Gedung Republika | musiron

Inovasi

Belajar Jurnalistik Video Bersama Republika

Republika melalui Workshop Online Digital Journalistic berbagi ilmu teknik jurnalistik video.

 

 

JAKARTA –- Workshop daring merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk berbagi ilmu kepada masyarakat luas pada saat pandemi seperti saat ini. Salah satu yang dilakukan Republika adalah berbagi ilmu dalam hal pembuatan video.

Republika melalui Workshop Online Digital Journalistic berbagi ilmu teknik jurnalistik video pada Kamis (18/6) secara langsung melalui Instagram @republikaonline dan Youtube Republika Official. Pemateri yang membawakan jurnalistik video adalah Kepala Republika TV, Sadly Rachman.

Melalui siaran langsung di Instagram Republika Online, pria yang akrab disapa Fafa itu menjelaskan, video jurnalistik terdapat dua jenis, yaitu straight news dan feature. Straight news, kata Fafa, merupakan jenis video yang bermuatan peristiwa yang hanya sekali terjadi. Misalnya, peristiwa kebakaran, bencana alam, atau kecelakaan.

“Jadi itu (straight news) sifatnya tidak terduga, tidak bisa diulang,” kata Fafa dalam paparannya, Kamis (18/6).

Jenis video yang kedua, lanjut Fafa, adalah feature yang sifatnya laporan mendalam. Seperti membuat video investigasi atau dokumenter. Video jenis ini, menurut dia, biasanya dibuat dengan perencanaan terlebih dahulu.

“Kalau ini ada perencanaan sebelum pengambilan gambar sehingga dirangkai menjadi konten yang kita kemas,” ujar dia.

Fafa mengatakan, apa pun yang akan dikerjakan terkait video berita atau feature, semua harus mengikuti prosedur operasi standar (SOP). Semua dimulai dengan menentukan nilai gagasan, tema, mendalami isu, membaca frame penonton, melakukan penulisan naskah atau poin-poin pertanyaan yang akan diajukan ke narasumber.

Dia menambahkan, pembuatan video jurnalistik adalah sebuah kerja tim. Di mana ada kamerawan, ada editor, dan ada penulis. Dalam video jurnalistik, kata dia, ada tiga teknik pengambilan gambar, yakni, wide shoot, medium shoot, close up, dan medium close up.

Fafa menerangkan, wide shoot merupakan pengambilan gambar atau rekaman dengan angle keseluruhan. Yakni, menampilkan lokasi lingkungan di mana sebuah peristiwa terjadi.

Kemudian medium shoot, yakni pengambilan gambar dengan lebih memfokuskan pada suatu objek tertentu. Misalnya, memotret pemangku adat, ketua adat, atau penonton. Sementara, medium closs up, kata Fafa, adalah teknik pengambilan video dari tubuh ke atas untuk mengambil suatu peristiwa. Dia mencontohkan, medium close up, misalnya, ketua adat sedang duduk, penonton sedang mengangkat bangku.

Untuk teknik close up, adalah pengambilan video atau gambar lebih untuk menegaskan tokoh yang terlibat. Misalnya, dari sekian penonton yang hadir, ada seorang penonton yang sudah berusia lanjut. “Misal, ada bapak tua yang ikutan hadir,” kata Fafa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat