
Internasional
Israel Bunuh Pencari Bantuan Dua Hari Berturut-turut
Total korban sejak dibukanya pusat bantuan pada 27 Mei mencapai 49 orang syahid.
GAZA – Untuk hari kedua berturut-turut, tentara pendudukan Israel menargetkan warga Palestina di dekat pusat distribusi bantuan dekat Rafah, selatan Jalur Gaza, membunuh dan melukai puluhan warga Palestina.
Sumber di Rumah Sakit Nasser mengumumkan kematian tiga warga Palestina dan cederanya 35 lainnya akibat tembakan tentara Israel ketika mereka berusaha mencapai pusat bantuan yang dijalankan oleh perusahaan yang didukung Israel dan AS di sebelah barat Rafah, di Jalur Gaza selatan.
Sumber-sumber medis mengonfirmasi kepada koresponden Aljazirah bahwa para korban tewas dan terluka telah tiba di rumah sakit lapangan Palang Merah di sebelah barat Rafah, sementara para korban tewas dan beberapa korban luka parah dipindahkan ke Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis.
Di antara mereka yang terluka pada Ahad adalah Shuaib Abu Tayr, ayah empat anak. Dia ditembak di kepala dan sekarang berada “antara hidup dan mati” di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, menurut saudara iparnya Asmaa Abu Salah.
"Dia mencari makanan dan minuman untuk anak-anaknya. Anak-anaknya butuh makanan, [mereka bilang] 'kami ingin makanan, ayah'. Ini kata yang paling sulit," katanya.

"Dia pergi untuk mendapatkan bantuan (yang didistribusikan oleh) AS. Dia pergi untuk mengambil sepotong roti. Alih-alih memberinya sepotong roti, mereka (Israel) malah memberinya peluru di kepalanya... Kami menanggapi pasukan AS yang datang untuk meminta bantuan, agar (warga Palestina) mendapatkan tepung dan makanan untuk anak-anak dan remaja, kami semua sekarat karena kelaparan."
Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengumumkan pada Ahad, bahwa 32 warga Palestina syahid dan 200 lainnya terluka dalam pembantaian di pusat distribusi bantuan di sebelah barat Rafah dan dekat pusat bantuan Amerika di poros Netzarim di Jalur Gaza tengah.
Total korban sejak dibukanya pusat bantuan pada 27 Mei mencapai 49 orang syahid dan 305 orang luka-luka. Sumber di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis melaporkan bahwa lima warga Palestina syahid dalam pemboman Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak fajar hari ini.
Sumber di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza melaporkan bahwa seorang anak syahid akibat tembakan drone Israel di lingkungan Tal al-Hawa, barat daya Kota Gaza. Warga Palestina terluka dalam penembakan artileri Israel di lingkungan al-Tuffah di timur Kota Gaza, dan lainnya terluka dalam penembakan sebuah rumah di daerah al-Barakah di selatan Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
"As for me, yesterday I fasted and broke my fast with just a sip of water."
Gazan baker Umm Hussam sheds tears as she describes the cruel conditions of hunger and the unbearable suffering gripping the people of the besieged Gaza Strip. The suffering of Umm Hussam doubles when… pic.twitter.com/wAroyw5PQc — Quds News Network (QudsNen) June 2, 2025
Sebaliknya, direktur layanan ambulans di Gaza utara mengatakan kepada Aljazirah bahwa 35 warga Palestina syahid akibat tembakan Israel di dekat pusat bantuan dalam waktu 24 jam. Dia menambahkan bahwa pasukan pendudukan Israel masih mencegah kendaraan mereka menjangkau korban luka, dan bahwa pusat bantuan di Jalur Gaza telah menjadi perangkap maut bagi warga Palestina.
Sementara itu, Pusat Informasi Palestina mengutip Direktur Bantuan Medis di Gaza yang mengatakan bahwa pendudukan mengeksploitasi setiap kerumunan warga Gaza untuk menargetkan mereka, termasuk pusat-pusat bantuan. “Penjajah sengaja mengumpulkan warga di depan pusat bantuan untuk melenyapkan mereka, karena sebagian besar korban luka mengarah langsung ke kepala dan dada.”
Sejak 2 Maret, Israel telah menerapkan kebijakan yang secara sistematis membuat sekitar 2,4 juta warga Palestina di Jalur Gaza kelaparan dengan menutup penyeberangan untuk pasokan bantuan yang menumpuk di perbatasan, membuat Jalur Gaza mengalami kelaparan dan merenggut banyak nyawa.
Dengan dukungan Amerika, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan lebih dari 175.000 warga Palestina meninggal dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang.

Tanpa menanggapi laporan mengenai tiga pembunuhan dan puluhan orang yang terluka di antara para pencari bantuan di dekat fasilitasnya, Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Israel mengklaim telah membagikan ribuan kotak bantuan di wilayah Rafah di Gaza selatan “tanpa insiden”.
Pernyataan GHF yang dikutip oleh surat kabar The Times of Israel mengatakan bahwa “21 truk berisi makanan”, atau 18.720 kotak, dibagikan kepada para pencari bantuan dalam dua jam pertama setelah lokasi distribusi bantuan Rafah dibuka hari ini.
"Operasi... sekali lagi lancar dan tidak ada insiden keamanan yang terjadi. Bantuan didistribusikan tanpa insiden meskipun ada kebutuhan mendesak di Jalur Gaza," klaim GHF.
Kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) ikut menyuarakan keprihatinan atas pembunuhan Israel terhadap pencari bantuan Palestina di lokasi GHF di Rafah selatan dan dekat Koridor Netzarim di Gaza tengah.
Dikatakan bahwa pembunuhan pada Ahad menyusul beberapa laporan serangan mematikan di lokasi tersebut antara tanggal 27 dan 31 Mei, yang menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina dan melukai 80 lainnya.

Kantor tersebut menekankan “sekali lagi bahwa mekanisme bantuan kemanusiaan militer Israel melanggar standar internasional mengenai distribusi bantuan, membahayakan warga sipil, dan berkontribusi terhadap situasi bencana di Gaza”.
Ia menambahkan, “Penggunaan makanan bagi warga sipil dan membatasi atau mencegah akses mereka terhadap layanan penunjang kehidupan lainnya merupakan kejahatan perang dan mungkin merupakan unsur kejahatan internasional lainnya, termasuk genosida.”
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Asa Kedua Greta Thunberg untuk Gaza
Thunberg berlayar ke Gaza pada Ahad (1/6/2025) sore waktu setempat.
SELENGKAPNYAWarga Gaza Taruhan Nyawa Selamatkan Diri dari Kelaparan
Korban jiwa akibat skema bantuan AS-Israel di Gaza terus bertambah.
SELENGKAPNYAPerundingan Gencatan Senjata di Gaza Masih Alot
Hamas menilai proposal terkini tak menjamin gencatan senjata permanen.
SELENGKAPNYA