Seorang pedagang menata bawang merah di Pasar Tradisional Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/4/2020). | BASRI MARZUKI/ANTARA FOTO

Ekonomi

Pasokan Bawang Merah Ditambah

Bulog siap terima penugasan stabilisasi harga. 

 

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan mendistribusikan hasil panen bawang merah dari Demak, Jawa Tengah; dan Enrekang, Sulawesi Selatan. Hal itu dilakukan untuk menekan harga komoditas pangan yang mulai bergerak naik. 

Kepala Distribusi Cadangan Pangan Kementan Inti Pertiwi mengakui, sentra bawang merah khususnya di Brebes, Jawa Tengah, sedang tidak panen. Begitu pula pada sentra bawang merah di Cirebon, Jawa Barat.

Inti mengatakan, sejauh ini panen hanya terjadi di Demak dan Enrekang. Namun, hasil produksi dari dua wilayah tersebut tidak dipasok ke wilayah Ibu Kota. 

"Kami akan minta dari Demak segera masuk Jakarta. Jika tidak cukup, kami akan datangkan dari Enrekang," kata Inti ketika dihubungi Republika, Senin (13/4).

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat, rata-rata harga bawang merah secara nasional hingga Senin (13/4) mencapai Rp 43.250 per kilogram (kg) atau naik Rp 700 dari hari sebelumnya. Khusus di wilayah Ibu Kota, bawang merah dibanderol Rp 58.350 per kg. Harga normal bawang merah di pasaran, yakni sekitar Rp 30 ribu per kg.

Pergerakan harga bawang merah mulai mendekati harga bawang putih yang mengalami masalah kelangkaan sejak awal tahun. Bawang putih secara nasional dihargai Rp 43.800 atau mengalami penurunan Rp 1.050 per kg dari hari sebelumnya.

Sementara itu, Perum Bulog menyatakan siap jika pemerintah memberikan penugasan untuk melakukan operasi pasar bawang merah. Sekretaris Perusahaan Bulog Awaluddin Iqbal menuturkan, pihaknya belum mendapatkan tugas itu.

Dalam melakukan stabilisasi harga pangan, tiga komoditas yang dimandatkan kepada bulog yakni beras, jagung, dan kedelai. Bulog, kata dia, untuk sementara fokus pada beras yang menjadi bahan pangan utama masyarakat. Selain itu, Bulog juga mendapatkan penugasan stabilisasi harga terhadap komoditas gula dan daging kerbau. 

"Bawang merah, sampai saat ini kita tidak ada penugasan, tapi kita siap untuk itu karena infrastruktur kita cukup," kata Awaluddin.

Awaluddin menuturkan, saat ini Bulog telah memiliki fasilitas gudang penyimpanan untuk bawang merah di Brebes, Jawa Tengah yang menjadi sentra produksi. Hanya saja, ketika tidak ada penugasan dari pemerintah, fasilitas itu digunakan untuk bisnis komersial.

"Kita memang punya fasilitas itu, tapi (bersifat) bisnis sehingga ada untung rugi. Beda kalau penugasan dari pemerintah untuk stabilisasi harga," ujarnya.

Ia pun menjelaskan, sebelum ada penugasan tambahan, Bulog akan tetap fokus untuk mengamankan pasokan beras, gula, dan daging. Terlebih, menjelang Ramadhan, komoditas itu harus tersedia di pasar.

photo
Petani menjemur bawang putih jenis Lumbu Ijo yang baru dipanen di Kwadungan, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). - (ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO)

Krisis petani muda

Sementara itu, Kementerian Pertanian mencatat, jumlah petani yang saat ini dimiliki Indonesia mencapai 33,4 juta orang. Namun, mayoritas petani masih didominasi oleh generasi tua.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menuturkan, dari total jumlah petani tersebut, sekitar 30,4 juta orang atau 91 persen merupakan petani generasi tua yang usianya mendekati 50 tahun hingga 60 tahun.

Petani yang masuk kategori generasi muda dengan usia antara 19-39 tahun hanya sekitar 9 persen atau 2,7 juta orang. "Penambahan petani muda ini masih tersendat. IPB sudah mengatakan, kalau tidak ada perubahan Indonesia akan mengalami krisis petani dalam 10 tahun mendatang," kata Dedi.

Ia menyampaikan, dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) selama kurun 2017-2018 sebanyak 415 ribu petani berusia 19-39 tahun berkurang.

Padahal, kata Dedi, petani muda atau yang biasa disebut milenial mutlak harus terus ditambah jumlahnya. Sebab, generasi muda akan lebih dekat dengan teknologi sehingga akan muncul banyak inovasi yang bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan usaha bidang pertanian.

Kementerian Pertanian pun mengukuhkan 67 duta petani yang terdiri dari petani milenial dan petani andalan dari berbagai wilayah Indonesia. Pengukuhan itu untuk membantu mempercepat regenerasi petani di Indonesia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, usaha tani sebetulnya sangat menjanjikan. Terlebih, jika para generasi muda mau terjun langsung untuk memanfaatkan potensi bisnis yang ada. "Saya percaya kalau anak muda mau terjun ke bidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi, kalau memanfaatkan teknologi," kata Syahrul. n 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat