Mahfudz Djaelani | dok Amphuri

Hiwar

Nyawa Lebih Mahal 

 

Mahfudz Djaelani

Pemberangkatan haji tahun ini resmi dibatalkan akibat pandemi. Berbagai faktor terkena imbas dari kebijakan berani ini. Meski demikian, keselelamatan jamaah menjadi yang utama. Untuk menggali lebih jelas mengenai imbas pembatalan haji ini, wartawan Republika Andrian Saputra mewawancarai pengamat haji yang juga sekaligus Dewan Penasihat Amphuri, Mahfudz Djaelani. 

Pendapat Anda tentang pembatalan pemberangkatan haji tahun ini?

Ini memang kehendak yang di atas, tetapi kanpergi haji itu jika mampu adanya, fisik sehat sempurna, dan uang siap. Sekarang kondisi lagi korona begini saya ikut prihatin, tetapi menyetujui. Karena, situasinya kita kan belum beres di dalam negeri masalah korona, bayangkan saja 230 ribu berangkat. Pasti itu ada yang kena korona. Pemerintah Saudi saya dengar mereka juga ingin haji ini dikurangi, dibatasi betul, di-press istilahnya. Rupanya Pemerintah Indonesia melihat fisik korona ini belum beres, lebih  bagus ditunda keberangkatannya karena nyawa lebih mahal.

Apakah keputusan pembatalan pemberangkatan jamaah haji 2029 tak tergesa-gesa? 

Enggak juga, kita sebagai pengusaha sudah antisipasi, sudah kasih tahu sama jamaah kemungkinan ini tahun tidak berangkat. Jadi, supaya jamaah juga enggak kaget jangan dikasih angin surga, ini yang bahaya. Karena, kita juga tidak ingin membikin satu keributan tersendiri. 

Kita sudah dikasih gambaran-gambaran, kita sebagai pengusaha sudah memahami dan kita tidak mau membebani pemerintah dengan hal ini. Kalau saya mendengar ini komunikasi dengan DPR, sebetulnya kadang cuma situasi saja tidak perlu dibesarkan, harus rapat bersama. Kondisi ini harus juga ada keputusan yang cepat, begitu. Lambat sedikit juga membahayakan semua.

 
Kemenag dan Pemberangkatan Haji
(Suara Mahfudz Djaelani)
 

Bisakah jamaah diberangkatkan dengan opsi kuota terbatas? 

Mulanya itu kan Pemerintah Saudi ingin jamaah yang pakai hotel semua. Berarti ONH plus. Saya melihat nanti juga membikin satu riak-riak antara haji ONH plus dan haji biasa. Bagi saya, kalau pemerintah sudah larang, ya sudah larang saja semua. Saya dengar angin-angin itu bahwa Pemerintah Saudi menempatkan memang orang-orang yang punya khusus hotel-hotel. Tapi, kan rupanya pemerintah melihat ini daripada nanti membikin riak-riak, sudahlah sekaligus saja semua. Jadi, keputusan dari Pemerintah Saudi belum ada, baru angin-angin saja antara pengusaha-pengusaha di sana, jadi belum satu keputusan dari kementrian hajinya, belum.

Pendapat Anda mengenai dana jamaah yang disimpan dan dikelola secara terpisah oleh BPKH?

Kalau dana, saya yakin BPKH tidak berani sembarangan. Walau pemerintah sudah menawarkan yang mau ambil lagi uangnya, refund silakan. Cuma kalau mereka ambil nanti kuotanya setengah mati lagi. Nah, itu juga perlu pemikiran. Kecuali diambil kuotanya enggak hilang. Duit diambil kan manis cepat habis, nanti mau berangkat susah lagi. Kalau saya yakin, uang di BPKH tidak sembarangan. Harusnya lebih aman.

Dana itu kan bisa kursnya ke dolar ya. Takutnya satu waktu kurs dolar melambung umpamanya 20 ribu. Makanya, dulu saya usul duit jamaah karena 98 persen pengeluaran pake dolar, duit jamaah itu harus tukar ke dolar. Bukan kita tidak menghargai rupiah, melainkan karena pembayaran internasional pakai dolar. Kalau dolar naik, kalau ngga ditukar, siapa yang mau nombok itu sekitar ratus triliun. Udah bener sebenarnya ditaruh dengan dolar, dengar ada 600 juta dolar itu benar. Karena, sewaktu-waktu dolar melambung kita ngga tahu, 20 ribuan bahaya itu.

Ada kekhawatiran kenaikan biaya bagi jamaah yang batal berangkat tahun ini?

Saya rasa enggak, pemerintah enggak akan sembrono. Dan, tidak ada. ONH plus juga tak akan naik. Tetap dan tidak akan minta tambahan. Karena, duit mereka juga ditaruh pakai dolar kan

Bagaimana dengan jamaah yang hendak menarik dananya?

Kita tawarkan, tapi kita nggak jamin kuotanya dapat enggak ke depan. Kecuali pemerintah mengumumkan menjamin. Bahwa orang yang refund yang mengambil duit itu kuotanya kalau mau berangkat tahun depan itu, kuotanya tetap ada. Itu tenang. Bayangkan, Jakarta saja ngantre 15 tahun, kalau dia umur 60 tahun, kan berat lagi. Kita asosiasi jamaah mau ambil silakan, tapi kita ngga jamin kuota, kecuali kalau ada keputusan pemerintah kuota tak hilang. Ini mesti jelas, jangan abu-abu. 

Dampak pembatalan haji bagi travel?

Dampak pada travel kalau kita sudah bukan masalah, mau ngga mau nerima. Kepada anggota kita umumkan apa yang terjadi adalah musibah. Mau protes-protes sama siapa. Soal rugi biasalah sebagai pengusaha, ini lagi rugi mesti terima. Karena, ini kondisi terkena semua.  ed: a syalaby ichsan

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat