Kerabat mendukai warga Palestina dibunuh tentara Israel ketika mencoba mencapai truk bantuan PBB melalui penyeberangan Zikim, di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza pada hari Ahad, 20 Juli 2025. | AP Photo/Jehad Alshrafi

Internasional

Genosida di Gaza Makin Nyata

Mayoritas pakar menyepakati bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.

GAZA – Para pakar genosida terkemuka dunia telah secara resmi menyatakan bahwa perang Israel di Gaza memenuhi definisi hukum genosida, menandai intervensi penting dari para ahli terkemuka di bidang hukum internasional.

Asosiasi Cendekiawan Genosida Internasional (IAGS), sebuah badan akademisi beranggotakan 500 orang yang didirikan pada tahun 1994, mengeluarkan resolusi pada hari Senin, yang menyatakan bahwa kebijakan dan tindakan Israel di Gaza memenuhi definisi genosida yang ditetapkan dalam Konvensi PBB untuk Pencegahan dan Hukuman Kejahatan Genosida tahun 1948.

“Ini adalah pernyataan pasti dari para ahli di bidang studi genosida bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah genosida,” kata Melanie O’Brien, presiden IAGS dan profesor hukum internasional di University of Western Australia, berbicara kepada kantor berita Reuters pada hari Senin.

Resolusi tersebut mendapat banyak dukungan, dengan 86 persen anggota memberikan suara mendukung. Resolusi tersebut menyerukan Israel untuk menghentikan “serangan yang disengaja terhadap warga sipil, termasuk anak-anak; kelaparan; perampasan bantuan kemanusiaan, air, bahan bakar, dan kebutuhan penting lainnya; kekerasan seksual dan reproduksi; dan pemindahan paksa”.

Sergey Vasiliev, profesor hukum internasional di Universitas Terbuka Belanda, mengatakan kepada Reuters bahwa deklarasi tersebut mencerminkan konsensus yang telah mengakar di dunia akademis. “Penilaian hukum ini telah menjadi arus utama di kalangan akademisi, khususnya di bidang studi genosida,” katanya.

Kondisi kelaparan di selatan Gaza, 1 September 2025 - (Muhammad Rabbah)  ​

Ismail al-Thawabta, kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan “sikap ilmiah bergengsi ini memperkuat bukti dan fakta terdokumentasi yang disajikan di hadapan pengadilan internasional”. Dia menambahkan bahwa resolusi tersebut “menempatkan kewajiban hukum dan moral pada komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan kejahatan, melindungi warga sipil, dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan”.

Resolusi tersebut muncul ketika Israel menghadapi kasus terpisah di Mahkamah Internasional di Den Haag, yang telah dituduh melakukan genosida.

Pengadilan Kriminal Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sejak Israel melancarkan perangnya di Gaza pada bulan Oktober 2023, lebih dari 63.000 warga Palestina telah terbunuh, hampir semua penduduk telah mengungsi setidaknya satu kali, dan sebagian besar bangunan di Gaza telah hancur atau rusak.

Sebuah lembaga pemantau kelaparan global yang didukung PBB telah mengkonfirmasi kelaparan di beberapa bagian Gaza, yang merupakan akibat langsung dari blokade dan pemboman Israel yang dengan sengaja membatasi makanan, air, dan obat-obatan.

photo
Warga Palestina berduka atas jenazah remaja yang terbunuh saat mencoba meraih truk bantuan, saat pemakamannya di luar Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Ahad, 31 Agustus 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

IAGS sebelumnya mengakui genosida di Bosnia dan Herzegovina, Rwanda, Armenia, dan Myanmar. Konvensi PBB yang dikutip mendefinisikan genosida sebagai kejahatan yang dilakukan “dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama”.

Resolusi tersebut juga mengatakan serangan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober 2023 merupakan kejahatan internasional namun menekankan bahwa tindakan tersebut tidak membenarkan genosida.

Ratusan staf hak asasi manusia PBB pekan lalu mendesak Komisaris Tinggi Volker Turk untuk secara eksplisit menyebut kampanye Israel sebagai genosida, dan menggarisbawahi konsensus internasional yang semakin meningkat.

