
Ekonomi
YCAB Kembangkan Skema Investasi Sosial dan Inklusi Pendidikan
YCAB Foundation memperluas dampak melalui penguatan inovasi sosial.
JAKARTA — Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation menandai 26 tahun kiprahnya dengan menegaskan arah baru pemberdayaan sosial yang lebih berkelanjutan. Dalam acara bertajuk “The Next 25, A Night of Celebration” di Jakarta, 3 Oktober 2025, YCAB memaparkan rencana memperluas dampak melalui penguatan inovasi sosial dan kolaborasi lintas sektor.
Didirikan pada 1999, YCAB berfokus pada pendidikan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan pemberdayaan ekonomi bagi orang tua. Selama lebih dari dua dekade, organisasi ini mencatat telah menjangkau sekitar lima juta penerima manfaat dan mendampingi lebih dari 218 ribu perempuan pelaku usaha mikro.
Founder & CEO YCAB Foundation, Veronica Colondam, menyebut pencapaian tersebut menjadi dasar untuk memperbarui strategi lembaga. “Selama 26 tahun YCAB telah hadir untuk melayani, dan kami akan terus ada untuk melayani lebih baik dan lebih bermakna. Ke depan, kami terus melahirkan inovasi agar pendampingan yang kami lakukan dapat berkelanjutan, sehingga semakin banyak keluarga yang dapat keluar dari lingkaran kemiskinan,” ujar Veronica.
Dalam rencana jangka panjangnya, YCAB mulai mengembangkan mekanisme pendanaan sosial yang memadukan pendekatan keuangan dan filantropi. Salah satu inisiatifnya adalah pembentukan produk impact investment seperti Juara Empowerment Balanced Fund dan PNM Cinta Anak Bangsa Fixed Income Fund, yang ditujukan untuk mendukung program pendidikan dan pemberdayaan ekonomi melalui instrumen investasi.
YCAB juga memperkenalkan Nathan’s Foundation, lembaga nirlaba yang berfokus pada pendampingan anak-anak berkebutuhan khusus. Lembaga ini akan menyediakan akses terapi, pendidikan, dan dukungan keluarga dengan pendekatan berkelanjutan.
Langkah-langkah tersebut mencerminkan pergeseran peran YCAB dari sekadar pelaksana program sosial menuju lembaga yang memfasilitasi pendanaan dan kemitraan sosial. Perayaan “The Next 25” menjadi momentum refleksi bagi organisasi ini untuk menata arah baru pemberdayaan sosial yang lebih adaptif terhadap tantangan ekonomi dan sosial ke depan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.