Tenaga Medis (ilustrasi) | Republika/Putra M. Akbar

Jawa Timur

Enam Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19

RSUA harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru Covid-19.

SURABAYA -- Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo membantah adanya 60 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA)yang terpapar Covid-19. Suko mengkonfirmasi adanya tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut yang terpapar Covid-19. Hanya saja jumlahnya tidak sampai 60 orang.

"Bukan 60 orang. Yang bener itu hanya enam tenaga kesehatan. Mereka terinfeksi karena kontak langsung dengan pasien Covid-19. Mayoritas adalah perawat. Dokter ada juga yang kena," kata Suko dikonfirmasi Rabu (27/5).

Suko juga membenarkan, RSUA mengeluarkan surat pemberitahuan bernomor 1341/UN3.9.1/TU/2020 yang menghentikan sementara penerimaan rujukan pasien baru Covid-19. Surat yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, dr Hamzah tersebut, dikeluarkan sehubungan dengan penuhnya ruang perawatan pasien Covid-19, dan berkurangnya tenaga medis yang ada.

Pada surat pemberitahuan tersebut dijelaskan, mulai 26 Mei 2020, RS Unair melakukan penyesuaian layanan. Namun demikian, Suko Widodo membantah jika dikatakan rumah sakit melakukan penutupan pelayanan.Menurutnya, rumah sakit hanya melakukan penataan internal dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19.

"Bukan penutupan, tetapi penataan internal," ujar Suko.

Menurutnya, RSUA harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan pasien baru Covid-19. Karena itulah, perlu dilakukan penyesuaian kebutuhan mendesak agar kualitas layanan tetap terjaga. Suko melanjutkan, RS Unair terus berbenah karena dipercaya menjadi tempat merawat pasien Covid-19. Secara rutin, manajemen RSUA juga terus berkoor dinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

 
Bukan 60 orang. Yang bener itu hanya enam tenaga kesehatan
KETUA PIH UNIVERSITAS AIRLANGGA, SUKO WIDODO
 

Sementara itu, Institute Topical Di sease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya untuk sementara waktu hanya menerima sampel baru Covid-19 dari rumah sakit milik universitas. Keputusan itu diambil menyusul adanya beberapa tenaga laboratorium yang terpapar Covid-19.

Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan, pihaknya tengah melakukan pelacakan (tracing) secara masif untuk memutus penyebaran Covid-19.

Dikarenakan tenaga laboratorium ITD Unair sebagian positif terpapar Covid-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru Covid-19 dari RSUA. Upaya tersebut dilakukan 14 hari sejak 26 Mei 2020, kata Inge dalam surat yang diterima Republika, Rabu.

Suko pun mengkonfirmasi kebenaran surat tersebut. Dia juga menegaskan adanya beberapa tenaga laboratorium yang terpapar Covid-19 dan tengah melakukan pembatasan penerimaan sampel. Pengaturan layanan tes dengan pembatasan penerimaan sampel atau spesimen tersebut hanya berlaku sementara, kata Suko.

Suko menjelaskan, pembatasan penerimaan sampel yang hanya dari Rumah Sakit Universitas Airlangga itu karena pihak ITD Unair sedang melakukan penataan internal. Penataan internal itu untuk menjaga kualitas layanan. "Permintaan tes swab cukup tinggi. ITD Unair juga berkewajiban memberi layanan terbaik," ujar Suko.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat