Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025. | AP Photo/Abdel Kareem Hana

Internasional

Tentara Penjajah Disergap di Seantero Gaza

Israel dilaporkan mengalami kekurangan pasukan parah.

GAZA – Sesumbar Israel bahwa mereka akan mengenyahkan pejuang Palestina di Gaza masih jauh dari kata tercapai. Belakangan, sergapan-sergapan dilakukan para pejuang di berbagai wilayah di Gaza, dari selatan hingga udara.

Yang terkini, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada Ahad bahwa pejuangnya menargetkan tank Merkava 4 Israel dengan roket anti-tank Yassin-105 di lingkungan al-Tuffah timur Kota Gaza. Dalam operasi terpisah di wilayah yang sama, pejuang al-Qassam meledakkan alat peledak anti-personil, yang mengakibatkan beberapa tentara pendudukan Israel tewas atau terluka.

Bersamaan dengan itu, Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), membenarkan pihaknya telah meluncurkan peluru kendali ke barak militer Israel yang terletak di sebuah rumah yang ditempati tentara di sebelah timur al-Tuffah.

Pada hari Sabtu, Media Militer Brigade al-Qassam menerbitkan rekaman yang mendokumentasikan pejuang Perlawanan menembak empat tentara dan perwira pendudukan Israel di Jalur Gaza utara.

Brigade tersebut mengatakan operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan senapan "Ghoul" yang diproduksi secara lokal dan terjadi di Jalan al-Awda, sebelah timur Beit Hanoun.

Brigade al-Qassam melakukan operasi Breaking the Sword menyergap pasukan musuh di dekat pagar pemisah sebelah timur Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, April 2025. - (Dok Hamas)  ​

Rekaman itu juga menunjukkan para pejuang al-Qassam menargetkan peralatan militer Israel dengan peluru anti-lapis baja. Brigade Al-Qassam mencatat bahwa operasi ini adalah bagian dari penyergapan "Mematahkan Pedang".

IDF sebelumnya melansir seorang tentara Israel dan seorang petugas polisi tewas dalam pertempuran melawan Hamas di Shujaiya di Kota Gaza pada Jumat sore. Sepanjang akhir pekan lalu, pasukan Israel bertumbangan diserbu pejuang Palestina di wilayah tersebut.

Times of Israel melansir, militer dan polisi Israel mengumumkan hal ini pada Sabtu waktu setempat. Insiden mematikan itu terjadi ketika pasukan penjajahan Israel (IDF) mengatakan pihaknya sedang melakukan persiapan untuk memperluas serangannya secara signifikan terhadap Hamas di Jalur Gaza jika negosiasi penyanderaan dengan kelompok tersebut terus terhenti.  Di antara yang dibunuh adalah seorang komandan peleton di Batalyon 46 Brigade Lapis Baja 401 berusia 21 tahun. Sedangkan polisi yang tewas dari unit rahasia Polisi Perbatasan Yamas.

Juga pada hari Jumat, empat tentara terluka dalam serangan Hamas di Jalur Gaza selatan. IDF mengatakan bahwa tentara tersebut terkena alat peledak dan tembakan senjata ringan, dan bukan tembakan RPG, seperti yang dinyatakan dalam penyelidikan awal. 

Brigade Al-Qassam merilis rekaman yang menunjukkan penembakan terhadap empat tentara dan perwira Israel di Jalan Al-Awda, sebelah timur Beit Hanoun, Jalur Gaza utara, Sabtu (26/4/2025). - (Dok Hamas)  ​

Seorang tentara terluka parah, satu orang dalam kondisi sedang, dan dua orang luka ringan. Insiden itu terjadi di kawasan Koridor Philadelphi, di sebelah lingkungan Tel Sultan di Rafah. IDF mengatakan tentara, beberapa di antaranya sedang menjalankan misi pasokan logistik, membalas tembakan setelah diserang.

Di tengah pertempuran yang semakin intensif, Israel Hayom melaporkan bahwa pendudukan Israel sedang bersiap untuk memanggil pasukan cadangan tambahan karena meningkatnya jumlah korban tewas dan luka-luka di barisannya di Gaza.

Yoav Zeitoun, seorang analis militer untuk Yedioth Ahronoth, mengungkapkan bahwa pasukan pendudukan Israel menghadapi kekurangan pasukan tempur yang parah, yang mendorong pengaktifan Order 77, yang memperpanjang tugas tentara reguler dengan tambahan empat bulan tugas cadangan setelah menyelesaikan tugas wajib mereka.

Zeitoun mencatat bahwa tentara memandang ini sebagai solusi sementara atas kekurangan sekitar 10.000 tentara, termasuk 7.000 tentara tempur, dan menyatakan bahwa perintah tersebut akan tetap berlaku sampai situasi keamanan membaik atau undang-undang baru diperkenalkan.

Brigade Al-Qassam merilis rekaman yang menunjukkan penyelamatan tawanan Israel dari terowongan yang dibom oleh tentara pendudukan. - (Dok Hamas)

  ​

Sementara itu, mantan kepala operasi tentara Israel, Mayor Jenderal Cadangan Israel Ziv, mengakui bahwa situasi di Gaza "sangat memprihatinkan", dan memperingatkan bahwa "Israel" sedang jatuh ke dalam perangkap berbahaya, sambil mencatat bahwa Hamas "beroperasi lebih cerdas daripada Israel."

Dalam konteks terkait, Channel 14 "Israel" melaporkan meningkatnya kemarahan di kalangan perwira senior di militer Israel, mengutip pernyataan mereka, "Keputusan harus dibuat: hancurkan Gaza atau mundur darinya; darah tentara tidaklah murah."

Dalam konteks ini, koresponden militer Channel 12 "Israel" menyatakan bahwa "tentara telah beroperasi di Gaza tanpa tujuan yang jelas sejak berakhirnya gencatan senjata."

Dia menambahkan bahwa “tidak ada operasi militer skala besar atau tindakan politik yang nyata,” dan mencatat bahwa “para pejuang berada dalam bahaya setiap hari tanpa mencapai kemajuan keamanan yang signifikan atau membuat kemajuan dalam pemulangan tawanan.” Koresponden tersebut menekankan bahwa "sudah waktunya bagi para pengambil keputusan untuk membuat pilihan: kesepakatan atau perang."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Paus Fransiskus yang Cinta Damai Pun Dibenci Israel!

Paus Fransiskus adalah pemimpin yang suka perdamaian.

SELENGKAPNYA

Israel Bunuh Sekeluarga Beserta Tiga Anak-Anak di Gaza

PBB menegaskan bahwa kondisi di Gaza makin memprihatinkan.

SELENGKAPNYA

Serangan Israel Makin Mematikan

Kelaparan anak-anak Gaza capai tingkat paling parah.

SELENGKAPNYA

Houthi Kembali Serang Israel

Drone AS kembali dijatuhkan kelompok Houthi.

SELENGKAPNYA