Tanggapan Eropa terhadap perang Israel di Gaza merupakan “kegagalan” dan berisiko merusak kredibilitas globalnya, kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. “Ini adalah sebuah kegagalan,” kata Sanchez. “Tentu saja. Ini juga merupakan kenyataan bahwa, di dalam UE, ada negara-negara yang terpecah dalam hal bagaimana mempengaruhi Israel.

“Menurut pendapat saya, hal ini tidak dapat diterima dan kita tidak bisa bertahan lebih lama jika kita ingin meningkatkan kredibilitas kita ketika menghadapi krisis lain, seperti yang kita hadapi di Ukraina.”

photo
Warga Palestina membawa jenazah seseorang yang syahid dalam serangan militer Israel, saat pemakamannya di luar Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Ahad, 31 Agustus 2025. - ( AP Photo/Jehad Alshrafi)

Ia juga menyatakan bahwa situasi ini adalah “salah satu episode paling kelam dalam hubungan internasional di abad ke-21”.

Sanchez telah vokal mengenai kekejaman Israel di wilayah kantong yang terkepung selama dua tahun terakhir, dan juga merupakan pemimpin Eropa pertama yang menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai genosida.

Kelaparan

Kantor berita WAFA melansir, sumber medis di Jalur Gaza mengumumkan kematian enam warga Palestina, termasuk seorang anak, dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan kekurangan gizi di Jalur Gaza. Dengan demikian jumlah total korban jiwa akibat kelaparan menjadi 367 orang, termasuk 131 anak-anak.

Krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza terus memburuk akibat blokade dan kekurangan makanan dan pasokan medis. Kelaparan parah ini terkait dengan perang genosida yang dilancarkan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Sejak klasifikasi kelaparan di Jalur Gaza dikeluarkan oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) pada 22 Agustus 2025, otoritas kesehatan telah mendokumentasikan 89 kematian, termasuk 16 anak-anak.

photo
Pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Jalur Gaza utara membawa barang-barang mereka di sepanjang Jalan Laut, dekat Wadi Gaza, Sabtu, 30 Agustus 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sejak 2 Maret 2025, otoritas pendudukan telah menutup semua penyeberangan dengan Jalur Gaza, menghalangi masuknya sebagian besar makanan dan bantuan medis, sehingga semakin mempercepat penyebaran kelaparan di seluruh wilayah tersebut.

Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel yang tiada henti di Jalur Gaza sejak Selasa dini hari telah meningkat menjadi 95 warga Palestina, sumber medis mengkonfirmasi. Mereka mengatakan bahwa 95 jenazah warga Palestina yang terbunuh telah dirawat di rumah sakit di Jalur Gaza sejak dini hari. 

Sebanyak 35 jenazah dirawat di Rumah Sakit Al-Shifa, empat orang lainnya di Klinik Syekh Radwan, 10 orang lainnya di Rumah Sakit Al-Awda, tiga orang lainnya di Rumah Sakit Al-Aqsa, 31 orang lainnya di Rumah Sakit Nasser, dan 12 lainnya di Rumah Sakit Al-Ahli Arab.

Israel secara sepihak mengakhiri perjanjian gencatan senjata Gaza dan melanjutkan agresinya di Jalur Gaza pada hari Selasa, 18 Maret, melakukan gelombang serangan udara berdarah di Jalur Gaza dan menewaskan sedikitnya 11.502 orang dan 48.900 lainnya terluka, menurut sumber medis.

Dalam 24 jam terakhir, 95 jenazah warga Palestina yang terbunuh dan sedikitnya 281 korban dirawat di rumah sakit Gaza. Juga dalam 24 jam terakhir, Israel membunuh 12 pencari bantuan dan melukai 90 lainnya, meningkatkan total korban tewas dan korban jiwa di antara para pencari bantuan masing-masing menjadi 2.306 dan lebih dari 16.929.

Israel telah melancarkan serangan militer di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menewaskan 63.633 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 160.914 lainnya. Selain itu, setidaknya 10.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Israel Hancurkan 300 Pemukiman per Menit di Gaza

Penghancuran menggunakan bom robot.

SELENGKAPNYA

Korban Kelaparan di Gaza Terus Melonjak

Tiga anak meninggal kelaparan dalam 24 jam belakangan.

SELENGKAPNYA

Israel Terus Bombardir Kota Gaza

100 lebih syahid di Gaza 24 jam belakangan.

SELENGKAPNYA