bisa lagi menggunakan cara bekerja yang monoton, tidak bisa lagi dengan kemampuan yang standar-standar saja,” ujar Jokowi saat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri secara virtual, Rabu (8/7).

Presiden mengatakan, perwira TNI-Polri harus cerdas dalam beradaptasi menghadapi perubahan serta berpikir inovatif dan lebih cepat dibanding negara lain. Teknologi di bidang militer kini berkembang cepat dengan menggabungkan instrumen persenjataan dan kecerdasan buatan. Bahkan, teknologi otomatisasi dan teknologi sensor yang mengarah pada penginderaan jarak jauh juga semakin canggih.

Begitu juga dengan komputasi kuantum yang juga telah mengarahkan pada sistem senjata yang otonom serta pertahanan siber. Karena itu, ia meminta agar TNI Polri terus berupaya menyiapkan berbagai hal untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang itu.

photo
Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI-Polri mengikuti pembekalan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (8/7). - (Republika/Putra M. Akbar)

“Kita harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara. TNI dan Polri harus selalu bersatu dalam menghadapi setiap ancaman dan tantangan bangsa ke depan,” kata Jokowi.

Para capaja TNI-Polri angkatan 2020 akan dilantik sebagai perwira pada Senin (14/7) pekan depan. Pelantikan akan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, dengan dihadiri perwakilan saja. Sementara, sisanya melakukan pelantikan secara daring dari akademi masing-masing.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai melakukan pembekalan kepada 750 capaja TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, mengatakan, para capaja TNI-Polri dipersiapkan untuk masuk di era milenial. Ancaman di era milenial akan berubah dari ancaman-ancaman yang telah ada sebelumnya.

“Pendidikan di akademi hanyalah awal dari pengembangan karier kalian di TNI dan Polri. Sebagai generasi milenial TNI-Polri, kalian harus mampu mengeksploitasi semua kemudahan dan keunggulan teknologi untuk melaksanakan tugas,” kata dia.

Menurut Hadi, mereka harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi karena ancaman semakin dekat dengan mereka. “Karena ancaman pada era modern ini adalah ancaman yang berkaitan dengan siber, biologi, dan kesenjangan. Sehingga mereka harus benar-benar bisa menghadapi ancaman tersebut,” kata dia.

Hadi juga meminta capaja untuk tidak berhenti belajar setelah dilantik. Sebagai generasi milenial TNI-Polri, mereka harus bisa mengeksploitasi semua kemudahan dan keunggulan teknologi untuk melaksanakan tugas.

 
photo
Presiden Joko Widodo memberikan pembekalan secara virtual untuk Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI-Polri disaksikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (8/7). - (Republika/Putra M. Akbar)

Medan perang modern, lanjut Hadi, tidak hanya berlangsung di gunung, gurun, lautan, dan angkasa, tetapi juga bisa jadi berada di dekat setiap manusia. Bahkan, bisa saja ada di genggaman tangan. Menurut dia, domain baru perang modern ialah siber dan semua hal yang ada di internet.

“Dan jaga soliditas dan sinergi bersama komponen bangsa lainnya sebagai perekat persatuan dan kesatuan untuk menghadapi segala ancaman dan tantangan,” ujar Hadi.

Kapolri Jenderal Idham Azis berencana menempatkan Akademi Polisi (Akpol) di lima kepolisian daerah (polda) di wilayah timur Indonesia. “Papua, Papua Barat, Maluku, Poso, sama Maluku Utara, biar meriang-meriang itu semua orang tuanya,” ujar Idham dalam kesempatan yang sama.

Idham juga berencana menempatkan para capaja setelah dilantik nanti ke satuan Brigadir Mobil (Brimob). Dia memang berpesan kepada mereka untuk menguatkan mental dan jangan menjadi ‘anak mama’ karena sudah memilih jalan mengabdi di TNI-Polri. “Saya mau Brimobkan semuanya biar tambah meriang-meriang disko semuanya,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat