Sejumlah demonstran berlutut saat aksi demonstrasi di pusat Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6). Aksi itu untuk memprotes kematian George Floyd Amerika Serikat, seorang pria kulit hitam yang tewas dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei. | New Zealand Herald

Kisah Mancanegara

Selandia Baru: Pasien Terakhir Covid-19 Sembuh

Pasien Covid-19 terakhir yang sembuh menandai Selandia Baru kembali hidup "normal".

OLEH LINTAR SATRIA

WELLINGTON -- Pasien terakhir Covid-19 di Selandia Baru dinyatakan sembuh, Senin (8/6). Pengumuman ini disambut sukacita di seluruh negeri dengan poulasi 5 juta jiwa ini. 

Karena tidak menunjukkan gejala selama 48 jam, sang pasien terakhir Covid-19 di negara itu dipulangkan. Dengan adanya pengumuman ini juga berarti Selandia Baru menjadi negara pertama di dunia yang kembali hidup "normal". Orang boleh kembali berdatangan ke stadion olahraga, menggelar konser yang dipadati penggemar musik, serta mencabut segala batasan duduk dalam penerbangan. 

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengingatkan warga harus tetap siaga. "Kami yakin bahwa kami berhasil memberantas penularan birus di Selandia Baru saat ini. Namun, pemberantasan bukanlah satu titik waktu, melainkan upaya yang dilakukan terus-menerus," katanya dalam konferensi pers, Senin.

"Nyaris bisa dipastikan bahwa kasus mungkin akan muncul lagi di sini dan saya ingin katakan sekali lagi: nyaris bisa dipastikan bahwa kasus mungkin akan muncul lagi di sini. Dan itu bukan berarti tanda bahwa kita gagal, tapi itulah kenyataan dari virus ini. Namun, jika nanti muncul, kita sudah memastikan--dan memang demikian adanya--bahwa kita dalam keadaan siap," kata Ardern menegaskan. 

Ardern mengatakan, semua kebijakan untuk menahan laju penyebaran virus korona di Selandia Baru akan dicabut, seperti penutupan perbatasan dan berbagai langkah lainnya. Ia mengatakan, acara-acara publik atau privat dapat digelar tanpa pembatasan. Sektor ritel dan rumah sakit dapat berjalan normal dan seluruh transportasi publik dapat kembali beroperasi seperti biasa. 

Terakhir kali Selandia Baru melaporkan kasus Covid-19 pada 22 Mei lalu. Sejak saat itu Ardern memberlakukan kebijakan pembatasan sosial yang ketat. Sedangkan, kasus aktif terakhir terjadi pada Februari silam. Semua ini diketahui setelah ada tambahan 40 ribu orang dites. Maka, secara keseluruhan, ada 300 ribu orang menjalani tes Covid-19 di Selandia Baru. Namun, 

"Ini benar-benar berita baik bagi orang yang bersangkutan dan sesuatu yang dapat dipelajari dari Selandia Baru," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield dalam sebuah pernyataan dikutip Aljazirah

"Tidak memiliki kasus aktif untuk pertama kalinya sejak 28 Februari tentu merupakan tanda yang signifikan dalam perjalanan kami, tetapi seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kewaspadaan berkelanjutan terhadap Covid-19 akan terus menjadi sangat penting," ujar Bloomfield dikutip NZ Herald.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat