
Ekonomi
MMSGI Ajak Masyarakat Dayak Kembangkan Hilirisasi Kakao
Peran perempuan Dayak dalam rantai usaha cokelat ikut menguat.
JAKARTA — MMS Group Indonesia (MMSGI) mendorong masyarakat adat Dayak Kenyah di Kalimantan Timur untuk naik kelas melalui hilirisasi tanaman cokelat. Inisiatif ini dilakukan melalui program Rumah Cokelat Lung Anai, yang mengubah hasil panen kakao lokal menjadi produk olahan bernilai tambah.
Program ini digagas anak usaha MMSGI, PT Multi Harapan Utama (MHU), dengan dukungan Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara dan Universitas Kutai Kartanegara. Petani mendapat pelatihan budidaya, pendampingan pengolahan, hingga akses permodalan.
Dari hasil program tersebut, pendapatan petani meningkat 3–4 kali lipat, sementara peran perempuan Dayak dalam rantai usaha cokelat ikut menguat, terutama pada sektor pengolahan.
Rumah Cokelat Lung Anai dikelola sekitar 50 petani dengan total lahan 100 hektare. Dari biji kakao mentah yang sebelumnya dijual Rp30.000 per kilogram, kini mereka memproduksi cokelat batangan, bubuk kakao, hingga produk turunan lain yang siap dipasarkan lebih luas.
Selain pusat produksi, Lung Anai juga difungsikan sebagai tempat pelatihan teknik budidaya dan pengolahan, serta destinasi agrowisata. Program ini juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur karena dinilai berhasil melestarikan adat Dayak Kenyah sekaligus memberdayakan perempuan dan generasi muda di sektor pertanian.
Selain inisiatif hilirisasi kakao, MMSGI juga menjalankan Program Pompa Hydram yang diinisiasi MHU. Program ini mengubah kolam bekas tambang menjadi sumber air bersih bagi 582 kepala keluarga.
Teknologi ramah lingkungan ini tidak membutuhkan listrik maupun bahan bakar, dikelola oleh BUMDesa, dan didukung pendanaan Rp2,1 miliar sejak 2023. Dampaknya, masyarakat tidak hanya mendapat akses air bersih, tetapi juga ekosistem berkelanjutan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Program lainnya adalah penguatan BUMDes Payang Sejahtera yang sudah berjalan sejak 2017. Melalui pemetaan aktor lokal potensial, MHU memberi pembinaan usaha dan dukungan modal. Hasilnya signifikan, omzet BUMDes Sungai Payang meningkat dari Rp4,6 miliar pada 2019 menjadi Rp27,6 miliar pada 2023, dengan Social Return on Investment (SROI) 4,27.
Program senilai lebih dari Rp1,2 miliar ini mencakup usaha katering, perbaikan jalan sepanjang 4 km, inovasi air bersih melalui Water Treatment Plant (WTP) dan Pompa Hydram dari void pascatambang, hingga pembangunan kantor desa.
Berkat sejumlah program itu, MMSGI meraih penghargaan “Impactful Program Welfare” pada ajang Investortrust CSR Awards 2025 di Jakarta, Selasa (30/9).
“Penghargaan ini adalah pengingat bahwa keberhasilan sejati bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi tentang bagaimana kita memberdayakan komunitas lokal untuk tumbuh bersama secara berkelanjutan. Melalui program Pompa Hydram, Rumah Cokelat Lung Anai, dan Penguatan BUMDes Payang Sejahtera, MMSGI ingin memastikan bahwa setiap langkah bisnis kami membawa harapan baru dan peluang nyata bagi masyarakat sekitar,” ujar CEO MMSGI, Sendy Greti.
Dengan deretan inisiatif tersebut, MMSGI membuktikan bahwa prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) bukan sekadar komitmen administratif, melainkan bagian dari jati diri perusahaan.
Dari air bersih, UMKM, hingga cokelat lokal, MMSGI menegaskan perannya bukan hanya sebagai pelaku industri, tetapi mitra strategis masyarakat menuju masa depan desa yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.