Warga melintas di depan pintu masuk makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Cukir, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (19/5). | SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO

Jawa Timur

Jatim Siapkan Bantuan untuk Pesantren

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta kesiapan enam daerah di wilayahnya yang menjadi lumbung pangan.

SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan bantuan untuk menyambut digelarnya kembali akitivitas belajar-mengajar di lingkungan pondok pesantren. Rencananya, aktivitas belajar-mengajar akan dimulai kembali pada pertengahan Juni atau Juli mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menuturkan, pihaknya menyiapkan beberapa jenis bantuan sarana dan prasarana untuk menunjang penerapan protokol kesehatan di lingkungan pendidikan berbasis agama Islam itu. Wahid mengatakan, ada tujuh item sarana dan prasarana bantuan Pemprov Jatim untuk pesantren dalam menyambut era normal baru.

Pertama, yaitu menyiapkan alat pelindung diri atau APD yang disalurkan melalui 1.286 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren). Di mana masing-masing Poskestren mendapatkan APD maksimal 25 paket. "Total bantuan APD yang disiapkan sebanyak 34.650 pcs," kata Wahid di Surabaya, Selasa (2/6).

Pemprov Jatim juga menyiapkan vitamin C untuk santri sebanyak 92.836 blister atau setara 10 persen dari total 928.363 santri yang ada di Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan bantuan 464.182 masker untuk santri dan 52.759 masker untuk ustaz dan uztazah. Keempat, bantuan berupa 18.567 tempat cuci tangan yang disebar di 4.718 pesantren.

 
Terkait dengan pembukaan pesantren itu kewenangannya pengasuh sebagai ashabul ma'ahid.
Ahmad Zayadi, Kepala Kanwil Kemenag Jatim
 

Kelima, Pemprov Jatim mengusahakan sembako yang akan diberikan kepada ustaz dan ustazah. Bantuan sembako disiapkan untuk 44.845 orang atau 85 persen dari total ustaz dan ustazah yang bermukim di pesantren. Keenam, menyiapkan disinfektan untuk kegiatan penyemprotan antivirus di masing-masing pesantren.

"Ini diharapkan akan dilakukan oleh santri atau masyarakat sekitar melalui cash for work atau padat karya," kata Wahid. Bantuan ketujuh ialah menyiapkan 981.122 botol penyanitasi tangan untuk santri serta ustaz dan ustazah. Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi mengatakan, pada prinsipnya pembukaan aktivitas pesantren diserahkan kepada masing-masing pesantren. Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim, terdapat 928.363 santri yang tersebar di 4.718 pondok pesantren di wilayah setempat.

"Terkait dengan pembukaan pesantren itu kewenangannya pengasuh sebagai ashabul ma'ahid," ujarnya. Meskipun bantuan yang disiapkan Pemprov tidak menyentuh 100 persen santri, ustaz dan ustazah, Ahmad tetap berharap agar protokol kesehatan terlaksana di seluruh pesantren ketika kegiatan belajar mengajar kembali dimulai.

photo
Santri menyuling dalam proses pembuatan jamu di Pondok Pesantren Pari Ulu, Desa Sumbercangkring, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (2/5). Jamu berbahan baku sejumlah rempah-rempah khas nusantara tersebut diproses melalui penyulingan dan hasilnya akan didonasikan kepada pasien positif Covid-19 dan warga di kawasan karantina karena dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh - (Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO)

Lumbung pangan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta kesiapan enam daerah di wilayahnya yang menjadi lumbung pangan untuk tetap menjaga produktivitas di tengah pandemi Covid-19. Enam daerah yang dimaksud adalah Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung. Apalagi, keenam daerah dimaksud bukan saja menjadi lumbung pangan di Jatim, tapi juga nasional.

Khofifah mengingatkan, selain di tengah pandemi, musim tanam yang berlangsung pada April-September 2020, juga telah memasuki musim kemarau. "Sebagai antisipasi dampak pandemi Covid-19 di masing-masing kabupaten ini, kita harus mengupayakan bagaimana tetap bisa berseiring dengan produktivitas pangan di musim kemarau 2020 agar tetap dapat dimaksimalkan,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (2/6).

Hal tersebut juga sebagai salah satu upaya antisipasi akan kekhawatiran PBB terhadap kemungkinan kelangkaan pangan dunia. “Kami mohon agar percepatan tanam di bulan Juni ini bisa terkawal dan termonitor dengan baik oleh seluruh bupati sehingga kita bisa menjaga ketahanan pangan nasional yang memang sebagian besar bertumpu pada surplusnya padi di Jawa Timur,” ujar Khofifah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat