Warga beraktivitas di Jalan Darmo yang ditutup di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/7). | Didik Suhartono/ANTARA FOTO

Nasional

Jawa Timur Butuh Perhatian Khusus

Menko Polhukam meminta semua pihak di Jawa Timur saling berkoordinasi.

SURABAYA – Jawa Timur (Jatim) menjadi daerah dengan pertambahan kasus baru positif Covid-19 terbanyak dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi tersebut dinilai memerlukan perlakuan berbeda terkait penanganannya, apalagi sampai saat ini belum ada tanda-tanda penurunan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan, kondisi penyebaran Covid-19 di Jatim memang memerlukan perhatian khusus. “Kami dua kali menyerahkan bantuan ke Jawa Timur karena kondisinya yang memang perlu perhatian khusus,” kata dia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Ahad (5/7).

Erick mengaku kedatangannya merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi. Ia datang ke Jatim didampingi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD. Dalam kesempatan itu, Erick bersama Mahfud menyerahkan bantuan berupa obat avigan sebanyak 100 ribu tablet, alat pelindung diri (APD) sebanyak 10 ribu, dan 100 ribu lembar masker medis kepada Pemprov Jatim. Bantuan yang diserahkan diterima langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

photo
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (5/7) - (Zabur Karuru/ANTARA FOTO)

Bantuan berupa obat avigan yang diserahkan, diharapkan mampu meeningkatkan tingkat kesembuhan dan menekan angka kematian pasien Covid-19. Dimana, obat flu tersebut digadang-gadang efektif melawan virus korona.

“Kami membawa obat avigan yang mudah-mudahan kalau prosedurnya baik, bismillah juga diridhoi, bisa juga menekan daripada angka kematian. Tentu kita semua tidak mau ada saudara kita yang tidak bisa kita bantu,” kata Erick.

Bantuan serupa tidak saja disalurkan ke Pemprov Jatim saja. Kementerian BUMN telah menyalurkan bantuan serupa ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Bedanya, kata Erick, Jatim mendapat bantuan dua kali karena harus ada perhatian khusus terhadap daerah ini mengingat penambahan pasien Covid-19 terus tinggi.

Erick juga mengajak seluruh elemen untuk bersatu padu menghadapi Covid-19. “Indonesia harus optimistis dan terus bergotong royong karena karakter bangsa kita adalah gotong royong, sehingga kita bisa buktikan kepada dunia bahwa Indonesia tidak akan menjadi episentrum Covid-19,” ujar dia.

Khofifah Indar Parawansa berterima kasih atas bantuan yang disalurkan pemerintah pusat tersebut. Utamanya kepada Kementerian BUMN yang dianggapnya telah memberikan dukungan terhadap Pemprov Jatim, dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19 yang saat ini masih tinggi.

“Kami menyampaikan terima kasih seluruh supportnya. Kehadiran bapak akan menjadi penguatan demi penguatan yang hari ini harus dilakukan berbagai ikhtiar, agar semua elemen bisa bersatu dalam percepatan penanganan Covid-19 ini,” ujar Khofifah.

Pemerintah merilis penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.607 orang dalam 24 jam terakhir. Sehingga total kasus keseluruhan di Indonesia ada total 63.749 kasus. Sebaran penambahan harian tertinggi yakni Jatim dengan 552 kasus, DKI 257 kasus, Jateng 208 kasus, Sulawesi Selatan 136 kasus, dan Jabar 106 kasus.

Sementara angka penambahan pasien sembuh sebanyak 886 orang sehingga total 29.105 orang. Kemudian pasien meninggal 82 dan total menjadi 3.171 orang. Rasio jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia terhadap jumlah kumulatif kasus positif di Tanah Air per Ahad (5/7), yakni sebesar 5 persen.

“Kalau kita liat angka kematian nasional angka kita berada di 5 persen, ini relatif tinggi dari rata rata dunia 4,72 persen,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.

Dia mengatakan, pemerintah masih fokus pada testing, tracing, dan tracking (3T) untuk penanganan virus ini. 3T dilakukan untuk menemukan kasus baru Covid-19 karena orang yang terinfeksi virus ini menjadi sumber penularan yang bisa menambah kasus.

“Artinya semakin cepat kita menemukan orang yang positif, kemudian diisolasi atau terapinya bisa cepat diberikan dan angka kesembuhannya jauh lebih baik,” ujar dia.

photo
Polisi berjaga di Jalan Tunjungan yang ditutup di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/7). Pihak kepolisian setempat kembali memberlakukan kawasan tertib jaga jarak secara fisik di tiga ruas jalan di Surabaya yaitu Jalan Tunjungan, Jalan Darmo dan Jalan Pandegiling mulai Jumat (3/7) sampai Kamis (9/7) - (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Koordinasi

Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, pemerintah pusat serius memberikan perhatian ke Jatim atas kondisi penyebaran Covid-19. “Jawa Timur pernah menjadi agenda rapat khusus dari pemerintah pusat. Ini membuktikan pemerintah serius memberikan perhatian ke Jatim,” kata dia.

Pemerintah, kata Mahfid, setiap hari memperhatikan penyampaian kasus dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Akibat tingginya angka penambahan kasus Covid-19 di Jatim beberapa hari terakhir, kata dia, diharapkan koordinasi selalu dilakukan dan tidak pernah surut semangat untuk saling bekerja sama.

“Sinergitas tentu tak hanya ke pusat, tapi dengan daerah-daerah maupun instansi vertikal yang berkaitan dengan tugasnya secara relevan,” ujar Mahfud.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengingatkan tiga hal yang menjadi pesan presiden pada masa pandemi saat ini. Pertama perang terhadap Covid-19, kedua tentang masalah ekonomi yang pergerakannya tak boleh macet sehingga ada kebijakan normal baru, serta ketiga adalah bantuan sosial dalam bentuk jaring pengaman sosial.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat